22

641 53 0
                                    

Masih di malam yang sama

Seorang pemuda nampak mendengus ketika tangannya terlihat kotor karena tanah.

"Haish mereka melakukan permainan yang menyenangkan dan apa ini aku malah mendapat tugas mengais tanah" Dengus pemuda itu

"Ayolah jangan terlalu banyak mengeluh kawan masih banyak yang harus kita kerjakan malam ini" Kata teman dari pemuda tadi

"Yayaya ketika kau tau bahwa masih banyak kenapa kau tak meminta bala bantuan lain sih"gerutu pemuda itu

" Hey hey hey kakakku sudah ikut membantu kau tau? Sudahlah berhentilah mengeluh dan segera lakukan bagianmu"kata teman dari pemuda tadi dan kemudian mereka kembali melakukan entahlah apa itu yang terlihat hanyalah keduanya nampak seperti mencari kayu dan mencongkel congkel tanah seraya mengelilingi hutan

Sebenarnya bukan hanya mereka, mereka juga menyuruh beberapa orang untuk mengikuti kegiatan mereka namun berpencar mengingat hutan tempat mereka berdiri sekarang begitu luas serta mereka juga mendapat bantuan dari kakak teman si pemuda tadi

"Cih kedua kakakmu yang lain mendapat pekerjaan yang mudah lalu ini apa haish bahkan ini sangat kotor dan menjijikkan" Keluh pemuda tadi dan hanya di tanggapi dengan tatapan malas dari temannya

"Huft harusnya aku ikut kakak saja disini telingaku terasa berdengung mendengar ocehan orang gila ini" Keluhan sang teman

Mereka terus berjalan dan mengais ngais tanah hingga mereka merasa sudah cukup dan secepat kilat menghilang dari hutan itu dengan arah yang berbeda.

***

"Haish aku yakin mereka sudah selesai dan meninggalkan hutan huft inilah resiko bekerja sendiri, harus melakukan tugas tanpa ada teman bicara" Kata seorang pemuda di tengah hutan dan dia sendirian melakukan hal yang sama dengan kedua pemuda sebelumnya namun di sisi hutan yang lain, sebenarnya ada beberapa orang suruhannya juga tapi dia mengusir mereka untuk ke tempat lain biar cepat selesai katanya dan sekarang dia sendiri yang mengeluh karena tak punya teman

Ck ck ck kasihan

***

Lain dari tiga pemuda tadi yang mengais tanah, kini  di sebuah lapangan banyak orang-orang berpakaian hitam yang sedang menggali tanah

Huft sepertinya semua mengenai tanah yah

"Gali gali menggali gali tanahnya, gali gali gali dengan sepenuh hati" Seru salah satu dari orang-orang berpakaian hitam yang sedang menggali tanah

"Huh 4 meter sudah dalamnya tanah yang telah di gali mari kita mulai langkah selanjutnya" Kata seseorang yang baru saja datang

"Sebentar aku ukur dahuju hem panjangnya pas lebarnya lebih lebar dari yang direncanakan wah sepertinya kalian sangat semangat dan ayo ayo ayo kalian naik dan isi lubangnya dengan isi isian yah yang komplit" Kata orang yang baru datang tadi

Para perajurit pun dengan patuh mengisi lubang yang sudah di siapkan dengan isian yang di maksudkan oleh seseorang tadi dan kini semuanya sudah siap, lubang itu sudah tertutup dan menjadi seperti lapangan yang yah terlihat biasa, seperti tak ada apapun bahkan sekedar jejak kaki dari para Perajurit

"Wah wah wah sangat hebat dan sangat memukau sangat amat menakjubkan kerja kalian ternyata serapi ini benar-benar terbaik" Kata orang tadi sementara perajurit hanya memandang ia dengan tatapan yang entahlah beragam sekali tatapannya dan bisa disimpulkan tatapannya bukan tatapan permusuhan tetapi tatapan malas

"Huft setidaknya kalian lebih lelah dari pada aku yang hanya disuruh mengais ngais tanah di hutan bersama kawanku yang saat ini entah dimana" Kata seseorang itu

"Kasihan yah masih muda sudah gila" Kata salah satu perajurit dengan nada julid

"Iya mana masih belum punya pasangan, aku yakin pasangannya kelak akan tak betah bersama dengannya" Kata perajurit lain

Sementara perajurit yang lain hanya menatap kasihan pada seseorang tadi

***

"Salam tuan, semuanya sudah siap" Kata seseorang pada tuannya

Saat akan beranjak, sang tuan berjalan ke arah seorang remaja perempuan yang menatap ke arahnya

"Permainan yang sesungguhnya akan dimulai dan kita yang akan menjadi pemenang sekaligus pemimpin selanjutnya"kata sang tuan pada remaja tersebut

"Aku yakin dengan hal itu dan aku akan selalu menunggumu membawa kemenangan tuanku" Kata remaja itu

"Tidak kau tidak boleh menunggu disini kau harus kembali terlebih dahulu kesana dan sambut aku dengan pelukan hangatmu" Kata sang tuan

"Xixixixixi tentu saja akan ku sambut kau dengan pelukan selama datang untukmu tuanku, pastikan kau membawa kemenangan yah" Kata remaja itu kemudian si remaja memeluk sang tuan dan kemudian berjalan menuju ke luar ruangan gelap itu menuju ke hutan yang tak kalah gelap.

