✨ 03. Anak Yang Menyedihkan ✨

Start from the beginning
                                        

Ibunya berdecih sambil membuang muka.

Mbak Dita yang tidak mau masalah ini semakin panjang dan ibu Sarah semakin menjadi, segera membawa Adel keluar dari rumahnya. Ia pun mencoba menghentikan tangisan Adel yang untungnya mudah untuk dihentikan, keduanya pun memilih berangkat ke tempat yang akan menjadi tempat berlangsungnya acara yang memakai jasa EO Mbak Dita.

***

"Kamu udah nggak apa-apa kan, Del? Pipi kamu kelihatan masih merah, pasti sakit banget ya?"

Adel memberikan senyuman terbaiknya pada Mbak Dita yang sedari tadi mencemaskan keadaannya.

"Aku udah nggak apa-apa kok, Mbak. Pipiku juga udah nggak terlalu sakit kayak sebelumnya. Btw, ini rumah yang bakal kita hias?" Ia sengaja mengalihkan pembicaraan, lalu menatap ke arah rumah besar dan mewah yang berada dihadapannya sekarang.

Pasti ini rumah seorang konglomerat, duganya.

Mbak Dita pun mengajak Adel kepada salah leader dari EO tempatnya bekerja, untuk mengetahui tugas yang harus Adel kerjakan.

Adel pun sudah siap dengan rompi biru tua yang terpasang pada tubuhnya, sebagai tanda bahwa ia salah satu staf yang membantu. Ia pun sudah tahu apa tugasnya, yaitu menyusun bunga-bunga pada meja tamu dan juga pada bagian sudut ruangan. Bagi Adel itu pekerjaan mudah karena ia pun sudah terbiasa menyusun bunga-bunga selama membantu di toko bunga Mama Adina.

Saat ini, ia sedang menyusun bunga mawar berwarna pink pastel dan putih yang sangat indah pada sebuah pas yang memiliki kaki panjang, nantinya akan di taruh di setiap sudut ruangan dan juga jalan menuju halaman belakang yang akan menjadi tempat diselenggarakannya acara.

Saat ini, ia sedang menyusun bunga mawar berwarna pink pastel dan putih yang sangat indah pada sebuah pas yang memiliki kaki panjang, nantinya akan di taruh di setiap sudut ruangan dan juga jalan menuju halaman belakang yang akan menjadi tempat di...

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bisa dibilang dekorasi pesta didominasi oleh bunga mawar berwarna putih dan juga pink.

Ia juga baru tahu bahwa acara yang akan diselenggarakan malam nanti adalah sebuah pesta anniversary pernikahan sang tuan rumah yang ke dua puluh tahun. Luar biasa bukan, meski sudah tidak muda lagi tapi mereka masih tetap menyelenggarakan pesta seperti ini. Dan juga faktor uang pun ikut andil didalamnya.

Adel sudah selesai pada satu pas, ingin berpindah ke pas lain. Saat hendak berbalik badan tiba-tiba saja tubuhnya tertabrak seseorang, lumayan kencang hingga membuatnya terjatuh ke lantai. Orang yang menabraknya tersebut segera membantunya berdiri, dengan memegang kedua lengannya.

"Sorry, lo nggak apa-apa?" tanya orang yang menabraknya, ternyata seorang cowok yang kemungkinan umurnya tidak jauh beda.

"Iya, aku nggak apa-apa." Menyadari bahwa posisinya tidak benar, Adel segera mundur hingga tangan cowok yang berada di lengannya terlepas.

"Gue minta maaf, tadi lagi buru-buru makanya nggak sadar kalau ada lo," ucap cowok itu sambil menatap Adel lekat. Yang ditatap pun menundukkan kepalanya.

"Iya, santai aja. Kalau gitu, aku permisi dulu."

"Eh, tunggu!"

Adel menghentikan langkahnya dan menaikan wajahnya hingga tatapannya beradu dengan cowok yang sedang tersenyum manis ke arahnya.

"Lo ... kerja jadi staf EO di sini?" Adel mengangguk cepat. "Wah, padahal kalau dilihat-lihat lo itu masih muda banget. Tapi nggak apa-apa sih, gue malah bangga lihat cewek pekerja keras."

"Masih ada lagi yang mau kamu sampaikan? Soalnya aku masih harus kerja," ucap Adel sedikit tidak enak.

Cowok itu malah tertawa pelan. "Maaf ya ganggu waktunya. Btw gue Jericho, gue keponakan dari yang punya acara ini. Kalau lo ada luka, bisa cari gue. Gue bakal bertanggung jawab."

Adel pun lagi-lagi hanya mengangguk dan bergegas pergi.

Jericho pun menatap punggung Adel yang mulai menjauh. Bibirnya pun tersenyum lebar sambil mengangguk-angguk tidak ada arti.

"Tuh cewek kenapa bikin gue jadi penasaran ya? Menarik banget karena dia kelihatan malu-malu dan canggung gitu. Apa gue dekati aja?" gumamnya segera melangkah pergi ke arah yang berlawanan dengan Adel.

*

*

*

Bersambung ....

Chapter tiga meluncur!!!

Siapa nih yang udah nggak sabar buat next chapter? Oh pasti semuanya dong.

Give me 30 koment bisa? Pasti bisa, karena para pembacaku semuanya baik-baik hehehe

Sampai jumpa di chapter selanjutnya 💕✨

Bekasi, 07 Oktober 22
Lyantri Lian

Result Of Mistake Where stories live. Discover now