Cup

Cup

Cup

Jeongwoo terganggu membuat matanya perlahan terbuka, guna melihat siapa yang berani menganggu tidurnya.

Oh, si manis rupanya.

"Mas.. bangun udah sore, ayo jalan-jalan ke pantai!." Haruto girang bukan main.

Jeongwoo mendudukkan dirinya di tepi kasur sambil berusaha mengumpulkan kesadaran, kepalanya mendongak menangkap haruto yang berdiri di depannya dengan si manis di lapisi bathrobe.

"Kamu udah mandi?."

Haruto mengangguk, dirinya beralih  mengambil mantel mandi untuk suaminya.

"Nih, mandi gih, ayo ke pantai di belakang sana." Katanya menyodorkan bathrobe itu pada jeongwoo.

Jeongwoo melirik sebentar, tangannya kemudian menarik sedikit kuat tangan haruto yang memegang bathrobe itu hingga di manis kini berada di pangkuan nya.

Menyingkirkan mantel mandi yang berada di tengah-tengah mereka ke samping lantas ia peluk erat tubuh si manis yang terlapisi jubah mandi itu.

Mengendus sensual bahu sempit suami manisnya, tangan kasarnya mengelus lembut pinggang ramping si submissive.

"hn.. mandi ih Jangan cium-cium!." Haruto mendorong sedikit bahu si tan, plis jeongwoo haruto itu mau jalan-jalan.

"Iya sayang, ngumpulin energi dulu soalnya ada di kamu semua."

Haruto mendelik walau terkekeh gemas dalam hati, dirinya kemudian tak lagi menahan dada keras sang suami tapi beralih menangkup wajah tegas suaminya.

ia elus dulu rahang itu penuh kasih lalu membawa ranum si dokter ke pangutan lembut.

Jeongwoo meremat pelan pinggang si manis saat lidah haruto dengan nakal masuk dan bergelut dengan lidahnya.

Tubuh haruto sedikit terangkat ke atas saat tangan kasar itu bermain-main dengan bokongnya. Kedua tangan lebar jeongwoo meremas-remas pantat kenyal itu.

"eumh.."

Tangan putih haruto memeluk indah bahu lebar suaminya. Kepalanya memiring ke kanan dan kiri, kepala itu juga sedikit mundur ke belakang saat jeongwoo memperdalam ciuman.

Bunyi kecipak mengalun indah di telinga mereka saat ciuman semakin dalam.

"mmmfhh!." Haruto memukul bahu lebar jeongwoo dengan keras, dirinya butuh nafas.

Dengan berat hati jeongwoo melepas pangutan, tersenyum miring melihat wajah merah tomat istrinya. Lihat-lihat, dia yang memulai dia yang kewalahan.

Selagi haruto meraup nafas dalam-dalam, jeongwoo beralih pada jakun si manis, naik-turun mengundang lidah jeongwoo untuk mengulumnya.

" Dokter ahli bedah Park Jeongwoo, lebih baik anda mandi dan jangan melihat ke arah lain." Ketus haruto saat tau kemana arah pandang suaminya.

Jeongwoo menahan senyum, lengannya ia lepaskan dari merengkuh pinggang haruto agar si manis bisa beranjak dari atasnya.

"Mandi cepetan mas.. udah jam berapa ini aku mau liat sunset." Haruto menunjuk tembok, maksudnya ke arah pantai.

Jeongwoo berdiri, mengambil bathrobe yang tergeletak di kasur lantas berjalan dengan malas ke kamar mandi.

Saat melewati si manis ia sempatkan dulu mengecup leher Haruto kilat, membuat haruto merengut kesal.

"Ish cium-cium." Julid haruto, jeongwoo hanya terkekeh. Sekalinya manis akan tetap manis.

Have Fun  - JeongharuWhere stories live. Discover now