Remaja itu terus berjalan tanpa tau sepasang mata tajam mengintainya dalam kegelapan hutan malam itu setelah memastikan si remaja tak ada di area hutan sang pemilik mata tajam itupun kembali mengais tanah yang sudah di lalui oleh remaja tadi

"Huh mengais mengais dan mengais begitu turun pangkat sekali aku dari yang diatas dan sekarang menjadi pengais tanah huft" Kata sang pemilik mata tajam

"Hah selesai juga huft saatnya kita pergi" Kata sang pemilik mata tajam dan tanpa jejak menghilang di tengah gelapnya malam.

Kini hanya ada hutan sunyi yang gelap dan menyeramkan dan hanya ada suara hewan-hewan malam. Tanah yang sudah di kais oleh orang-orang tadipun tak terlihat ada perubahan di atas tanah nya,bahkan tak ada sedikitpun jejak bahwa baru ada orang yang ada di hutan itu, hutan itu benar-benar tak berubah sedikitpun.

***
"Terimalah kehancuran kalian, Kekaisaran Wang dan Kekaisaran Li,akan ku buat seluruh keturunan kalian musnah"

***
"Tak ku sangka secepat ini semua akan dimulai hah ibu, ayah, berkatilah kami semua dalam menjaga perdamaian Kekaisaran ini" Kata seorang lelaki yang berada di tengah-tengah tempat tidur yang terdapat sepasang suami-istri yang memejamkan mata mereka

***
"Ayah ibu maafkan aku, aku tau ini tak benar tapi apa yang kalian lakukan padaku juga tak benar, kalian yang sudah membuat hati ini menanam sebuah dendam dan dendam yang ku punya pada kalian semua akan kalian bayar dengan kehancuran"kata sesi sambil menatap lurus ke depan dengan tatapan yang sarat akan kebencian dan kekecewaan

"Hahaha kalian selalu membela mereka tapi aku? Kalian bahkan tak pernah melihat ke arahku dan jangan terkejut bila kalian akan mendapatkan sesuatu yang istimewa dari anak kalian ini"lanjutnya dengan disertai seringai yang ia tampilkan.

***
" Ini sudah, itu sudah, lalu disana juga sudah dan disini? Sebentar ku periksa "kata seseorang sambil memutar badannya untuk melihat ke sekeliling tempatnya berdiri saat ini

" Ah disini juga sudah,bagus bagus, aku memang sangat berbakat yah"kata seseorang tadi sambil tersenyum membanggakan dirinya

***
Seorang wanita nampak tersenyum,di tengah malam wanita itu nampak bersinar di bawah sinar sang rembulan Hanfunya yang beterbangan menambah kesan agung sang wanita, senyum wanita itu tambah lebar ketika dua lengan kokoh memeluk pinggangnya dari belakang

"Sayang rencana kita sudah sejauh ini, huft akan sangat banyak pertumpahan darah yang akan terjadi nanti" Kata lelaki yang memeluk wanita itu dari belakang

Wanita itu tersenyum
"Hey dimana jiwa bengismu itu? Kenapa kau menghawatirkan pertumpahan darah kali ini? " Tanya perempuan itu seraya berbalik menghadap ke arah si lelaki dan kemudian menangkup wajah si lelaki

"Mereka yang ada di pihak kita memang ingin mempertahankan Kekaisaran ini dan mereka rela menyerahkan jiwa dan raga mereka demi Kekaisaran, dan seperti yang kau bilang, rencana kita sudah berjalan sejauh ini dan kau adalah sang pemimpin, pemimpin tak boleh mundur hanya karena takut akan adanya pertumpahan darah, bila kau benar-benar yakin pada mereka, percayalah pertumpahan darah yang mereka lakukan tak akan pernah sia-sia"kata wanita

Lelaki itu tersenyum,benar apa yang dikatakan oleh wanitanya, sekarang bukanlah saatnya untuk goyah karena sekarang adalah saatnya dia untuk melakukan yang terbaik, melakukan yang sudah direncanakan dan membawa kemenangan

transmigration, kaisar bad boy & permaisuri bad girl Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang