VI. L

704 65 4
                                    

Saat ini aku sedang bosan dikelas. Biasanya jika aku bosan, hal yang paling sering aku lakukan adalah mengisi buku sketsa ku.

Aku menggambar sesuai dengan apa yang terlintas saja di otakku. Tanpa kusadari aku menggambar sosok lelaki berkemeja kotak-kotak sambil membawa sebuah gitar, dan lelaki tersebut Naufal.

"Ahem..cie gambar siapa tuh Al?" saut Vita.

"Naufal mungkin? Gue aja gak nyadar tiba-tiba gue gambar dia." ujarku yang sambil sedikit meng-arsir gambar.

"Gambarnya gue kasih ke Naufal ya Al!" seru Nadhira dan kemudian ia merebut buku sketsa ku dan berlari keluar kelas.

"Dhir!!!" teriakku panik. Jangan sampai Nadhira memberikan gambarnya ke Naufal.

*Naufal Pov*

Sekarang lagi pelajaran kosong, jadi gue bebas bisa ngapain aja.

Tapi yang gue gak suka setiap pelajaran kosong terkadang malah jadi bosen dan gak tau mau ngapain.

Gue memutuskan buat ngambil gitar dan memainkannya di luar kelas.

Pas gue lagi main gitar sendirian kayak pengamen, tiba-tiba ada cewek yang lari ke arah gue, cewek itu Nadhira.

"Wes ngapain pak kesini?" tanya gue.

"Nih ada titipan dari secret admirer lo." jawabnya sambil menyodorkan sebuah kertas yang terlipat menjadi dua.

"Oke thanks Nad."

Whoah. Ada titipan dari secret admirer?

Karna gue penasaran, akhirnya buru-buru gue buka tuh kertasnya.

Wih gila. Dia kayak gambar seorang cowok dan kalo menurut prediksi gue dia itu gambar gue.

Ya bukan berarti gue ke ge-eran atau gimana, tapi untuk kali ini dugaan gue sepertinya bener.

Gambarnya bener-bener keren. Dia kayaknya bikinnya niat banget.

Tiba-tiba muncul sesuatu dalam benak gue, gimana kalau gue ngasih gambar juga buat dia?

Yap gue harus gambar buat dia.

*Naufal Pov Ends*

"Dhir sumpah..lo beneran ngasih ke dia?" tanyaku.

"Iya hehe." balasnya sambil cengengesan.

"Terus dia responnya gimana?" tanyaku yang sekarang sudah mulai penasaran.

"Dia sih cuma bilang thanks doang, tapi dia tadi kayak senyum senyum gitu." ujar Nadhira.

Hem..semoga dia suka dengan gambarnya. Perasaanku sekarang benar-benar gak karuan. Apakah Naufal akan memberikan respon setelah ia sudah melihat gambarnya? Entahlah, lihat saja nanti.

---

Seharian aku memikirkan Naufal soal gambar tersebut. Dia sama sekali tidak memberikan respon atau apapun itu. Rasa kecewa dan pasrah sudah mulai timbul dipikiranku.

Nadhira seketika menghilang, sepertinya ia sedang ke luar kelas. Huft, bosan sekali rasanya jika sahabat-sahabatmu entah pada pergi semua. Vita dan Gesta masih berdandan di kamar mandi dan sudah hampir setengah jam mereka belum balik.

"Al!!!" terdengar suara teriak yang sangat cempreng, dan aku yakin itu pasti Nadhira.

"Dapet kiriman nih dari Naufal..eaaa." ujarnya.

Kemudian aku mengambil sebuah kertas yang terlipat rapih yang berada di tangan Nadhira.

"Makasih ya Nad! Eh btw lo mau latihan sekarang?" tanyaku.

Unbreakable SmileWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu