Ryan: 94

38 7 2
                                    

Kamera itu tampak jelas menampilkan sosok Rudolf dan yang lainnya. Bahkan pembicaraan di antara mereka semua terdengar begitu terbuka. Kecurigaan demi kecurigaan, fakta demi fakta yang satu per satu mungkin akan terbuka. Seringai itu terpampang jelas di wajah pria paruh baya yang kemudian berbalik untuk kemudian berjalan lalu menghentikan langkahnya di tepian balkon dengan pemandangan laut lepas. Deburan ombak yang saling berkejaran sebelum menghantam karang kokoh. Langit biru sore itu dengan angin yang berembus kencang.

Clancy: Mereka semua berkumpul di mansion dan saya yakin Anda mengetahui hal itu. Dokumen itu telah diterima oleh Rudolf.

Pesan yang dikirimkan Clancy hanya dibacanya dengan cepat sebelum benda pipih itu kembali masuk ke dalam saku celana yang dikenakan lalu menatap jauh ke depan lagi. Bayangan sosok Rudolf dan yang lainnya saat ini. Mereka semua dengan semua teka-teki dan juga usaha kerasa dalam pencarian semua jawaban.

***

"Kau mencurigai sesuatu tentang Clancy, Nick?" tanya Rudolf memecah keheningan dalam ruangan. Terdengar tarikan napas setiap orang dalam ruangan itu. Saling menatap satu sama lain.

"Entahlah. Aku tidak yakin dengan dugaanku," jawab Nick sebelum ia beranjak dari duduknya.

"Sejujurnya aku tidak berpikir tentang Clancy dalam kasus ini. Ia tidak berada di sini sejak kematian Dad. Keputusannya untuk pensiun dan---"

"Tak ada yang tak mungkin, Rudolf." Nick menimpali dengan cepat hingga membuat Rudolf mengernyitkan keningnya menattap Nick yang berdiri di depan jendela ruangan yang di baliknya menghampar taman hijau yang asri. "Keberadaan Clancy di luar sana membuatnya bergerak bebas," sambung Nick dengan suara datar namun membuat Rudolf terhenyak. Pemikiran yang terlewatkan oleh dirinya. Keberadaan Clancy yang tak lagi bersamanya telah membuat ruang gerak yang lebih leluasa bagi pria paruh baya itu. Bayangan dokumen yang masuk ke dalam rumah tanpa tahu siapa yang mengirimkannya. Bahkan CCTV dalam mansion juga tak bisa menunjukkan bagaimana dokumen itu bisa sampai untuk kemudian ditemukan oleh salah satu orang pelayan.

Clancy sangat tahu setiap sudut mansion dan seluruh kediaman keluarga Felix. Clancy yang telah membereskan semua sistem keamanan yang dibutuhkan oleh Rudolf untuk menjaga seluruh anggota keluarganya. "Apa yang kau pikirkan?" Pertanyaan Alena yang membuat Rudolf terhenyak dan semua lamunan di dalam kepalanya seketika menguap bersama dengan udara. Menatap Alena sambil tersenyum segaris. "Kau berpikir jika dokumen itu sampai di tempat ini karena---"

"Aku tidak tahu, Sayang. Semua---"

"Aku rasa bukan hal sulit untuk bertanya langsung dengannya?" potong Aiden dengan santai tanpa beban. Tapi tidak dengan tatapan Rudolf yang terlihat tegas. "Kau ingin aku yang menyelidikinya?" Aiden menawarkan bantuannya tanpa menggeser fokus tatapan matanya pada sepasang mata milik Rudolf.

Rudolf tidak menjawab.

"Terdengar aneh dan juga terasa berat jika kenyataannya Clancy ada dalam teka-teki ini."

"Dia pekerja yang setia. Sebelum keberadaan Sergei dalam kesatuan, Clancy telah lebih dulu di sana dan aku merasa jika---" Rudolf menelan ludahnya. Ia merasakan jalan buntu dengan kemunculan nama Clancy dalam kasus Mia Reynolds. Clancy kini mantan tentara yang bebas untuk bisa mengabdikan dirinya sejak kematian Olivier Felix. Rudolf tidak menemukan sosok yang mencurigakan dalam diri Clancy. Pria itu bahkan telah melindungi Rudolf sejak belia. "Aku akan menyelidikinya sendiri jika terkait dengan Clancy. Aku tak memiliki cukup alasan kuat untuk meragukan kesetiaan Clancy meski Dad telah tiada." Rudolf menekankan kalimatnya dengan intonasi suara yang tegas.

Doctor Ryan - Boston Series 4Where stories live. Discover now