Chapter 01.

184 21 0
                                    

"Bukannya Ou-sama tadi pergi keluar ya?"

"Yang bener?"

Tsukasa menganggukkan kepalanya mengiyakan pertanyaan Izumi. Mengetahui hal itu Si Surai Abu-abu ini menghela nafas panjang.

"Tuh bocah kemana lagi sih hadehhh..."

Walaupun Izumi merasa depresi dan lelah dengan kelakuan kawannya, ia tetap berniat untuk mencari sosok lelaki bersurai oranye itu. Memang merepotkan... Dan yah, memang merepotkan sih. Tidak ada alasan lain lagi. Kalaupun ada-- Bisa saja satu paragraf ini penuh akan caci makian tercinta dari Izumi untuk Leo.

"Oke terima kasih Kasa-kun, aku mau nyari dulu tuh bocah..." Pamitnya dengan berbalik sembari melambaikan tangan.

"Ah baik senpai. Aku tunggu di ruang latihan seperti biasanya!"

Dengan sedikit teriakan merdu dari adik kelasnya itu, Izumi mengangguk dari kejauhan dan memberi tanda "ok" dengan tangannya. Dan berlalu begitu saja...

Lorong kantor New Dimension yang sudah menjadi pemandangan sehari-hari Izumi ini cukup membuatnya bosan, pasalnya sudah beberapa hari ini ia tidak ada panggilan project berarti dalam pekerjaannya sebagai idol dan juga model.
Mungkin memang sudah waktunya untuk mengistirahatkan tubuhnya itu, jujur saja Izumi sekarang sedikit merasa kurang memanjakan dirinya karena pekerjaan-pekerjaan sebelumnya.

Ya, termasuk mengurus lelaki bernama Tsukinaga Leo itu.

Sudah 2 tahun berlalu semenjak ia lulus dari Yumenosaki Gakuen. Dirinya yang masih menjadi bagian dari Knights dan tentu sekarang menjadi salah satu idol unit di agensi New Dimension-- Mungkin karena ia juga sudah bergabung dengan salah satu agensi hiburan, jadi tawaran pekerjaan sebagai solo di sana dan di sini pun juga melimpah. Karena itu juga ia jarang bertemu anggota Knight's yang lain. Termasuk dengan mantan leader Knight's itu-- Yah walaupun sebenarnya ia dibilang cukup sering bertemu dengan Leo daripada anggota lainnya.

Apa dia sehat-sehat ya? Semoga iya..., batinnya dengan sedikit khawatir.

Izumi memikirkan hal itu bukannya tanpa alasan, bagaimana ia tidak khawatir?
Sebulan lalu saja bocah bersurai oranye itu mencoba lompat dari lantai 7 di gedung agensi dengan alasan mencoba untuk terbang dengan sayapnya.

Gila kah dia?

Memangnya dia unggas? Sayap saja tidak punya kok bisa-bisanya terpikirkan untuk terbang dari ketinggian? Memang mengesalkan...

Dengan beribu kelakuan random seorang Tsukinaga Leo di dalam kepalanya itu, Izumi masih berjalan mengarah ke luar gedung agensi sembari menengok kesana kemari mencari sosok orang yang masih di dalam pikirannya. Bersurai oranye dengan kelakuan overhype pada apapun yang menarik baginya(?)-- Makhluk seperti itu tentu saja sangat mudah ditemukan di tempat terbuka seperti ini.
Dan benar saja, tak jauh dari gedung agensi, dilihatnya sesosok lelaki yang lebih pendek darinya itu sedang duduk bersimpuh di atas rumput taman. Terlihat dari kejauhan pun Izumi masih sempat menggelengkan kepalanya saat melihat lelaki itu tertawa sendiri dan sepertinya juga sedang menulis sesuatu. Sudah jelas itu kelakuannya yang normal seperti biasanya.

Tsukinaga Leo yang rajin menulis melodi-melodi ajaib yang sangat indah.

* * *

Di saat melihatnya langsung, entah kenapa langkah kaki ini tanpa ragu berjalan ke arahnya.
Aku cukup kesal dengan hal ini, namun memang benar jika aku sedikit merindukannya karena sudah lama tidak bertemu.

Sedikit, hanya sedikit lho.
Bukan berarti aku sangat merindukan bocah itu.

Huft memang, cukup melelahkan untuk bisa selalu bersamanya itu. Tapi bagaimana lagi? Aku sudah memutuskan pilihanku dulu. Tidak ada penyesalan... Atau apa mungkin tidak boleh ada penyesalan(?) Huh, apa sih yang kupikirkan ini?

Every day Without You [Enstars Fanfiction]Waar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu