ep.6

1 1 0
                                    

"Duduk"

Pulang sekolah adalah hal yang menyenangkan bagi Amel. Namun untuk laki-laki seperti Alvin, apa bisa dikatakan seperti itu?

Alvin senang jika ada yang menyambutnya dirumah. Sangat-sangat senang bahkan. Tapi jika orang yang ada dirumah adalah Papah, Alvin malah tidak suka. Semenjak Surya menikah dengan Citra--ibu dari Aldra dan ibu tiri untuk Alvin, Alvin malah merasa tidak lagi menyayangi Surya.

Mau Alvin dosa atau tidak, dirinya tidak suka dengan Papah kandungnya sendiri. Saat Surya lebih membela dan menyemangati Aldra daripada Alvin yang jelas-jelas adalah darah dagingnya sendiri. Alvin benci itu.

"Kata Pak Dayak, kamu bolos lagi? Iya?"

Setelah bokong Alvin mendarat sempurna disofa, Surya lantas berbicara padanya dengan intonasi sedikit tinggi. Membuat Alvin memutar bola mata malas memandang dan mendengarkan ceramah papahnya.

"Iya, Alvin bolos" Alvin memilih jujur daripada harus mendapatkan masalah yang lebih besar lagi.

Ekspresi Surya mengeras tanda ketidaksukaannya pada perilaku dan tingkah tak bisa diatur Alvin, ia lantas berucap"jadi dengan membolos pelajaran kamu pikir itu main-main? Hah!!Papah udah ngeluarin biaya sekolah yang mahal buat pendidikan kamu Vin! Tapi apa yang papah dapat?"

Alvin diam.Menerima semua apa yang akan dilakukan Surya pada dirinya.

"Lihat Aldra, walaupun dulu dia nakal,tapi sekarang dia berusaha menjadi lebih baik lagi. Dia belajar untuk berubah. Sedangkan kamu? Apa yang bisa papah banggakan dari diri kamu? Apa?"

Alis Alvin menukik disertai kekehan kecil"jadi sekarang papah lebih milih anak angkat papah dari anak kandung papah sendiri? Bagus kalau begitu. Biar Alvin bisa cepat-cepat pergi dari rumah ini! Alvin muak dengan kelakuan papah!"Alvin berdiri dan memandang Surya berani

Tangan Surya mengepal erat"dasar anak kurang aj--"

"Stop pah! Apa papah gak kasihan sama Alvin? Hah! Senenjak papah nikah sama ibu Aldra, sikap papah berubah. Berubah 90 derajat sama Alvin. Mana papah Alvin yang dulu? Yang sering bela Alvin kalau Alvin kena masalah dan memberi solusi? Mana yang sering banggain Alvin didepan karyawan papah, walaupun kebenarannya Alvin gak pantas dibela? Alvin gak punya kelebihan apapun yang bisa Alvin kasih buat papah!"

"A--Alvin hanya mau keluarga kita utuh lagi kayak dulu pah! Alvin gak tahu alasan papah gugat cerai mamah waktu itu, tapi Alvin mohon, Alvin juga mau tinggal sama mamah. Alvin rindu mamah pah! Apa papah tega jauhin anak dari ibunya? Alvin hanya butuh mamah pah! Hanya mamah"Alvin terduduk kembali keatas sofa. Setetes air bening lolos jatuh diwajah tampannya.

Surya terdiam membeku. Mencerna perkataan putra bungsunya itu.Ini pertama kalinya ia melihat Alvin menangis dihadapannya.

Apa Surya sudah melakukan hal yang salah terhadap hidup putranya? Apa selama ini kasih sayang yang Surya berikan padanya belum cukup? Surya hanya menginginkan Alvin jadi anak yang bisa membanggakannya kelak. Tanpa dengan ada Santi dalam hidup mereka.

Surya menghela napas, lalu melangkah mendekati Alvin.

