"Hanya nona yang bisa berfikir kalau keadaannya sangat kritis"ujar Alex.

"I have a plan".ujar salah satu anggota black rose.

"say".perintah Eric.

"How about we repeat without a trace first oh I mean we will disappear from the world and we will appear after all our plans are ready and also Miss Bell is healed".ujar salah salah satu anggota black rose.

"That's not a bad idea."ujar Eric.

"Bener.apa kita harus menunggu nona bell sadar?"tanya Joy.

"Setidaknya kita membuat rencana sebelum nona bangun". Ujar Zeus.

"Benar". Ujar Alex.

Suasana kembali hening diantara mereka.di benak mereka,mereka sibuk membuat rencana yang sempurna.

Di rumah sakit...

Dokter baru saja keluar dari ruang bell.mereka semua berdiri untuk menanyakan keadaan bell.

"Gimana keadaan bell dok?". Tanya Gabriel.

"Pasien sudah stabil.pasien akan sadar besok pagi". Jawab dokter.

"Terimakasih dok". Ucap mereka.

"Iya sama sama.kalau begitu saya permisi dulu". Ujar dokter.

"Iya dok". Ujar mereka.

Mereka langsung masuk kedalam ruang rawat bell.terlihat lah bell terbaring lemas dk atas brankas.

Gabriel memegang tangan bell.air matanya mengalir kembali.

"Ini semua salah gw.gw gak bisa jaga bell dari bahaya".ujar Gabriel.

"El.lo jangan salahin diri lu sendiri,ini semua bukan salah lu". Ujar Kiki.

"Iya el.ini semua udah takdir tuhan El". Ujar rayen.

"Tetap aja gw gak bisa jaga bell.lo liat waktu itu.bell ngelindungi gw". Ujar Gabriel.

"Lo jangan kayak gitu el.bell gak bakalan suka liat Lo kayak gini". Ujar Kiki.

"Sebaiknya kalian pulang aja.istirahat". Ujar Gabriel.

"Kita bakalan nemanin Lo di sini El". Ujar rayen

"Gw juga". Ujar Kiki.

Gabriel menganggukkan kepalanya tanda menyetujuinya.gabriel terus memegang tangan bell.

Jeni POV

Hari ini gw senang banget.akhirnya setelah sekian lama gw coba buat nangkap bell,sekarang gw bisa nangkap bell.

Gara gara bell,gw dan kakak gw di benci sama seluruh keluarga gw.bahkan gw gak tau di mana kakak gw sekarang berada.

Gw bakalan pastiin buatbngebunuh bell sekarang juga.gw jalan kearah gudang di tengah hutan.

Gw sengaja milih di tengah hujan siapa gak ada yang ngetahui kalau bell di sekap di sana.

Pas gw sampai di gudang.gw kaget waktu liat semua anak buah gw udah mati di depan gudang.

Gw berlari masuk kedalam gudang dan liat bell udah gak ada di sana

"Sialan! Kali ini Lo bisa lolos bell,gw pastin Lo gak bakalan lolos besok". Ujar gw sambil mengepalkan tangan gw.

Gw keluar dari sana.gw harus nyari bell sekarang juga.gw gak bakalan biarin bell buat hidup tenang.

Author POV

Gabriel tertidur sambil memegang tangan bell.sedangkan Kiki dan rayen tidur di sofa.

Suasana malam itu sangat hening.mereka sudah tidur.

Di pagi hari nya...

Gabriel dan yang lainnya bangun dari tidurnya.mereka izin tidak sekolah untuk menjaga bell.

Gabriel dan yang lainnya baru datang ke rumah sakit setelah membersihkan diri di markas.

Untung saja markas mereka tidak jauh dari rumah sakit tempat bell di rawat.

Mereka sedang menunggu bell untuk sadar.sesuai kata dokter.bell akan sadar nanti pagi.

Gabriel menghabiskan minuman yang dia beli tadi di luar rumah sakit.

"Kapan bell bakalan sadar". Ujar Gabriel.

"Bentar lagi bell bakalan sadar kok el.lo tenang aja". Ujar Kiki.

"Iya". Ujar Gabriel

Bell membuka matanya perlahan lahan.bell menyesuaikan cahaya yang masuk kedalam matanya.

Gabriel dan Kiki dan juga rayen sangat senang.akhirnya bell sadar juga.

Bell meringis kesakitan.seluruh tubuhnya sangat sakit untuk di gerakkan.

"Jangan banyak gerak dulu bell". Ujar Kiki.

"Iya.lo baru aja siuman". Ujar rayen.

"Iya". Ujar bell.

Bell melihat kearah gabriel.tampak remaja itu sedang menahan air matanya.

"Jangan nangis dong,masak ketua geng cengeng". Ujar bell.

Rayen dan Kiki sontak menoleh kearah gabriel.benar saja.remaja itu sedang menahan tangis.

Gabriel berjalan kearah bell dan memeluk bell.tangisnya langsung pecah.

"Jangan tinggalin gw.gw takut kehilangan Lo".ujar Gabriel sambil menutupi wajahnya di ceruk leher bell.

"Gw gak bakalan ninggalin Lo kok El". Ujar bell.

Rayen dan Kiki menahan tawanya melihat Gabriel menangis bak anak kecil yang takut di tinggalkan oleh orang tuanya.

Gabriel masih tetap menangis di pelukan bell.bell mengelus rambut bell walau pun keadaannya saat ini sedang berbaring.

"Kok Lo tahan sih bell sama cowok cengeng kayak Gabriel". Ujar kiki.bell hanya tertawa.

"Mau gw bunuh Lo".ujar Gabriel.

Kiki pun diam.gabriel masih tetap memeluk bell.

"Bell kalau gitu gw sama rayen pamit pulang dulu". Ujar  Kiki.

"Oke.hati hati di jalan". Ujar bell.

Kiki dan rayen keluar dari ruang inap bell.gabriel menatap wajah bell.

Bell menahan tawanya.melihat wajah gabriel.pipi nya basah dan hidung nya memerah akibat menangis.

Bell melap sisa air mata di pipi gabriel.bell manatap wajah Gabriel dalam.

"Jangan nangis lagi.masak cowok cengeng sih". Ujar bell sambil mengacak acak rambut Gabriel.

Gabriel memeluk bell.dia menanam kan wajahnya ke perut bell.bell hanya mengelus rambut Gabriel.

Entah sejak kapan Gabriel menjadi cengeng seperti ini.bahkan Ian saja tidak secengeng Gabriel.

Bell terus mengelus rambut gabriel.tak lama Elis datang ke ruang rawat bell.

Elis kaget melihat Gabriel yang memeluk bell.

"El kenapa bell?". Tanya Elis.

"El nya nangis ma". Jawab bell.

"Ya ampun El.kamu itu udah gede masak nangis sih".ujar Elis.

Bell hanya tertawa.bell masakan air mata Gabriel membasahi bajunya.bell hanya mengelus kepala bell.

                             *******

Quen Of MafiaWhere stories live. Discover now