Yang homopobia segera menjauh dari cerita author karena book ini 100% homo dan jangan dibaca kalau tidak suka ada naena nya
_____________
Doyoung tak tahu bahwa pertemuan pertamanya dengan yoon jaehyuk, kating disekolahnya dulu adalah di club malam yang berada di sekitar seoul.
Ia sebenarnya tak yakin yang ia lihat adalah jaehyuk sunbae yang ia kenal ketua osis andalan para guru.
Penampilannya berubah derastis bahkan warna rambut nya sangat berbeda padahal baru dua tahun ia meninggalkan sekolah.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
(Ini visualisasi rambut jae)
Doyoung asik menatap pemuda blonde yang duduk tak jauh darinya sedang minum sendirian didepan bartender.
"Permisi"
"Huh?" Doyoung tersentak matanya menatap seseorang yang sudah berada tepat diwajahnya.
"Ya-ya?" Ia mundur sedemikian saat wajah orang itu begitu dekat.
"Kau ingin minum bersama ku?"
Mendapat pertanyaan itu doyoung bingung,matanya menatap kanan-kiri mencari temannya yang tiba-tiba hilang.
"Ma--maaf tapi aku sedang menunggu temanku " ucap doyoung mengigit bibirnya untuk menghilangkan gugupnya, ia mengutuk haruto yang menyeretnya masuk ketempat laknat ini.
"Oh ayolah,aku tak akan macam-macam kok"
Belum menjawab pemuda itu sudah menyeretnya duduk dipojokan dengan beberapa minuman keras yang sudah tersaji.
"A-aku tidak minum---"
"Eyyy coba saja,aku kasih alkohol yang kadarnya rendah oke?"
Doyoung mengangguk ragu, menerima gelas yang berisi minuman keras itu.
Ada ketakutan yang kentara dimatanya sejenak dirinya berpaling matanya tak sengaja bertatapan dengan onxy gelap milik sunbaenya dulu.
Doyoung mengalihkan pandangannya dengan buru-buru meminum minumannya yang berada ditangannya.
Gluppppp----
Rasa pekat yang masuk ke tenggorokannya membuat doyoung harus menahan mulutnya untuk tak memuntahkan minuman itu.
"Huekk ini tak enak" ucap doyoung merengutkan mukanya saat tenggorokannya benar-benar panas.
"Soju memang agak pekat mau coba bir?" Doyoung mengangguk pelan berpikir mungkin bir tidak buruk untuk lidahnya.
"Ohh ini lumayan" ucap doyoung dengan senang meneguk satu gelas bir itu.
"Enakkan?" Ucap pemuda itu ada sedikit seringai tipis yang terpampang jelas diwajahnya.
