A. My Words Today, 1 Oktober 2022

6 0 0
                                    


Ada banyak hal bermanfaat dari perjalanan solo backpacking yang telah saya lewati, terutama solo backpacking terpanjang yang saya lakukan dalam kurun waktu selama 4 bulan, pada September 2011 sampai dengan Januari 2012.

Kenapa perjalanan tersebut sangat melekat?

Karena itu adalah perjalanan pertama saya ke negara yang jauh, yaitu Eropa, Maroko dan Turki, dan saya benar-benar sendirian. Saya sungguh-sungguh jalan hanya dengan diri saya sendiri. Saya pernah membagi status-status perjalanannya dalam blog dan notes di social media, tetapi karena segala sesuatu yang tidak berbayar pada akhirnya harus menyerah pada ketentuan pembuat aplikasi maupun platform di social media, maka ketika blog dan notes sudah dimodifikasi bahkan dihilangkan, tulisan-tulisan tersebut ikut lenyap.

Tetapi saya percaya, di luar sana, pasti masih ada yang mau membaca pengalaman orang lain, entah sekedar sebagai bahan hiburan, maupun setitik cercah harapan bagi mereka yang ingin traveling, namun belum memiliki keberanian untuk itu.

Jadi, saya ingin mengumpulkan yang tercecer itu, dalam sebuah kumpulan catatan perjalanan, yang saya sebut :

Diari Gembel Internesyenel.

Diari tersebut berisi catatan perjalanan atau status pada media sosial yang tercecer, dan mendapatkan banyak respon dari teman-teman di dunia maya. Awalnya saya mengumpulkan dalam 'blog' dan 'notes', namun sekarang aplikasi tersebut sudah tidak tersedia, jadi saya berpikir untuk menjadikannya dalam sebuah buku. Setelah eBook "Travel Resolution" terbit di google playbook dan beberapa platform online, maka saya persembahkan :

Solo Backpacking

Mengapa saya memilih catatan ini sebagai sebuah diari yang saya publikasikan setelah 'Travel Resolution' ?

Karena "Solo Backpacking' adalah semacam pembuktian dari 'Travel Resolution' tersebut.

Dalam "Solo Backpacking' ada banyak perbendaharaan perasaan yang mengaduk-aduk emosi. Pertemuan dengan orang-orang baru, kisah-kisah yang saya dapatkan selama perjalanan, baik yang bisa saya bagi secara langsung, maupun kisah yang harus saya simpan sendiri karena masalah etika dan lain sebagainya.

Untuk sesuatu yang relative kurang aman atau tidak etis untuk dibagikan secara gamblang, saya mulai menulisnya dalam bentuk novel fiksi pada April 2022. Di dalam karya-karya fiksi tersebut, nantinya akan ada kisah-kisah nyata yang dikemas dalam sebuah kisah fiktif, bersama imajinasi liar saya. Harapan saya, kisah-kisah tersebut bisa menjadi semacam pelajaran atau perenungan. Namun jika ingin menikmatinya sebagai sebuah bacaan ringan, mengapa tidak? Tentu boleh dan sah-sah saja.

Saya menuliskannya dalam beberapa platfom menulis online (novel online) dan setelah tamat, saya juga menjadikannya eBook, lalu dipublikasikan di google playbook. Tentu saja harapan saya adalah agar bisa memperkaya koleksi literasi Indonesia dengan kisah-kisah yang terinspirasi karena proses perjalanan sebagai backpacker atau pejalan mandiri.

Terakhir, saya masih ingin dan terus akan mengucapkan terimakasih pada semesta, atas segala kebaikan yang dilimpahkan kepada saya.

Namaste, semoga semua makhluk berbahagia.

Cileungsi, 01 Oktober 2022

DGI : Solo BackpackingWhere stories live. Discover now