22: Ghost

7 2 0
                                    

"Aku menghargai itu, tapi ini tentang keluarga ku. Dan aku tidak ingin orang lain terluka karena apa yang seharusnya menjadi urusan keluarga kami"

Daniel Dieudonné

Dieudonné Home in France
Paris, Prancis

Daniel Dieudonné ada di rumah keluarga di Prancis. Dia terbiasa untuk melihat rumah-rumah lama keluarga dan sedikit hancur karena kenangannya.

"Aku tidak berpikir bahwa aku akan kembali ke sini setelah beberapa kejadian yang melibatkan nyawa." Kata Daniel pada dirinya sendiri.

Dia berjalan masuk, membiarkan dirinya terbawa oleh udara yang ada. Mengingat kejadian ketika Nathaniel berteriak kesakitan, Jeremy dan Daniella yang kehilangan kesadaran karena beberapa hal.

Daniel menghela nafas, disini ada banyak hal termasuk terluka.

Daniel tidak merasakan bahwa ada orang yang sedang mengawasinya, seseorang atau sesuatu. Entah apapun itu, Semoga saja dia tidak mencoba melakukan sesuatu yang buruk kali ini.

Daniel berjalan menaiki tangga, menegang pegangan tangga yang berdebu.

"This old time" Kata Daniel lagi

Dia mengambil kunci yang ada di dalam kantung jasnya. Dia membuka pintu yang terkunci itu.

Bau ruangan lama, ya selalu saja.

Daniel berjalan masuk ke dalam. Ruangan yang penuh buku, lukisan dan beberapa mainan lama.

Buku miliknya dan Victor, mainan lama Nathaniel dan Davina, serta lukisan milik Niklaus dan Daniella masih tertata rapi di sini, tidak pernah ada yang masuk atau datang, bahkan rumah ini sudah lama kosong karena tidak ada yang bisa menemukannya.

Sihir sedikit membantu di sini, Malachai sedikit memberikan beberapa hal tentang sesuatu.

Dia melihat ke cermin ketika sesuatu keluar dari sana.

Daniel terkejut dan menabrak rak di belakangnya. Dia terkejut dengan kehadiran orang, jika itu bisa di katakan orang.

"God.."

Sesuatu itu melayang, dan memiringkan kepalanya.

"Siapa kamu? Dan kenapa kamu bisa masuk?"

"Maaf, perkenalkan, saya Daniel. Daniel Dieudonné. Maaf atas ke lancang saya masuk ke dalam rumah ini tanpa izin anda" Kata Daniel berusaha tenang.

"Dieudonné? Seperti Daniella dan Kira Dieudonné?"

"Itu adik-adik ku" Kata Daniel

Apapun itu, dia melayang, mengelilingi Daniel yang masih berdiri di sana, dia tidak takut, dia juga tidak ingin terlihat seperti itu.

"Apa yang terjadi?"

"Aku.."

"Ups... My bad, nama ku Hydra, Hydra Carl"

"Senang berkenalan dengan anda Hydra" Kata Daniel

"Jadi apa yang terjadi?" Kata James

"Beberapa hal. Seseorang kembali dari kematian dan aku perlu tau apa yang menyebabkan ini terjadi" Kata Daniel

"Itu kenapa kau datang ke sini? Karena di sini semua arsip lama milik ayah mu tersimpan?"

"Darimana kau tau itu?" Tanya Daniel

"Sepanjang aku di sini, aku sering melihat nya. Beberapa dari mereka jatuh terbawa angin sehingga aku bisa membacanya. Aku tidak bisa menyentuh apapun, aku bukan manusia lagi" Kata Hydra

"Kenapa?"

"Mati tentu saja"

"Bukan.. Bukan itu. Kenapa kau masih ada di sini berkeliaran? Dan kenapa kamu juga tidak pergi ke tempat yang lebih tenang?"

