1. Why I Should be Happy?

2K 56 0
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

Dan untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :
- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF           :
Alamat Email    :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman PDF : 204 halaman.

***

"Jeno berkelahi lagi." Satu kata yang keluar dari mulut Renjun, membuat Jaemin bergegas menghampiri sang kekasihnya.

Tak hanya Jaemin, Mark juga segera menghampiri adiknya yang tengah bertengkar itu.

Mark langsung memisahkan Jeno yang tengah memukuli seorang pria yang sudah jatuh tepar di lantai sana.

"Jung Jeno stop! Dia bisa mati!" Peringat Mark, menatap adiknya penuh peringatan.

"Biar aku matikan saja dia! Manusia seperti dia harus di musnahkan!" Teriak Jeno yang terus memberontak di dalam kungkungan Mark.

Baru saja Mark ingin membalas, sang kepala sekolah datang bersama dua penjaga sekolah.

Mark memutarkan kedua bola matanya jengah, ketika melihat kepala sekolah datang. Dia akhirnya mengurungkan bicaranya dan menyuruh penjaga Unit Kesehatan Sekolah untuk mengambil ketiga perempuan yang sudah tepar ini karena ulah Jeno.

"Telepon rumah sakit. Biar mereka di tangani oleh dokter." Peringat sang kepala sekolah kepada petugas UKS.

"Jung Jeno, temui saya di ruangan." Ujar sang kepala sekolah, lalu pergi dari hadapan Jeno.

Jeno masih berusaha mengontrol emosinya dengan Jaemin yang masih setia menenangkan Jeno, tidak pernah berhenti dan melepaskannya.

"Aku sudah lebih baik. Lepaskan lah." Pinta Jeno yang tidak di gubris Jaemin. Jaemin malah makin mengeratkan pelukkannya dan menaruh kepalanya tepat di dada bidang Jeno.

Jeno memutarkan kedua bola matanya malas. Sungguh, ia tidak ingin di ganggu terlebih dahulu. Apalagi dengan sikap manja-nya seorang Na Jaemin.

"Lalu bagaimana?" Tanya Mark, menatap adiknya.

Tanpa berfikir panjang, Jeno langsung menggeser tubuh Jaemin yang memeluknya, dan membuat sang empuh meringis karena ulah sang kekasih.

"Tentu saja menemui kepala sekolah. Kenapa kau masih saja bertanya kepadaku?" Sentak Jeno lalu pergi meninggalkan Mark dan Jaemin, menuju ruang kepala sekolah.

"Kau ini kan abangnya! Kenapa kau tidak memberitahunya untuk tidak berkelahi sih?!" Rutuk Mark kesal dan hanya dibalas kedihan bahu oleh Jaemin.

"Aku menyukai Jeno apa adanya. Jadi, dia tidak perlu mengubah dirinya." Sahut Jaemin, lalu pergi meninggalkan Mark.

"Dasar budak cinta!" Rutuk Mark yang tambah kesal.

"Lebih baik aku menemui Haechannya aku!" Tambah Mark. Pergi dari tempat kejadian peristiwa, lalu menghampiri Haechan yang merupakan kekasihnya.

JUNG FAMILY 4Where stories live. Discover now