20-Janji gak panik?

1.3K 171 40
                                    

20

Selamat Membaca!!!!!!!!!!!!!!

●●●

"Banyak lelaki yang datang kerumahku, bukan untuk meminta restu tetapi untuk meminta SUMBANGAN. Asu!"

***


SuGenPoKuLan Crime beserta Tante Kun kini hinggap di rumah Arum. Mereka sudah mencari Arum kesana-kemari tapi tidak membuahkan hasil. Tante Kun memijat dahinya pening memikirkan nasib Arum diluar sana. Om Poci dan Om Genderuwo duduk selonjoran di karpet yang tersedia di ruang tamu rumah Arum. Kunti dan Lanak tengah berada di dapur rumah Arum. Mereka pengen bikin teh manis tapi bingung gimana caranya nyalain kompor.

Lain halnya dengan Setan Sultan yang sibuk mondar-mandir tak karuan. Setan Sultan sangat khawatir dengan Arum. Ia takut terjadi hal-hal buruk yang menimpa Arum. Setan Sultan akui, ia sangat menyayangi Arum. Bahkan kalau harus memilih, Setan Sultan rela mati untuk Arum. Eh tapi ia kan sudah mati? Mungkin.

"Kamu kemana rum? " Batin Setan Sultan.

Triiiiiingggg

Triiiiiingggg

Triiiiiingggg

Telepon rumah berbunyi, Emak yang tadinya ada dikamar, beranjak mengangkat telepon yang berada di ruang tamu.

"Moshi-moshi! Dengan kediaman janda bohayy disini, ada yang bisa saya banting?" Tanya Emak ke si penelepon.

"Heh anak durhaka! Salam dulu kek! Ini malah mosi-mosi" sahut si penelepon dari seberang sana.

"Mohon maap, siapa ya?" Dahi Emak berkerut bingung.

"Bener-bener durhaka ye lo! Gue emak lo wangi!" Ngegas si penelepon yang ternyata adalah Nek Daia.

Emak mengetuk-ngetukkan jarinya di dagu. Gue emak lo wangi! Kalimat itu terngiang-ngiang di otak Emak.

"Emang gue punya emak?" Tanya Emak dalam hati.

"Lah iya bambang! Gue kan masih punya emak! Kenapa gue bisa lupa ya?" Lanjutnya.

"Hehe. Assalammu'alaikum mak, apa kabar?" Tanya Emak dengan nada ramah.

"Wa'alaikumussalam! Kabar gue baik! Yang enggak baik itu kabar anak lo! Anak lo gak-"

"Arum ada disitu mak? Emak nyulik arum? Wah emak astaghfirullahaladzhim! Inget umur mak" Emak memotong ucapan Nek Daia dan malah menuduh Nek Daia yang tidak-tidak.

"Dengerin gue dulu marpuah! Ya allah wangi emak cape ngomong sama kamu. Kok bisa emak punya anak kayak kamu-"

"Kok bisa wangi punya emak kayak emak" Emak memotong ucapan Nek Daia lagi.

"BODOAMAT WANG! EMAK CUMA MAU BILANG, ANAK LO ILANG! UDAH MAU MAGHRIB KAGAK PULANG-PULANG! GC KE BANDUNG SEKARANG!" Teriak Nek Daia.

Tutt!

Nek Daia langsung menutup telepon secara sepihak. Bicara dengan anak satu-satunya benar-benar menguji kesabaran Nek Daia.

Emak mengusap-ngusap telinganya yang pengang karena teriakkan Nek Daia.

"Anak gue ilang? Yesss akhirnya bisa lapor polisi!" Ujar Emak senang.

"Nih emak-emak ngapa agak laen dah? Anaknya ilang bukannya sedih malah kesenengan bisa lapor polisi" ucap Om Poci.

Indigo Somplak [End]Where stories live. Discover now