5

126 19 0
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁Mamoru sebenarnya

Peristiwa penculikan bakugou membuat dampak besar bagi sistem pembelajaran dan sekolah memutuskan akan membuat asrama bagi semua murid. Aku tidak mau meninggalkan rumah dan tidur bukan di kamarku sendiri.

Aku ke ruangan touchan dan menyalakan sedikit ruangan dengan kekuatanku kulihat touchan menatapku kesal tapi aku tidak peduli. Aku duduk di depan touchan dan touchan yang mengerti bangkit dari kursinya.

"Begini moru itu demi keselamatan dirimu juga lagipula ua menjamin seluruh keselamatan muridnya." Ucap Touchan.

"Aku benci itu touchan." Keluhku.

"Dengar pihak sekolah akan datang sebentar lagi jadi moru harus mau ikut ke asrama." Ucap Touchan.

"Touchan!" Rengekku.

"Pantas saja dicari tidak ada ternyata disini." Ucap Kaachan.

Kaachan datang bersama fumikage sementara aku cemberut kearah touchan. Kaachan mengelus surai rambutku sementara fumikage malah mencium pipi kananku.

"Kenapa cemberut begitu?" Tanya Fumikage.

"Tidak mau masuk asrama ua." Ucap Touchan.

"Ayolah nak tidak apa-apa ok." Ucap Kaachan.

"Moru bilang tidak ya tidak!" Kesalku.

Touchan mengangkat tubuhku membuat aku langsung refleks memeluk leher touchan. Touchan menatapku lembut dan aku bersembunyi di ceruk leher touchan.

"Moru tidak suka pergi jauh dari touchan dan kaachan!" Rengekku.

"Kaachan janji akan sering berkunjung ke asrama apabila diperbolehkan oleh pihak sekolah." Ucap Kaachan.

"Moru homeschooling saja!" Rengekku.

"Baru beberapa bulan sekolah formal lho moru." Ucap Fumikage.

"Moru mau di rumah tidak mau sekolah formal!" Rengekku.

"Uang jajanmu touchan tambah ya lima kali lipat!" Bujuk Touchan.

"Tidak!" Tolakku.

Aku semakin memeluk leher touchan sangat erat tidak mau pergi ke asrama ua. Aku tidak suka hal yang berbau menyebalkan terutama asrama karena dari film yang kutonton saat di asrama maka akan berbagi kamar dengan yang lain kan aku benci ketenanganku terganggu.

"Kaachan tidak mau ke asrama!" Rengekku.

"Coba saja ya biar moru bisa lebih mandiri." Ucap Kaachan.

"Moru tidak mau mencuci baju sendiri!" Rengekku.

"Niisan yang akan mencuci bajumu. Jadi moru ikut ya ke asrama bersama niisan!" Bujuk Fumikage.

"Tidak!" Tegasku.

Aku mengaitkan kedua kakiku di pinggang touchan tidak mau lepas dari gendongan touchan. Touchan hanya mengelus surai rambutku dan mencium puncak kepalaku.

"Niisan apabila mau ke asrama nanti besok akan touchan belikan keperluanmu selama di asrama." Ucap Touchan.

"Terimakasih touchan." Ucap Fumikage.

"Sama-sama nak." Ucap Touchan.

"Moru turun dari gendongan touchan ya kasihan touchan baru pulang kerja lho." Ucap Kaachan.

"Mau bersama touchan." Gumamku.

"Biarkan saja sayang nanti juga anak bungsu kita akan turun sendiri dari gendonganku." Ucap Touchan.

"Kaachan touchan ayo makan malam aku laper." Ucap Fumikage.

"Hahahaha maaf nak ayo kita makan malam." Ucap Kaachan.

Touchan menggendongku dan aku hanya diam saja bahkan makan malamku disuapin oleh kaachan. Fumikage terkekeh geli melihat hal itu. Selesai makan malam aku masih berada dalam gendongan touchan.

Bel pintu rumah berbunyi dan aku bersembunyi di dada bidang touchan. Aku mendengar suara dari aizawa dan all might jadi aku memilih menyembunyikan wajahku.

Keluargaku tidak menggunakan topeng mungkin para guru ua sudah mengetahui soal hubunganku dan fumikage dengan ayahku yang seorang pro hero bernama dark crystal.

"Wah all might dan erased head silahkan masuk kedalam rumah!" Ajak Touchan.

"Terimakasih sambutannya dark crystal." Ucap All might.

Aizawa dan all might masuk kedalam rumah membicarakan tentang asrama kepada kedua orangtuaku. Aku masih berada dalam gendongan touchan tidak beranjak sama sekali.

"Jadi tokoyami fumikage dan tokoyami mamoru itu putra kembarmu ya dark crystal?" Tanya All might.

"Ya mereka kedua putraku tapi mereka berdua tidak mau aku publikasikan." Ucap Touchan.

"Pantas saja quirk tokoyami fumikage mengingatkanku padamu dark crystal." Ucap Aizawa.

"Putra sulungku memang mewarisi kekuatanku sementara putra bungsuku quirknya mirip seperti istriku." Ucap Touchan.

"Silahkan minum." Ucap Kaachan.

Kaachan duduk di sebelah touchan dan aku hanya diam saja. Dan kedua orangtuaku memutuskan akan memasukkan kami berdua ke asrama. Kaachan pergi setelah mendapatkan keputusan tentang asrama kami berdua.

"Moru ayo berdiri dulu kasihan touchan." Ucap Fumikage.

Fumikage berusaha menggendongku dari pangkuan touchan tapi aku memeluk leher touchan sangat erat tanda tidak mau.

"Biarkan saja niisan adikmu mungkin ingin manja dengan touchan." Ucap Touchan.

"Aku takut moru mengganggu touchan dan kedua sensei yang berada disini." Ucap Fumikage.

"Adikmu nakal akan touchan hukum. Lebih baik niisan jaga kaachan saja ya." Ucap Touchan.

Fumikage pergi dan aku mengemut kancing baju touchan. Aku bosan mendengarkan pembicaraan orang dewasa tapi tidak mau beranjak dari pangkuan touchan.

"Astaga moru jangan digigit kancing baju touchan." Nasihat Touchan.

"Moru bosan touchan." Keluhku.

"Bermain sana bersama niisan." Ucap Touchan.

"Moru tidur saja." Ucapku.

Aku tertidur karena touchan mengelus punggungku. All might dan aizawa melihat hal itu dalam diam. Touchan hanya tersenyum kearah mereka berdua.

"Ternyata anak bungsumu manja sekali ya." Ucap Aizawa.

"Kedua anakku manja walaupun fumikage jarang melakukan hal tersebut." Ucap Touchan.

Mereka melanjutkan pembicaraan membiarkan aku tertidur dalam dekapan touchan.

🍁Tidak mau masuk asrama

Tk Twins

~ 02 Januari 2023 ~

✔️ Tokoyami Fumikage Twins (oc male reader)Where stories live. Discover now