"Aku terikat, terikat dengan seseorang" Kata Hydra

"Ouh.." Kata Daniel

"Penyihir, mungkin beberapa hal di rak itu bisa membantu, kalau tidak salah itu adalah mantra" Kata Hydra

Dia seger menghilang lagi, Daniel Dieudonné menghela nafas. Ia terkejut bahwa laki-laki hantu itu menunjukkan wujudnya di depannya. Dia tidak pernah tau ada hantu di sini, Daniella ataupun Kira tidak pernah berbicara dengan nya soal itu. Mungkin karena mereka nyaman dengan kehadiran dari hantu itu.

Selama hantu itu tidak mengganggu dirinya, dia yakin dia akan baik-baik saja.

Dia berjalan mencari buku yang harus di miliki oleh Freya dan Vincent. Dia baru tau bahwa semua ini adalah hasil rampasan sang ayah dari paman mereka sendiri, tentunya bukan Dylan.

"Dimana ayah menaruh itu.." Batin Daniel yang sedikit frustasi karena tidak menemukan buku yang ia cari.

Terlalu banyak buku mantra di sini dan terlalu banyak kertas yang tidak berguna, dia bingung dimana semua buku yang berasal dari paman mereka di sembunyikan oleh sang ayah.

Dia bahkan tidak menyadari kehadiran James sekali lagi. Lagipula James adalah hantu, bukan manusia, jadi wajar saja bahwa dia tidak bisa di lihat atau di rasakan oleh orang lain. Tapi Daniel adalah mahluk supernatural jadi kenapa dia tidak bisa tau tentang James.

"Tidak menemukan yang kau cari?"

Daniel terkejut dan berputar dengan cepat. Dia tetap tidak terbiasa dengan konsep hantu, karena walaupun dia supernatural, dia tetap tidak terbiasa dengan itu. Dia jarang benar-benar melihat hantu di depan matanya sendiri.

"Apa aku membuat mu terkejut?"

"Tidak.. Tidak sama sekali"

Hydra mengangkat bahu nya yang tembus pandang, sebenernya dia tembus pandang hampir di semua bagian, secara dia itu hantu dengan baju yang masih lengkap.

"Apa kau masih mencari sesuatu?"

"Ya, aku mencari buku dengan ukiran yang aku kenali tapi tidak ada di sini. Aku tidak tau harus mencari kemana lagi"

"Ruang bawah tanah? Kau sudah mencoba ke sana?" Tanya Hydra

"Belum.. Aku bahkan tidak tau ada ruang bawah tanah" Kata Daniel

"Aku akan menunjukkan mu jalan" Kata Hydra

Hydra tergolong terbiasa dengan orang-orang seperti Daniel, yang tidak bisa mempercayai orang secara langsung, tapi itu berbeda dengan Daniella dan Kira, mereka percaya padanya tanpa peduli bahwa dia bias saja menyakiti mereka kapan saja.

"Aku akan membantu mu, aku bisa mencari tau apa yang ingin kau tau" Kata Hydra tiba-tiba

"Aku menghargai itu, tapi ini tentang keluarga ku. Dan aku tidak ingin orang lain terluka karena apa yang seharusnya menjadi urusan keluarga kami" Kata Daniel

"Aku sudah mati" Kata Hydra

"Bukan berarti hidup mu di alam kematian tidak berharga" Kata Daniel

Hydra membawa Daniel ke sebuah pintu yang terbuka, menunjukkan tangga yang membawa mereka turun ke bawah, jauh ke dalam tanah.

"Ini pintunya" Kata Hydra

Pintu dengan plakat besi yang terukir rusak di depannya, menulis nama ayah Dieudonné, Eras.

"Terimakasih" Kata Daniel

"Tidak masalah, aku akan menemanimu, mereka tidak ramah terhadap manusia" Kata Hydra

"Mereka?"

"Kau akan tau nanti" Kata Hydra

Hydra masuk lebih dahulu dan di susul oleh Daniel yang masih bertanya-tanya siapa itu "Mereka".

𝐓𝐡𝐞 𝐋𝐚𝐬𝐭 𝐒𝐨𝐮𝐥𝐦𝐚𝐭𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang