Prolog

5 0 0
                                        


Terkadang kita tak tahu kemana kaki ini akan melangkah, pada siapa hati ini akan menetap. Tiba-tiba mata ini menemukan hal menarik yang enggan untuk lepas dari arah pandangnya, mengikuti setiap gerak seolah jika berpaling sebentar saja hal itu akan menghilang. 


Tuhan bolehkah? bolehkah aku memiliki rasa ini kembali? aku takut semua hanya sebuah ingin tanpa adanya sebuah tindak. Aku pernah memendam begitu dalam namun tak pernah sekalipun aku ungkap, rasanya aku tak pantas memiliki perasaan ini, rasanya aku tak memiliki kesempatan untuk sebuah timbal balik karena seringkali juga aku merasa terbohongi oleh harapan.

Gadis yang  duduk didepan meja belajarnya tengah menutup buku diary yang berwarna biru itu, ia menghela napas berat.

"Anaaa.. lo di dalam?" teriakan diluar kamar kostnya membuatnya tersentak

"Iya, gue didalam buka aja" jawab gadis yang bernama Ana itu.

Pintu pun dibuka dari luar, seorang gadis semampai masuk dan tiba-tiba menghempaskan tubuhnya diatas kasur, sang pemilik pun hanya memutar mata nya dengan malas.

"Ada apa?" 

"Apa harus ada apa-apa dulu kalau gue kesini huh?" jawabnya menyebalkan.

"Ya memang biasanya seperti itu kan" Jawab gadis yang bernama Ana, sambil memutar tubuhnya menghadap ke jendela yang persis didepan meja belajarnya. Kamarnya terletak di lantai 2 sehingga pemandangan gedung  maupun perumahan warga terlihat dari jendela kamarnya. Ia tersenyum memandangi langit biru didepannya.

"Eh na, weekend loh ini. Ga ada rencana kemana gitu?" 

"Ga ada, gue suka di kost"

"Ah ga seru, pergi yuk!" 

"Males mel, lagian gue mau nikmatin waktu libur dengan tidur"

"Yaampun Anara Adelia memang ngga berubah dari jaman dulu ya, suka nya mendekam di kamar mulu" Keluh gadis itu 

"Dan lo tetap Amelia Ayuningtyas yang selalu merecoki weekend gue"

Gadis yang bernama Amelia itu menggelakan tawanya, 

"Oh iya na, gue kemarin liat dia di kafe dekat kantor gue. lo masih ada ketemu dia ngga?"

Mendengar perkataan Amel, Ana terdiam dan pandangannya lurus menatap langit...

UnexpectedWhere stories live. Discover now