Nggak mau,,,

Lo jalan aja berdua, gue Cuma nyari buku terus pulang.

Udah ya bye,,," gadis itu menutup panggilan sepihak lalu memasukkan ponselnya kedalam tas sekolahnya,lalu melirik sekilas orang yang duduk disamping kursinya.

"haiii...tara"sapa marco dengan senyum manisnya

"marco?"balas tara dengan ekspresi terkejut lalu tersenyum

"molor aja sih, nggak tau kan kalo aku dari tadi duduk disini? Ni liat ni pundakku sampe kamu ilerin" goda marco sambil menunjuk bahunya yang kering

"hiisshhh,,,"tara memukul pelan bahu marco

"kemana aja?udah berapa minggu ngga dateng ke klub kan kamu?"tanya tara

"oh,,itu..lagi repot bantu –bantu di toko nenek"jawab marco asal

Sejak dari rumah tara tempo hari marco memang belum datang lagi untuk mengikuti kegiatan di klub taekwondo yang dia ikuti bersama tara, marco sedang menata hatinya karena fakta membingungkan tentang tara yang membuatnya sedikit kecewa. Bahkan untuk bertanya pada raka tentang kebenarannya saja marco merasa sungkan dan malu.

Marco hanya mencoba menjaga perasaannya sendiri agar tidak terlalu kecewa dan mencoba memberi sedikit jeda agar tidak sering bertemu dengan tara dulu, namun saat melihat tara entah mengapa hati marco tergerak untuk menghampiri tara.rencananya gagal karena kelemahannya sendiri, dan akhirnya disinilah marco, di dalam bus, bersama tara yang sebelumnya ingin dia hindari.

"kamu mau kemana ra?"tanya marco

"mau ke central mall, nyari buku"jawab tara

"buku atau komik?"ledek marco, tara hanya menunjukkan senyum kotaknya yang imut.

" aku temenin boleh?"marco menawarkan diri

"boleh kalo ngga ngrepotin sih,motor kamu mana?"  tara sedikit heran kenapa marco menggunakan bus padahal marco biasa pergi kemanapun dengan motornya.

"mogok" jawabnya asal

Tara dan marco mengunjungi sebuah toko buku besar didalam central mall, dan setelah menemukan buku yang dicari mereka berjalan menuruni eskalator sambil asyik mengobrol.

"makan dulu yuk ra,belum makan siang kan?"ajak marco

"eh boleh tuh,,tapi aku nggak mau makan di dalem sini"kata tara

"terus makan dimana?"tanya marco

"ada deket sini, mie ayam langganan aku sama raka. Mau nggak?"ajak tara

"ayuuk,,kalo langganan berarti enak donk?"kata marco setuju, tara menunjukkan kedua jempol tangannya.

>---<


Mereka sudah berada di dalam warung mie ayam yang tara maksud, setelah menyampaikan pesanannya pada penjual  tara dan marco duduk di salah satu meja disudut warung.

Tak lama setelah mereka duduk sebuah motor berhenti dan parkir didepan warung, kemudian pengendaranya masuk dan memesan makanan.

"tara..?"

"ooiii..kesini juga lo?" jawab tara

"kan gue udah bilang lagi di central mall, gue cariin di toko buku nggak ada lo nya.

Eh,Lo juga disini ko?"marco hanya menaikan alisnya sambil tersenyum

"kan gue udah tau yang mau gue cari dari kemarin, jadi ngga usah lama-lama.

Kalian habis nonton?"tanya tara

"iya nih"

"yaudah sini gabung aja,,,duduk sini lea"tara menggeser duduknya untuk orang yang baru saja datang itu, yang ternyata adalah raka dan lea. 

namun raka sudah lebih dulu duduk disamping tara, leapun akhirnya duduk di seberang bangku raka.

Pesanan merekapun datang bersamaan, penjual menaruh mangkuk mie didepan masing-masing orang dimeja itu.

"ck,, kebiasaan lo kalo pesen ngga bilang ke abangnya kalo ngga pake daun bawang"omel raka sambil memindahkan daun bawang di mangkuk tara ke dalam mangkuknya, tara hanya cuek dan asyik mengaduk minumannya.

Raka tidak sadar bahwa seseorang sedang menatapnya kesal setelah melihat tindakannya barusan.

Merekapun makan dengan tenang, tak lama raka mengomel lagi pada tara.

" ah ilah ni bocah,,itu rambut lo masuk ke mangkok ra..."kata raka kesal, lalu mengambil sumpit bersih untuk menggulung rambut tara.

"bawel banget sih lo"gerutu tara

Mereka asyik bertengkar seperti biasanya, seolah tidak menganggap dua orang yang juga duduk dimeja itu ada. Lea sangat kesal karena raka lebih memperhatikan tara daripada dirinya, padahal lea pacarnya.

Sementara marco memang sudah sedikit paham dengan kedekatan mereka , namun tetap terkejut karena raka tetap bersikap perhatian terhadap tara bahkan didepan pacarnya.

Diam-diam lea mengepalkan tangannya di bawah meja sambil menatap sinis pada raka dan tara yang asyik dengan dunianya sendiri.

Hari itu tara dan raka tanpa sengaja telah melukai hati seseorang, bahkan hanya dengan melakukan hal biasa yang sudah bertahun-tahun mereka lakukan.

Mereka tidak tau, bahwa perasaan cemburu bisa datang dari siapa saja.

Bahkan sahabatmu sendiri,,



>>>---<<<

hai readers,,

please support for my work by follow my account and vote for this story..

don't forget to leave your comments too,,

thanks guys..

-author-

I LOVE YOU,BUT,,Where stories live. Discover now