13. Ngerinya Cewek PMS

Start from the beginning
                                    

Gadis-gadis yang lain saling tertawa mendengar pertanyaan dari Bu Eunha.

"Ini bu, Sunghoon mau jodoh orang sini katanya," jawab Yeonjun sembari menunjuk ke arah Sunghoon.

Sunghoon mendelik dan menggelengkan kepala.

"Loh? Kenapa Mas? Cewek-cewek di desa ini cantik semua kok," protes Bu Eunha karna melihat Sunghoon menggelengkan kepala.

"Bukan gitu bu. Saya masih nggak kepikiran buat cari jodoh, masih mau kuliah yang serius, kalau buat temen ngobrol mah silahkan tapi sampai serius gitu nggak dulu."

Soalnya dia emang nggak pernah serius Bu Eunha.

"Oh gitu toh." Bu Eunha mengangguk-angguk. "Si Bilqis ini nek cantik ya Mas Sunghoon? Dia nggak pede katanya kalau mau main sama yang lain, minder warna kulitnya."

Gadis yang baru saja diperkenalkan Bu Eunha itu hanya tersenyum malu-malu.

"Cantik loh," puji Yeonjun. Cowok ini mah mau kambing di pakein eye shadow juga bakalan dipuji cantik.

"Makasih." Bilqis membalas. Matanya kemudian melirik ke arah Sunghoon menanti-nanti pemuda itu untuk memuji dirinya juga.

Sebetulanya Sunghoon sudah lebih tau Bilqis, bahkan yang kemarin malam dipergoki Isa itu ya dengan gadis hitam manis ini. Awal pertemuan mereka ketika hari pertama Sunghoon pulang proker, dia melihat Bilqis sedang digoda oleh beberapa preman pasar. Sunghoon berinisitif membantu dan dari situ mereka dekat, Bilqis juga sudah beberapa kali mengajak Sunghoon untuk jalan-jalan tapi selalu pemuda itu tolak dengan alasan sibuk.

Sampai malam minggu kemarin, Sunghoon pikir kesibukannya tidak sebanyak hari-hari sebelumnya dan dia pun mengiyakan ajakan Bilqis untuk jalan-jalan tapi ternyata dia juga tidak bisa.

"Bilqis ini adeknya Eneng anaknya Pak Chanyeol yang pernah minta tolong buat benerin antena tipi itu loh Mas Sunghoon," jelas Bu Eunha.

Sunghoon mengangguk.

"EH..EH... SOPO IKI TEKO AREK-AREK GANTENG TOH!"  (* siapa ini dateng anak-anak ganteng)

Yeonjun dan Sunghoon menoleh ketika Bu Eunha dengan riang gembiranya menyambut kedatangan para pemuda desa yang mau ngopi juga.

"Bang," sapa cowok berkaos merah kepada Yeonjun. "Bu Eunha koyok biasane kentel."

"Aku pisan Bu."

"Kulo pisan."

"Kulo nggeh Bu."

"Kulo biasane Bu, kopi susu."

Dan pesanan pun silih berganti berdatangan dari para pemuda desa ini. Gadis-gadis yang tadinya menemani Yeonjun dan Sunghoon melipir ke tepi kursi, beberapa ada yang mengajak ngobrol ada juga yang menggoda dan bertengkar, mereka terlihat akrab satu sama lain.

"Bang, mau futsal kah nanti." Ajak pemuda berambut hitam kribo.

"Di mana?" Tanya Yeonjun.

"Lapangan Bang. Ajak teman-teman mu juga, kita main bola di sana."

Yeonjun menoleh ke Sunghoon yang mengangguk karna memang bosan dengan kegiatannya yang monoton di posko.

"Ya wes nanti tak ajak kawan-kawanku," jawab Yeonjun.

"Jam 4 Bang, jangan lupa ya."

"Siap."

🏠🏠🏠

"Ngapain balik? Nggak sekalian aja tuh pulang ke rumahnya cewek-cewek yang tadi ngopi bareng sama kamu?"

Dateng-dateng Yeonjun udah kelabakan sendiri karna disambut sama sindiran Yeji. Cewek itu berdiri di depan pintu aula sambil berkacak pinggang dengan mata siap menyemburkan bara api.

Oh, KKN! Where stories live. Discover now