" Maafin papah Vin, papah gak tahu kamu seperti ini. Papah pikir kamu bisa hidup tanpa sosok ibu dalam keluarga ini. Namun nyatanya tidak. Papah udah ngekang kamu untuk jangan ketemu mamah kamu supaya kamu belajar untuk bisa hidup tanpanya. Tapi itu salah ya? Papah udah jahat sama anak kandung papah sendiri"

"Pah--"

"Papah gugat cerai mamah kamu waktu itu karena ada alasan yang berat buat papah.Papah egois dengan pilihan papah sendiri Vin. Papah udah nyakitin kamu. Maafin papah yah nak? Papah udah jahat sama kamu, maafin papah--"

Alvin mendongak melihat kondisi papahnya dan langsung mendekap erat tubuhnya.

"Enggak! papah gak salah udah didik Alvin kayak gini pah. Alvin yang gak mau berubah. Alvin anak yang gak bisa diatur dan nakal. Alvin emang gak pantes dapetin kasih sayang dari orang tua. Al Al-alvin--"ujar Alvin menunduk

Surya tersenyum bangga pada anaknya. Surya bangga dengan Alvin yang selalu mau mengakui kesalahannya dengan jujur.

"Gak Vin, kamu memang pantes dapetin kasih sayang papah sama mamah. Sedangkan papah gak pantes jadi papah kamu nak. Papah emang egois dengan selalu menyuruhmu menjadi yang terbaik ini itu. Ini semua kesalahan papah Vin, kamu gak salah apa-apa" balas Surya menepuk-nepuk pundak Alvin meyakinkan.

"Udah ah nangisnya, jagoan papah kok cengeng!" Alvin tersenyum mendengar perkataan Surya yang sudah lama tidak ia dengar.

"Papah juga cengeng, udah bau tanah masih bisa nangis" Surya terkekeh mendengar perkataan anaknya. Dan lantas mendekap erat tubuh Alvin.

Memberi kenyamanan pada darah dagingnya yang sudah lama hilang semenjak ia menikah lagi. Namun Surya tidak menyesal dengan keputusannya, ia harap kedepannya ia bisa menjadi ayah yang lebih baik dari sebelumnya untuk Alvin.

•••
















Sepulang dari sekolah, gadis yang tidak pendek dan tidak terlalu tinggi itu memutuskan untuk berjalan-jalan keliling komplek. Walaupun katanya dia lelah, namun dengan ucapan sekejap seseorang mampu membuatnya mengatakan 'gaslah!'.

Karena mau ditraktir katanya, ya Amel setuju-setuju saja. Siapa yang mau sia-siain kesempatan emas kan? Daripada mubazir, mending mau.

"Lo mah ngajak tapi jalannya loyoh banget perasaan" ejek Amel bergurau canda. Sesekali menyapa para semut-semut yang lewat.

Seseorang disampingnya mendengus"gua emang jalannya kek gini, udah dari dulu. Jadi lo yang maunya ditraktir doang gak usah banyak komplen! Jalan yang manis aja biar nanti dilihat cowok-cowok jalanan"ujarnya terkekeh garing seraya mengedipkan sebelah matanya.

"Ogah papasan sama laki-laki brondong! Gue sih tipe idealnya yang imut-imut kiyowo apa gitu" balas Amel cekikikan sendiri.

"Elleh! Biasanya juga genit banget! Udah tobat neng?"

"Dari dulu kalee" jawab akhir Amel dan langsung menyerobot masuk kedalam supermarket setelah mereka berdua sampai.

Seseorang itu hanya geleng-geleng kepala. Melihat tingkah laku adik perempuan satu-satunya.Yah--Adel memang pulang beberapa hari yang lalu. Karena kuliahnya disana libur semester, akhirnya Adel memutuskan pulang kenegeri yang sangat ia rindukan. Ditambah keinginannya yang ingin melihat perkembangan pertumbuhan Amel setelah 5 tahun tidak pernah melihatnya secara langsung.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Oct 17, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

RANTING RAPUHWhere stories live. Discover now