PROLOG

31 2 0
                                        

"Hai," sapa seorang gadis kecil, ia melambaikan tangan dan tersenyum manis kepada temannya yang duduk di bangku sekolah itu.
Kemudian, ia duduk di sebelah temannya itu.

"Ah Sinb? kapan kau datang?," tanya gadis itu, ya tentu saja dia adalah sahabat Sinb, Yuju.

Raut wajah Sinb berubah, ia memajukan bibirnya, "makanya Yuju, jangan ngelamun..."

Yuju terkekeh mendengarnya, "maaf.. maaf.." ucapnya.

Sinb menatap Yuju bingung, seperti ada sesuatu yang berbeda dari sahabatnya itu, dari fisiknya sih gak ada ya. Tetapi, auranya kayak beda aja.

"something happend?" Tanya Sinb.
Yuju terkejut dengan pertanyaan sahabatnya itu yang tiba tiba sekali,

"ah its nothing, aku cuman lagi mikirin masa depan aja!" jawab Yuju tak santai, makin kelihatan, sahabatnya ini jelas MENYEMBUNYIKAN sesuatu.

"Gak, gak ada yang nothing yuju! lagian kita masih kelas 5 SD! masa udah mikir masa depan sih!" Sebal sinb.

Yuju tertawa, "kata mama, kita harus mikirin masa depan secepat yang kita bisa! supaya nanti gak bingung, supaya kita lebih ada tujuan!" Jelas Yuju.

Sinb makin bingung, perkataan Yuju tentunya cukup membingungkan bagi anak yang masih berumur 10 tahun, apalagi yang gak pernah mikirin soal masa depan.

"Sinb aku ingin menjadi idol.., nanti kalau aku sudah lulus SD, aku akan pergi ke SMP yang isinya pelajaran idol semua, aku lagi mikir itu, dan.." Yuju terdiam sejenak, sebelum melanjutkan perkataannya.

Sinb terkejut mendengar pernyataan sahabatnya itu, baru kali ini Yuju menyatakan cita citanya di depan Sinb.

"apa kamu mau ikut aku, sinb..?" lanjut Yuju lagi. Sinb merasa sangat senang atas ajakan sang sahabatnya itu, tanpa berpikir panjang ia mengangguk dengan semangat, "iya aku mau! aku mau!"

"ke SMP idol! Ke SMP idol! bareng yuju! bareng yuju! yez yes hore!!" Sinb mulai bernyanyi riang dan melompat lompat.

Yuju tertawa kecil melihat tingkah sahabatnya itu.

.

.

.

.

.

.

.

2 tahun kemudian...

"wah! akhirnya ya kita bisa sampai ke-si-ni!!" riang Sinb, ia menatap bangunan megah di depannya itu.

Yuju mengangguk mantap, "iya.. ini adalah impian kita sejak dulu!"
Semangat Yuju.

Setelah penantian panjang, dan seleksi audisi yang cukup lama, akhirnya mereka berhasil masuk ke sekolah atau lebih tepatnya, academy ini.

Mereka mengurus profil dan kartu pelajar mereka terlebih dahulu,

Mereka mengurus profil dan kartu pelajar mereka terlebih dahulu,

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian bisa mengkonfirmasi dan memperbaharui rank kalian nanti, langsung saja ke kami," seorang guru menginformasikan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Kalian bisa mengkonfirmasi dan memperbaharui rank kalian nanti, langsung saja ke kami," seorang guru menginformasikan.

Lalu Yuju dan Sinb segera pergi ke asrama, ya tentu saja, sekolah idol pasti memiliki asrama.

mereka takjub melihat luasnya kamar asrama, terdapat berbagai banyak perabotan seperti dua buah kasur, vas bunga, meja belajar, lemari, kamar mandi, AC, dan lain lain.
Pokoknya udah kayak kamar hotel bintang enam! kalo kata Sinb mah.

Sinb dan Yuju bersamaan merebahkan diri mereka ke kasur, lalu menatap satu sama lain dengan senyuman yang sangat lebar dan bahagia. "Aku senang sekali, kita bisa bersama sama disini!" Ungkap Yuju,

awalnya dia kira ia tak akan satu smp dengan sinb, ia juga mengira bahwa sinb tidak akan diperbolehkan dan ingin masuk ke sekolah idol.

Namun takdir berkata lain, mereka akan meraih mimpi mereka di Devien academy, bersama sama.

"aku juga, aku kira aku tidak akan diperbolehkan orang tua ku untuk masuk ke academy ini.. Aku benar benar terharu.., aku senang sekali Yuju!" Ungkap Sinb tulus.

hari ini, mereka akan melaksanakan kegiatan MPLS, mereka berdua tersenyum dengan tulus tanpa unsur pemaksaan sedikit pun, mereka berdua sangat bahagia, senang, serta semangat.

- To be continue

Thanks for reading, have a nice day !

ONCE AGAINWhere stories live. Discover now