ALYAZLAN #2

0 1 0
                                    

HALAWWW KEMBALI LAGIII DI ALYAZLAN
HAPPY READING BUKAN WEDDING >.<

— · —

"Ck pokoknya gue gamau pisah sama lo lagi titik!" Ucap Sina tanpa henti, sejak datang tadi ia terus mengoceh dengan Alya yang setia mendengarkan ocehan-ocehan gadis berhijab instan pendek berwarna hitam, memakai celana kulot berwarna hitam dengan baju sedikit ketat berwarna putih berlapis cardigan rajut berwarna hijau

"Ya Allah iya Alsheena Yashira Pranita, kita ga akan pisah lagi" Alya dengan sabar merespon ucapan demi ucapan yang keluar dari mulut teman masa kecil nya itu

"Ih papa mana sih Al, gue kangen papa juga ohiya besok kita berangkat bareng ya!! yayayaya??? harus pokoknya!" Tegas Sina

"Gatau" Ucap Alya acuh tak acuh
Sina sudah ia anggap seperti adiknya sendiri memang mereka tidak terpaut terlalu jauh hanya berselisih 3 bulan lebih dulu dirinya

"Jahat banget ama temen sendiri" Gerutu Sina dan di saat yang bersamaan dengan bell rumah yang berbunyi

"Sin minta tolong, kaki aku sakit bekas nendang copet" Ucap Alya jujur

"Kualat lu nendang orang yang lebih tua" Oceh Sina sambil berjalan menuju pintu utama

"Rese abis nya, masa masih muda gitu malah jadi copet. Gaje banget kan ya?" Celoteh Alya, dia melihat kaki nya yang memar, kalau dilihat lihat cukup parah juga, memar nya sampai 3 warna ungu, biru, dan hijau jadi satu

"Cape gue Al sama lu" Sina selalu dibuat geleng-geleng kepala dengan kelakuan teman nya itu

"xixixixi" Alya terkikik geli melihat tingkah Sina

***

"Alya kekamar yah mah, Sina lagi bukain pintu buat papah sih kayanya nanti kalo dia nyariin Alya bilang aja Alya di kamar lagi mandi, yaaa??" Ucap Alya seraya berjalan kearah tangga

"Iyaa nanti abis mandi langsung pake gamis yang udah mamah siapin di lemari ya" Balas Nadira sedikit berteriak karena posisinya dia sedang berada di dapur

"Iyaahhh!!" Ucap Alya berteriak lalu menuju kamar dan langsung masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri

***

25 menit Alya mandi, ia langsung membuka lemari dan langsung terlihat gamis yang berwarna hijau army lengkap dengan pernak pernik emas di bagian bawah

Sangat cantik dan elegan Alya bahkan sampai terdiam saking kagumnya, gamis itu juga di sediakan hijab segiempat yang panjang × lebar berwarna senada

Tanpa pikir panjang ia pun mengenakan gamis yang sudah di siapkan oleh Nadira itu

***

Alya kagum melihat tubuhnya yang terbalut gamis itu, dengan hijab yang ia kenakan bersegi 3 sangat serasi dengan pakaian nya malam ini.

Alya turun dari kamarnya yang memang berada di lantai dua itu, berjalan menghampiri Nadira yang sedang duduk dengan Ali di sebelahnya

Aliansyah Sabirru (papahnya Alya)

Dan Sina duduk di sofa single yang ada di samping sofa panjang yang sedang diduduki oleh Nadira dan Ali

Sedang di seberang mereka terdapat tiga orang yang sangat familiar bagi Alya, ia memicingkan mata nya berfikir

"Eh loh Abi? Umi? Ning Nara?" Bingung Alya dan langsung menyalami Umi Hana dan Ning Nara, lalu beralih ke Abi Zaid, ia menyatukan tangannya dan di letakkan di depan dada

"Masya Allah Alya cantik sekali" Celetuk Umi Hana yang mampu membuat pipi Alya merona dan melengkung kan senyum manis dari bibir tipis nya

"Aamiin Ya Allah Umi, Umi juga sangat cantik" Puji Alya, Umi Hana memang sudah menginjak kepala 4 tapi beliau tetap terlihat cantik, elegan dan awet muda

"Bisa aja kamu" Umi Hana terkekeh kecil

Alya pun duduk di sofa single berseberangan dengan Sina, Sina pun segera beranjak duduk di samping Nadira sekarang ia lebih dekat dengan Alya

"Al, camer yah?" Bisik Sina seraya melirik Umi Hana yang sedang mengobrol dengan Nadira

"Aamiin bismillah camer" Bisik Alya balik, mengamini

"Anaknya mana?" Tanya Sina tetap berbisik

"Ada 2, di Turki" Jawab Alya juga tetap berbisik

Sina melotot "Beneran? ganteng ga kalo ganteng boleh lah one for me" Ucap Sina sambil mengedipkan mata nya genit

"Gatau aku, belum pernah ketemu" Sina mendesah kecewa

"Gausah kaya gitu deh, kaya gaada cowo lain aja" Sinis Alya

"Bukan apa apa Al, gue juga pengen cowo alim alim gitu" Ucap Sina lemas

"Cowo yang alim alim aja kayanya udah istighfar duluan kalo liat kamu Sin" Celetuk Alya yang membuat Sina melotot

"Ya Allah Alya gue udah alim banget begini pakai hijab, pakaian tertutup, ibadah juga udah gue perbaikin masa mereka istighfar pas liat gue" Ucap Sina dengan satu tarikan nafas

"Ya Allah yaiyalah Sina mereka istighfar, kamu cewe kalau mereka ngeliat kamu ya istighfar lah, gimana dia ga istighfar ngeliat lawan jenis yang bukan mahram nya, aneh deh kamu kan cowonya orang alim gimana sih" Omel Alya

"Ehehehe iya juga ya" Sina terkikik melihat Alya yang sedang kesal karena nya

"Loh Azlan sama adek nya mau pulang tah?" pertanyaan yang keluar dari mulut Ali mampu mengalihkan atensi Alya dari Sina

"Kak Azlan pulang?" Alya terdiam, pikirannya terus menuju pada perkataan sang papah

***

Keesokan harinya Alya sedang bersiap siap untuk kembali ke pesantren, ia memakai gamis berwarna hitam dengan hijab pashmina senada yang melekat pada kepala nya

Tak lupa dengan kehadiran Sina yang memakai gamis berwarna biru laut dengan hijab segitiga berwarna senada

"Nah gitu dong pakai gamis, kamu bawa banyak gamis kan?" Ucap Alya seraya melirik koper besar yang berada di samping Sina

"Iya hampir semua gamis, cuman gue tambahin rok rok sama celana sedikit, masalah hijab tenang dari mulai pashmina, instan, segitiga, sampai khimar juga gue bawa" Jelas Sina antusias

Alya mengangguk saja "Cadar bawa?" Tanya Alya

"Bawa kok, 2 doang sih itu pun satu paket sama gamis sama khimar nya" Jawab Sina

"Gapapa kok, soalnya nanti cadar pasti di perlukan saat ada acara tertentu di pesantren" Jelas Alya yang diangguki oleh Sina

"Udah siap semua?" Tanya Nadira

"Udah mah, itu Sina tinggal naro koper di bagasi" Jawab Alya

"Yaudah Sina taro di bagasi ya kopernya terus nanti langsung masuk mobil aja, mamah mau panggil papah dulu sekalian ngambil cemilan buat di mobil" Ucap Nadira seraya berlalu masuk kedalam rumah kembali

***




Allow sudah dulu yaaw, nanti kita ketemu lagi di part 3
Bubaayyy Assalamu'alaikum >.<



Sabtu, 29 Oktober 2022

ALYAZLANWhere stories live. Discover now