Bab 4- Tercecer

76 12 5
                                    

Jeager terbangun di seperempat malam, telinganya mendengar rinai hujan jatuh di atap, ia mendongak sebentar dan menyadari jika itu bukanlah kamarnya. Ingatannya memutar hal terakhir yang terjadi, kelopak matanya mengerjab dan membenarkan jika energinya habis saat Krashinsky mengayunkan senjata pada Guido. Energi cadangan akan cepat habis jika dalam keadaan beraktivitas, bukan mengistirahatkan tubuh. Derap langkah yang semakin mendekat membuat Jeager menatap pintu, benda persegi panjang itu terayun, kepala Krashinsky melongok pertama kali daripada tubuhnya. Jeager pikir, Krashinsky meninggalkannya di sini, nyatanya pria itu masih mengkhawatirkannya.

"Sembilan puluh menit lebih seharusnya kau bangun," kata Krashinsky mendekat dan duduk di ujung ranjang.

Jeager meraba energi cadangan dan melepas dari tengkuknya, ada sisa cadangan sedikit lagi hingga dirinya merasa full. Krashinsky mendorong perlahan bahu Jeager agar tetap rebahan, anak lelaki itu menurut sejenak kemudian mempertanyakan bagaimana dengan dia yang juga seharusnya mengisi tubuh dengan energi cadangan, bukan berada di sini menemui dan mengkhawatirkannya.

"Seharusnya kau juga tidur dan menggunakan energi cadangan."

"Aku sudah melakukannya, Guido memberiku energi yang jauh lebih cepat dari yang kita biasa gunakan," jelas Krashinsky sembari menunjukkan bar energinya sudah terisi penuh.

"Kita beruntung bertemu dengan Guido dan merasakan energi asli Northiron yang mahal di sini."

"Kau benar. Guido ternyata adalah distributor ilegal Northiron, memasok energi cadangan untuk mereka halfbot seperti kita."

Jeager mengukir senyum, tetapi semua itu hilang tatkala netranya menemukan benda di meja dekat ranjang, kotak peninggalan papanya yang dititipkan Guido. Krashinsky mengikuti ke mana arah penglihatan Jeager, pun mengambil kotak kayu dengan pindai sidik jari, diberikannya pada Jeager. Anak lelaki itu merubah posisinya menjadi duduk dan menerima kotak, ia menempelkan jari, dengan mudah kotak terbuka. Di dalam kotak berukuran sekitar lima belas senti itu terdapat foto berukuran kecil, foto Arastoo-papa Jeager-tengah mengenakan snelli dan memegang tongkat. Jeager menyentuh kertas foto yang sudah usang perlahan, wajah itu yang dirindukannya selama ini. Orang tua tunggalnya itu kini sudah tak ada, dirinya sebatang kara di dunia yang begitu kejam.

"Aku ... sudah tak punya orang tua. Papaku sudah meninggalkanku sendirian," kata Jeager lirih.

"Lalu ... kau anggap aku apa?" tanya Krashinsky beringsut memeluk Jeager. "aku tak akan meninggalkanmu, Jeager."

"Apa kau yakin tak bisa mati? Tubuh manusia pasti akan menua dan mati, Krashinsky." Jeager menatap Krashinsky dengan wajah sendu.

Sebenarnya, Krashinsky belum memikirkan perihal itu sejak pertama kali menyetujui perubahan besar dalam hidupnya saat itu, tetapi melindungi dan menemani Jeager sampai tubuh manusianya mati merupakan hal yang ingin dilakukannya, terlebih lagi melindungi wanita pujaan hatinya. Krashinsky teringat akan permintaan sang Kekasih untuk membawakannya jus buah, bawang dan daging, tetapi dirinya terlalu fokus dengan hilangnya Jeager.

Krashinsky duduk berjongkok sembari menumpukan tangannya pada bahu Jeager. "Istirahatlah dan jangan pikirkan ini, tutup saja jika selalu membuat perasaanmu tak baik-baik saja dan simpan. Aku akan pergi membeli bahan makanan untuknya, sembilan puluh menit lagi akan kujemput. Di bawah ada Guido dan Gill, mereka akan menjagamu dengan aman."

Jeager mengangguk dan tangannya menutup kotak warisan papanya, tubuhnya berubah rebahan sembari menatap punggung Krashinsky yang perlahan menghilang. Terdengar obrolan di bawah ketika derap langkah Krashinsky sampai di bawah, kemudian tak ada suaranya lagi. Rintik gerimis sepertinya juga sudah berhenti, suasana mendadak hening dan ia merasakan sebuah sentuhan, ah tidak seperti usapan di pucuk kepalanya oleh tangan yang hangat. Netra Jeager membuka, tetapi pemandangan di depan tak dipercayanya.

Lunisolace [The End] Repost Kde žijí příběhy. Začni objevovat