A Problem

20.3K 1.6K 15
                                    


#PrillyPOV

Senyum, kunci kebahagian.
mungkin hatikku memang menangis, menangisi dia yang kucintai. Tapi senyum, senyum adalah sebuah topeng yang bisa kugunakan didepannya, Di Hadapan Ali, sebagai pembuktian.. Bahwa Aku tidak apa-apa.

Aku memang tidak apa-apa, itu saat dihadapannya. Dibelakangnya, entah semuanya terasa begitu sakit dan terlihat tak nyata.

Ayolah Prilly, Manamungkin seorang Aliando Zefand, idola satu sekolah menyukai mu. Mimpi..

Ya, Aku memang bermimpi bisa jadi spesial di hatinya, tapi apakah aku salah? Salah begitu mencintainya?

"Dorr!" Aku memekik kaget karena ulah Anna. Dengan cepat, aku menghapus air mataku, lalu Kulihat Anna datang dengan wajah berseri, bahkan senyumnya tak hilang dari pagi tadi.

"Kamu ngagetin, tau!" Desis ku, lalu mencubit lengannya pelan.
"Hahhaha," tawanya, aku semakin heran.. Udah dateng-dateng mukanya berseri-seri.. Sekarang kenapa ketawa-ketiwi?

"Hahahah, sumpah gue bahagia bangeeet!"

"Kenapa, sih?" Tanyaku.
"Gue abis ngerjain si Fanya Paprika itu, ahhahaha!"

Aku berhasil dibuat melongo oleh Anna, dia apa? Mengerjai Kak Fanya? Bagaimana bisa?

"Ya bisa lah, gue gitu! Fanya doang mah cepil, kali!" ucap Anna dengan pede. Aku tersenyum, lalu menggeleng-gelengkan kepalaku. Ada-ada saja.

"Lagian, dia ngesok banget.. Masa yah, dia ditabrak dikit sama Lola anak 10IPS, langsung numpahin jus jeruk ke rok si Lola, kan kasian!"

"Hah, beneran? Kasian banget lola. Terus gimana?" Tanyaku iba.. Lola yang polos dan anak baik-baik dibully oleh kak Fanya?

"Yagitu, karena gue kasian Lola digituin, ya gue samperin deh si Fanya!"

"Terus kalian ribut?"

"Iyalah, gue jambak rambutnya, terus gue injek kakinya, terus terus..."

"Ih kamu serem banget, sih!" Pekikku. Ternyata Anna seram juga, kukira dia hanya ganas sedikit.. Taunya dia galak..

"Iyalah, lola disakitin aja gue begitu, apalagi lo yang disakitin.. Gue pastiin si Fanya masuk Rumah sakit jiwa!" Aku seketika tertawa lepas, lucunya sahabatku.

"Hahahaha" kami berdua tertawa tanpa beban, sesaat kemudian.. Aku mendengar seseorang memanggilku.

"Prilly! Hey! Prilly!"

"Kak Romeo?" Tanyaku bingung, diujung lorong kulihat Kak Romeo berlari menghampiri aku dan Anna. "Halo kak, ada apa?" Tanyaku. Kulihat Kak romeo hendak membuka mulutnya, tapi Anna mencekalnya.

"Eitss, lo mau apa? Mau modusin Prilly ya?" Aku mencubit lengan Anna, kali ini sedikit kencang. Ia meringis, lalu kulihat wajahnya cemberut.

"Sotoy lo Galak, Prilly dipanggil kepsek.. bareng gue." Aku tersentak saat mendengar kata-kata Kak romeo, Kepsek? Ada apa? Sepertinya aku gak pernah buat masalah, huaaa ada apasih?

"Ke..napa? Aku buat salah apa?" Tanyaku, kulihat kak romeo mengangkat bahunya bertanda tak tau. lalu aku mengangguk pasrah.

"Yaudah, aku ke ruang kepsek dulu ya, Na." Ucapku lalu meninggalkan Anna dilorong kelas ku sendirian.

***

Author POV

Tok..tok..tok..tok..

"Ya, masuk.." prilly melangkah masuk dengan gelisah, tidak dengan Romeo. Lelaki dengan wajah Tampan kebule-bulean itu masuk dengan santai tanpa rasa takut, karena sudah sebuah kebiasaannya dipanggil ke ruang kepsek.

Rainbow LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang