Sweet Dream [Yagami Light]

177 13 0
                                    


Di sebuah kamar apartemen, seorang gadis membaca novelnya dengan tenang. Sepi dan sunyi, itulah suasana yang menggambarkan keadaan di kamar itu. 5 menit, 10 menit, 15 menit, 1 jam pun berlalu. Tidak ada yang berubah, gadis itu-
Tidak, sebut saja dia [name], ya [name] masih terdiam di posisi yang sama, hingga suara pintu apartemennya yang terbuka, menandakan bahwa seseorang berhasil masuk ke kamarnya. Entah apa yang akan terjadi, [name] memilih untuk berpura-pura tertidur dengan menyembunyikan separuh wajahnya pada selimut putihnya.

Tap.. Tap.. Tap..
Suara langkah kaki itu terdengar semakin dekat, yang berarti bahwa dia berjalan mendekat ke kamarnya.
Pintu kamarnya pun terbuka, dan orang itu mendekati kasurnya. Saat [name] merasa keberadaan dia berada tepat di belakangnya, sapuan halus terasa di kepalanya, "sudah tidur, kah?" suara halus nan familiar itu menyapu Indera pendengarannya, "Light?" batinnya, dan memilih untuk melanjutkan sandiwaranya. "Maaf aku datang malam-malam begini, [name]" ucap pemuda tinggi itu yang saat ini sudah merubah posisinya menjadi duduk di samping [name], tangannya pun tak henti-hentinya mengelus rambut [name].

"Sebegitu pengennya aku usap rambutmu sampai harus berpura-pura tertidur ya, [name]?" tanya Light yang sok tau, padahal memang dalam hati terdalam sang gadis yaaa, memang iya. [name] pun membuka matanya, "kok tau sandi apartemen ku? pintu sudah dikunci? ada apa?" tanya [name] bertubi-tubi dan merubah posisinya menjadi terduduk menghadap pemuda itu, "tidak bisakah kamu tanya pelan-pelan?" helaan nafas pun keluar dari mulut Light, "baiklah, yang pertama aku sudah mengunci kembali pintunya, yang kedua kau kan pelupa [name], jadi ya wajar tebakan ku benar bahwa sandi mu adalah tanggal lahir mu, dan terakhir yang ketiga tidak ada apa-apa" lanjut Light, dengan tambahan senyumannya yang menawan.

Sebenarnya [name] tidak percaya dengan beberapa kata terakhir Light, tapi ya sudahlah, jika memang itu privasi [name] tak akan menguak lebih dalam atau dia akan melakukan kesalahan dengan mengetahui sesuatu yang harusnya tidak dia ketahui. "Huft.. Baiklah, aku akan tidur, selamat malam". Membalikkan badan [name] akan memunggungi Light, tapi itu tidak jadi karena tangan Light yang menarik lengannya dan membawa [name] ke dalam pelukan hangatnya, "boleh.. seperti ini, sebentar?" tanya Light tiba-tiba, [name] tak menjawab, untungnya gadis itu termasuk orang yang peka, sehingga dia langsung membalas pelukan pemuda itu dan mengelus surai coklatnya.

"Light, aku mengantuk", mendengar suara lembut itu, Light memilih untuk berbaring dengan [name] yang masih berada di pelukannya dan dengan senang hati menjadikan lengannya sebagai bantalan untuk [name].
"Maaf [name]"
"Mmm ya, tak apa" lalu keheningan menerjang dua insan tersebut, [name] pun mengangkat kepalanya menatap Light tepat pada matanya, "mau cerita dulu tidak, Light?", kekeh-an kecil dari Light pun terdengar, "hahaha, tidak usah khawatir begitu, [name]. Aku seriusan baik-baik saja, selebihnya akan ku ceritakan besok pagi, sekarang tidur dulu oke? mimpi indah, [name]" setelah rentetan kalimat itu Light mencium pucuk kepala [name] lalu menutup matanya sambil sedikit mengeratkan pelukannya kepada [name].



Husbu × Reader [oneshot]Where stories live. Discover now