Prolog

1.8K 102 20
                                    

Duduk pada sebuah minimarket di dekat rel kereta api sembari mendengarkan lagu juga rokok pada tangan kananmu kini kamu tengah merenungkan masalah keluargamu yang sejak dulu tak pernah kunjung usai.

Kalian mungkin akan selalu terlihat bahagia di luar. Ayahmu selalu sebisa mungkin untuk menunjukan kepada ibu dan adik adikmu tentang betapa bahagianya kalian, namun tidak denganmu.

Ke tidak stabilan ekonomi saat kamu masih kecil menjadi trauma tersendiri. Ayahmu yang selalu melampiaskan kemarahanya kepadamu, memaki dan memukulimu menjadi alasan dirimu hingga saat ini untuk tidak bisa merasa nyaman. Bahkan untuk melihat mata ayahmu yang sekarang sebenarnya akan terlihat begitu ramah untuk orang lain.

Mungkin saja saat ini ayahmu merasa tidak terjadi apapun, tapi luka bernanah pada hatimu tidak bisa kamu abaikan. Sering kali air matamu menetes tiba tiba begitu mendengar atau teringat tentang ayahmu itu.

Tidak, kamu tidak membencinya. Kamu begitu menyayangi ayahmu itu. Tapi ketakutan tentang masa lalu menjadi alasanmu untuk terus menjaga jarak dengan ayahmu.

Kamu akan merasa iri jika melihat adik juga ibumu tertawa bersama ayahmu, sedangkan kamu hanya bisa tersenyum getir berusaha untuk ikut berbaur.

"sendirian?"

Beberapa pria kini menghampirimu  dan dengan tidak sopan ikut duduk bersamamu tanpa persetujuan darimu.

Kamu tidak menjawab dan hanya mengecilkan volume lagumu, takut takut jika nanti mereka mengajakmu berbicara.

"udah malem, gak pulang?"

Tanya salah satu pria itu, sedangkan kamu tetap memilih diam.

"ikut kita yuk?"

Kamu tetap tidak menjawab dan kini fokus matamu berubah begitu melihat seorang pria dengan pakaian kantor kini berjalan memasuki minimarket. Pria itu berjalan ke area minum dan mengambil sebotol kopi, kemudian berjalan kearah kasir sembari menunjuk rokok yang akan dia beli. Setelah membayar pria itu segera berjalan keluar dari minimarket tersebut dan memasuki mobilnya. Matamu tak lepas dari pria itu hingga dia memasuki mobil, namun tak lama setelahnya pria yang tadi duduk di sampingmu mulai menyentuh tubuhmu.

"apasih?! Gak sopan banget!"

"wow...galak banget sih"

Mereka mulai menciumi rambutmu.

"eh sumpah! Pergi gak!"

Kamu mulai berusaha menghindar, namun terus  menerus di tahan.

"ayo sama kit-"

"kalian apain anak saya?"

Tangan salah satu pria itu kini di genggam erat oleh seorang yang tidak kamu kenal. Pria yang tadi kamu lihat memasuki minimarket kini menginterupsi kegiatan pria pria itu.

"ayo pulang"

Tanganmu segera ditarik pria itu, sedangkan kamu mengikutinya tanpa banyak protes.

🍀🍃🍀

Kamu tidak tau akan dibawa kemana oleh pria itu, tapi entah kenapa timbul suatu kepercayaan dan rasa nyaman darimu untuk pria ini.

"rumah kamu dimana?"

Tanya pria itu sembari tetap menatap jalan raya yang sudah sepi.

"saya lagi gak mau pulang"

Katamu singkat.

"kamu mau tidur di tempat saya?"

Tawaran pria itu terdengar menarik untuk saat ini.

"apa gak ngerepotin om? Turunin saya di depan aja gak papa"

Pria itupun mengangguk dan segera meminggirkan mobilnya.

"makasih om"

Saat kamu hendak membuka pintu mobil, pria itu menahanmu dengan menyentuh bahumu.

"saya minggirin mobil bukan buat nurunin kamu"

Kata pria itu.

"kamu gak papa sendirian? Saya khawatir kamu diapapain lagi"

Kamu meremas seatbelt, merasa takut kejadian itu terulang lagi.

"saya gak akan apaapain kamu"

"kalau sekiranya kamu gak ingin pulang, Kamu bisa tinggal di tempat saya malam ini"

Kata pria itu dengan nada yang terdengar khawatir.

"saya gak akan apa apain kamu, saya pure begini karena saya khawatir..."

"kamu ngingetin saya sama anak saya, saya takut kamu kenapa napa"

Seketika tangismu pecah melihat betapa lembutnya pria itu kepadamu.

"eh eh...saya gak apa apain kamu kok..."

Pria itu kini terlihat panik.

"hisk...apa gak ngerepotin om?"

Tanyamu sekali lagi.

"saya yang nawarin, saya laki laki, gak akan saya ingkar janji"

..............................

Lagi nongkrong di minimarket sambil denger lagu daddy issues jadi ada ide buat bikin series ini.

Lanjut gak?

Ini seriously dadakan banget sih sebenernya, nulis juga di minimarket ini LOL

Kalau suka coba komen dong :)

daddy issues Where stories live. Discover now