1

447 33 5
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁Sifat fumikage dan mamoru

Aku terbangun merasakan ada yang mengelus pipiku kulihat itu ulah fumikage. Aku bersembunyi di dada bidangnya malas bangun.

"Moru ayo bangun!" Ajak Fumikage.

"Malas tahu." Keluhku.

"Kita sarapan dulu." Ucap Fumikage.

"Baiklah." Ucapku.

Aku bangun dan pergi ke kamarku untuk mandi. Setelah selesai aku ke meja makan disana sudah ada kedua orangtuaku bersama fumikage.

Sarapan berlangsung hening setelah selesai sarapan aku dan fumikage dipanggil ke ruangan ayah. Ayahku salah satu pahlawan dia memakai topeng apabila menjalankan tugas pahlawan, begitupula keluarga kami di luar rumah memakai topeng tapi apabila di rumah tidak memakai topeng.

"Moru kau akan tetap homeschooling?" Tanya Touchan.

"Iya aku malas keluar rumah." Ucapku.

"Lalu fumikage akan masuk ujian masuk ua?" Tanya Touchan.

"Begitulah." Ucap Fumikage.

"Niisan malah mengidolakan touchan." Ucapku.

"Eh seriusan dek?!" Kaget Touchan.

"Lihat saja topeng yang digunakan niisan persis sama seperti touchan." Ucapku santai.

"Hey sudah kukatakan rahasiakan itu!" Pekik Fumikage.

"Makanya jangan paksa aku masuk sekolah formal." Gerutuku.

"Ya aku mengaku mengidolakan dark crystal. Dan aku memaksa adek masuk sekolah formal agar dia memiliki banyak teman touchan." Ucap Fumikage.

"Ucapan niisan ada benarnya nanti touchan masukkan ke sekolah formal ya." Ucap Touchan.

"Tidak!" Tolakku.

"Kau coba setahun saja." Ucap Touchan.

"Baiklah." Ucapku.

"Minggu depan ada ujian masuk ua kalian ikuti dengan santai saja tidak perlu terbawa nama besar touchan." Ucap Touchan.

"Lagipula kita berdua jarang ikut acara formal bersama touchan jadi dunia tidak tahu hubungan keluarga kita." Ucap Fumikage.

"Sumpah touchan aku tidak masalah tidak diakui." Ucapku.

"Kalian mengatakan tidak mau terkenal karena nama besar touchan." Ucap Touchan.

"Kau ini dek." Ucap Fumikage.

"Hehehe." Tawaku.

Aku iseng dan menyalakan lampu yang sedikit meredup di ruangan touchan. Quirkku berbeda dengan fumikage kalau fumikage itu kegelapan sementara aku lebih ke cahaya.

"Terlalu terang anak nakal!" Kesal Touchan.

"Hahahaha." Tawaku.

Aku langsung kabur dari ruangan touchan sebelum kena hukuman. Aku memeluk tubuh kaachan yang sedang mencuci piring dengan santai.

"Jahil lagi ya?" Tanya Kaachan.

"Hehehe iya." Ucapku.

Malam harinya setelah selesai membantu kaachan aku ke kamar fumikage disana kulihat dia sedang mengotak-atik topeng miliknya, dan topeng milikku juga sama seperti fumikage.

"Topeng milikmu dimana?" Tanya Fumikage.

"Di kamarku." Ucapku.

"Ambil saja. Aku akan mengecek topeng milikmu." Ucap Fumikage.

Aku berlari menuju ke kamarku mengambil topeng milikku dan fumikage mengambilnya untuk mengeceknya. Aku tiduran di kasur fumikage.

"Udara yang masuk ke dalam topengmu bermasalah tidak?" Tanya Fumikage.

"Aman sih." Ucapku.

"Kenapa adek mengikutiku memakai topeng?" Tanya Fumikage.

"Kita kembar jadi kupikir apabila aku tidak menggunakan topeng malah berbahaya." Ucapku.

"Akan sekolah formal?" Tanya Fumikage.

"Iya." Ucapku.

Fumikage memeriksa topengku dan aku memilih tidur saja malas menunggu. Fumikage selesai memeriksa dan dia melihat kearahku.

"Malah tidur." Ucap Fumikage.

Fumikage mengelus surai rambutku dan aku membuka mataku menatap wajah fumikage. Kami berdua kembar dan tidak ada bedanya sama sekali.

"Niisan kok pendek sih?" Tanyaku.

"Mentang-mentang kau lebih tinggi dariku!" Kesal Fumikage.

"Walaupun begitu niisan tetap idola bagiku." Ucapku.

"Tidak ada pro hero yang kau idola, kan?" Tanya Fumikage.

"Aku mengidolakan niisan saja. Pro hero lain aku tidak tahu latar belakangnya hanya touchan yang aku ketahui. Jadi kupikir lebih baik mengidolakan kakak sendiri." Ucapku.

"Pemikiranmu begitu sederhana dek." Ucap Fumikage.

"Aku malas memikirkan hal yang merepotkan." Ucapku.

"Aku mengerti bahkan sejak lulus tk kau lebih memilih homeschooling dibandingkan sekolah formal." Ucap Fumikage.

"Kan ada yang mudah jadi untuk apa melakukan hal yang merepotkan." Ucapku santai.

"Tapi kau tidak memiliki teman sebaya dek." Ucap Fumikage.

"Biarlah." Ucapku.

"Pilihan orang yang membuatmu nyaman dalam pertemanan dek." Ucap Fumikage.

"Aku mengerti niisan." Ucapku.

"Lanjutkan saja tidurnya. Nanti sore kita latihan bersama-sama." Ucap Fumikage.

"Ya baiklah." Ucapku.

Aku tertidur kembali. Aku tidak sekolah formal seperti fumikage entahlah aku malas keluar rumah saja dan benci hal-hal yang merepotkan.

🍁Berbeda

Tk Twins

(penampilan mamoru)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(penampilan mamoru)

nama : tokoyami mamoru
umur : 15 tahun
tinggi : 165 cm
ulang tahun : 30 oktober
like : ketenangan, tidur, menjahili, bermalas-malasan dan kue labu
dislike : suasana berisik
sifat : pemalas, jahil, baik, ramah dan tidak suka diganggu

request dari Jam_detak

~ 04 Desember 2022 ~

Book baru lagi

✔️ Tokoyami Fumikage Twins (oc male reader)Where stories live. Discover now