"Tiga hari lagi tuan. Kalau begitu, saya akan permisi dulu." Ucap Yoshi lalu diapun membungkuk dan keluar dari ruangan itu.

"Jeno, Haechan. Bisakah kalian membawa sungchan kemari. Kasihan dia kalau hanya dirumah dengan babysitter nya." Ucap taeyong.

"Baik mommy. Ayo sayang." Ucap jeno lalu diapun pergi dengan Haechan.

"Tapi bibi, siapa itu sungchan?" Ucap Taehyun.

"Dia adalah anak jaemin dan istrinya. Anak itu baru berumur 3 bulan."

"Aaa."






Sementara itu, Yoshi akan segera membuka pintu ruangan rawat beomgyu tapi tertahan karena ponselnya berbunyi.

"Iya oniichan? Ada apa?"

"...."

"Apa? Kekorea? Sekarang?"

"...."

"Apa kau yakin Hoshi masih hidup?"

"....."

"Baiklah aku akan mengatakan pada istriku kalau kalian akan datang."

"...."

"Ne oniichan." Setelahnya panggilan pun berakhir dan Yoshi masuk kedalam ruang rawat beomgyu.
































_________________











Jeno dan haechan sampai di rumah sakit kembali dengan sungchan yang berada di gendongan Haechan dan jeno yang mendorong stroler bayi yang juga ada berisi keperluan milik sungchan. Bahkan asi dari rumah sakit juga, mengingat beomgyu sedang koma saat ini.

"No?"

"Hmm?"

"Sebenarnya aku benci pada ibu dari anak ini. Tapi, dia tidak bersalah."

"Kau benar. Bahkan jika di pikirkan lagi, aku merasa sungchan tidak mirip dengan jaemin sedikitpun."

"Kau benar. Kenapa begitu? Apa anak ini mirip dengan ibunya?"

"Tidak juga." Ucap jeno.

"Sudahlah, namanya juga bayi. Wajahnya masih berubah-ubah." Ucap Haechan dan jeno hanya mengangguk tanda dia juga setuju.

Ceklek.

Jaeyong dan renjun melihat kedatangan nohyuck dan sih kecil sungchan itu, sedangkan taehyun pamit pulang untuk membereskan barang-barang renjun yang tidak akan tinggal dengannya dan ibunya lagi.

"Kalian datang juga. Apa sungchan rewel saat dijalan tadi?" Ucap taeyong mengambil alih sang cucu.

"Tidak mom. Dia hanya tidur saja." Ucap Haechan.

"Aaa."

"Bayinya sangat menggemaskan." Ucap renjun.

"Kau ingin menggendongnya?" Ucap taeyong.

"Bolehkah mom?" Ucap renjun dengan tatapan berbinarnya. Membuat Haechan terdiam sebentar karena binaran mata itu sangat mirip dengan sepupunya yang telah tiada.

"Tidak Haechan. Injunie sudah tenang disana." Batin Haechan sembari menggelengkan kepalanya.

"Kau baik-baik saja sayang?" Bisik jeno. Dan haechan hanya mengangguk saja.

"Sayang, renjun masih harus istirahat karena baru saja operasi."

"Tidak masalah Daddy. Bolehkan mom?"

"Tentu saja. Ini." Ucap taeyong memberikan sungchan kecil pada renjun. Renjun benar-benar tersenyum menggendong bayi lucu yang seketika terbangun dan menatapnya polos bahkan dia tidak menangis seperti biasanya. Membuat jaeyong takjub untuk itu bahkan nohyuck juga sama.

"Hei jagoan tampan. Ternyata kau juga sangat tampan ya, pipimu cukup chubby saat ini." Ucap renjun tersenyum lalu mengecup pipi sungchan kiri dan kanan.

Oeekk...oekkk...oeekk...

"Kenapa sungchan. Jagoan haus iya?' Ucap renjun lalu memberikan telunjuknya dan benar saja sungchan memang haus karena dia mulai menghisap telunjuk renjun.

"Sepertinya dia haus mom." Ucap renjun.

"Tunggu sebentar." Ucap taeyong lalu diapun mengambilkan sebotol asi dan memberikan pada renjun. Renjunpun langsung memberikan pada sungchan yang langsung meminum rakus asi itu.

"Jagoan haus ternyata iya. Iya?" Ucap renjun menirukan suara anak kecil membuat sih kecil itu tersenyum disela-sela meminum ASI-nya itu.  Bahkan keempat orang lainnya hanya diam saja melihat bagaimana tenangnya sungchan bersama dengan renjun, padahal baru beberapa menit sejak kedatangan bayi mungil itu.























✔✔✔

Dive Into You (jaemren)END✔Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon