Jisoo menghela nafasnya lalu berjalan mendekati Taehyung dan memegang bahu Taehyung.

"Taehyung-ah, dengarlah, ketika aku menikah dengan Sehun Oppa, kau tak perlu menjagaku lagi karena Sehun Oppa pasti akan menjagaku," ucap Jisoo "jadi tolong carilah kebahagiaanmu ya, aku sungguh sangat merasa bersalah karena aku selama ini selalu memberatkan dan selalu memarahimu." Lanjutnya.

"Untuk membalasnya aku pasti akan mendukungmu saat kau sudah memiliki seorang yang kau su-"

"Sudahlah, ini sudah hampir malam, lebih baik aku segera mengantarmu atau kau akan terlambat" potong Taehyung sambil melepaskan tangan Jisoo yang ada di bahunya lalu berjalan lebih dulu.

"Eo! Berarti kau sudah punya seseorang yang kau suka?" Tanya Jisoo sambil mengikuti Taehyung dari belakang dengan wajah penasaran dan sumbringah.

"Apa sih, kau dapat teori itu dari mana? Jangan asal langsung menyimpulkan,"

"Ah, tak usah malu-malu, kau pasti punya seseorang yang kau sukai bukann? Apa teman jurusanmu? Kau sudah menemui gadis itu? Siapa namanya? Dia wanita baik bukan?"

"Kau terlalu berisik,"

"Oh ayolah ... Kim Taehyung ... Tolong beritahu aku," rengek Jisoo yang terus menggoda Taehyung.

"Aku tak punya seseorang yang aku sukai, kau puas?"

"Tidak, aku tak menerima ini, kau pasti mempunyainya kan?"

"Sudah kubilang tidak,"

"Aku sudah berteman denganmu sedari masih di dalam kandungan, jadi aku tahu kali ini kau sedang berbohong"

"Kita bertemu saat usia 5 tahun,"

"Ah! Kau sangat tidak asik,"

"Aku tak peduli, aku sudah mengatakannya, jika aku hanya akan menjagamu seumur hidupku,"

Langkah kaki Jisoo berhenti, Taehyung yang menyadari itupun juga ikut berhenti dan menoleh pada Jisoo yang masih ada di belakangnya.

"Ada ap- hei, apa-apaan wajah anehmu itu?!" Kesal Taehyung, "Menjijikan, dari mana kau belajar mengucapkan kata menjijikan itu? Kau tahu ini bukan di dalam drama kan?" Tanya Jisoo dengan wajah aneh.

Taehyung kini memasang wajah datarnya, "Sudahlah, aku tak akan menjagamu lagi," kesalnya lalu melanjutkan jalannya.

Jisoo seketika tertawa, "Ah ... Menyenangkan sekali ketika menggodamu," canda Jisoo, "ah! kim Taehyung tunggu aku." Lanjutnya Jisoo sambil berlari kecil dan merangkul lengan Taehyung.

Sepanjang perjalanan, mereka terus berdebat namun sesekali mereka terlihat tertawa satu sama lain, hingga mungkin orang yang melihatnya akan menyangka bahwa mereka berdua pasangan.

Hingga tak terasa mereka pun hampir sampai di tempat pertemuan Jisoo dan Sehun.

Jisoo melepaskan rangkulan tangannya dari lengan Taehyung, "Baiklah, sampai sini saja, tak enak jika Sehun Oppa melihat aku datang bersamamu," ujar Jisoo sambil tersenyum.

"Habiskanlah makanannya, jika tidak, aku akan mengulitimu hidup-hidup." Lanjut Jisoo.

Taehyung tersenyum, "Masuklah, ingat untuk menghubungiku jika perlu," ujar Taehyung. Jisoo mengangguk, "Aku mengerti, ah dan semoga lancar dengan Sunbae-nimmu itu," goda Jisoo lalu berbalik dan masuk ke dalam restoran itu.

Setelah memastikan Jisoo masuk ke dalam restoran itu, perlahan Taehyung berbalik dan pergi ke apartemennya untuk menyimpan makanan yang diberikan Jisoo untuknya dan juga bersiap untuk mengerjakan tugas kelompok.

Setelah mengantarkan Jisoo sampai di dekat restoran, Taehyung terus melamun sampai-sampai dia belajar kelompok pun tak konsen, jadi akhirnya mereka hanya mengobrol ringan dan akan melanjutkan kerja kelompoknya di hari lain.

Dan bahkan sampai saat di apartemennya pun Taehyung terus menatap ponselnya berharap Jisoo kembali menghubunginya.

Karena sampai jam 9 malam ini Jisoo tak kunjung menghubunginya, Taehyung pun memutuskan untuk makan.

Tapi saat dia hendak menyuapkan makanannya ke dalam mulut tiba-tiba ponselnya berbunyi, dengan cepat Taehyung tahu yang menghubunginya adalah Jisoo karna nada dering yang dia bedakan dengan nada dering yang lain.

"Bagaimana kencanmu?" Tanya Taehyung.

"Sangat menyenangkan,"

"Apa yang kau lakukan bersamanya?"

"Hei, apa kau orang tua atau kakakku? Kenapa kau bertanya seperti itu?!"

"Seokjin Hyeong sudah menitipkanmu padaku, aku juga sudah berjanji padanya dan pada orang tuaku, kalau aku akan menjagamu,"

Terdengar suara tawa yang tertahan dari sebrang telepon, " Begitu ya, kalau begitu terima kasih, Taehyung-ah," balas Jisoo.

"Ah! Apa kau tahu Taehyung-ah, tadi Sehun Oppa menciumku," ujar Jisoo sambil menahan tawanya lagi.

Mendengar itu raut wajah Taehyung terlihat sedih dan terdiam, "Taehyung-ah, kau mendengarku?"

"Iya aku masih mendengarmu,"

"Kau tak senang?"

"Bukan begitu, aku sedang makan,"

"Ah begitu, bagaimana masakanku? Apa enak? Apa kau mau aku memasakkanmu lagi?"

"Jika kau tak terbebani tolong masakkan aku makanan lagi," ucap Taehyung sambil tersenyum tipis.

"Baiklah, kalau begitu sudah dulu ya, dah."

Setelah sambungan telepon terputus, Taehyung menundukkan kepalanya dan meneteskan air matanya.

.

.

.

To be continued chapter 8 ....

Jangan lupa vote dan komen yaa ...
Dana : 083116782179
Oh iya kalo ada yang mau ngasih aku traktiran boleh bangett hehe, seikhlasnya aja juga gpp buat bantu aku beli kuota dan biar makin semangat nulis ceritanyaa😔🙏🏻 ... Makasih banyak yaaa udah baca dan dukung cerita akuu🥺🤗

Unconditional Love | VSOO | ENDDove le storie prendono vita. Scoprilo ora