Haruto tak menjawab, ia beralih memasukkan diri ke dalam pelukan jeongwoo dengan cara masuk ke dalam kaos sang suami. Membuat perut ratanya itu bertempelan langsung dengan perut kotak-kotak suaminya.

"Mau peluk sebentar.." cicitnya menenggelamkan wajah merah semu itu pada dada bidang prianya.

Jeongwoo terkekeh, apakah ini hormon orang hamil? Ingin di manja?

Jeongwoo membalas pelukan itu, mengelus lembut punggung suami kecilnya dan menghujani kepala haruto dengan kecupan-kecupan manis.

Namun, acara lovey dovey itu harus terhenti karena ketokan pintu.

Jeongwoo mengeluarkan haruto dari dalam kaosnya, membuat si manis agak merengut namun tetap membiarkan suaminya pergi membuka pintu.

Ceklek!

"Oh, kamu." Kata jeongwoo begitu membuka pintu dan ada minji disana.

Haruto yang melihat siluet seorang gadis dengan cepat menghampiri jeongwoo, menyembulkan kepala dari sebalik bahu lebar jeongwoo.

"Halo kak haru." Sapa minji tersenyum manis.

Haruto balas tersenyum, tak kalah manis "halo minji~~"

"Kak, kepala desa ngajakin makan bersama." Kata minji,

"Sebentar ya, kami siap-siap dulu. Nanti akan menyusul, di aula desa kan?."

Minji mengangguk, "iya kak." Setelah menyampaikan itu minji beranjak pergi,

Tapi sebelum itu, ia melirik sebentar pada Haruto, bukan, lebih tepatnya ke arah perut pemuda itu. Tersenyum lagi pada keduanya lantas ia berlalu pergi.



































Disini mereka sekarang, duduk melingkar bersama penduduk desa setempat. Tidak semua yang hadir namun cukup ramai.

Katanya, setiap malam Jum'at mereka akan makan bersama, semacam acara syukuran. Kira-kira begitu.

Haruto yang duduk di sebelah jeongwoo tak henti-hentinya tersenyum apalagi saat melihat banyak makanan di depannya.

Jeongwoo yang melihat itu gemas, ayolah kenapa pemuda manis ini sangat lucu? Begitu pikirnya.

"mas.."

Jeongwoo menoleh, mendekatkan wajahnya pada wajah haruto agar dapat mendengar bisikan si manis.

"Adek boleh makan banyak-banyak kan?." Haruto menunjukkan binarnya, jeongwoo menoleh sebentar pada makanan-makanan di depannya.

Makanan-makanan yang cukup asing untuk mereka, apalagi haruto tengah hamil, ia harus detail dalam memilih makanan untuk istrinya.

"sebentar ya."

Jeongwoo beralih pada lelaki yang ada di sebelah kirinya,

"Permisi." Si lelaki menoleh, laku tersenyum. Orang-orang disini ramah akan senyuman sepertinya.

"Iya bang?."

"em.. makanan ini, maksud saya makanan ini apa tak apa untuk orang hamil? Semuanya? Saya takut jika ada yang tidak bisa di makan oleh orang hamil." Jelasnya agak berbelit karna takut salah bicara atau menyakiti perasaan.

Si lelaki menjatuhkan pandangan pada Haruto yang tengah berbincang dengan minji sejenak lalu kembali menghadap jeongwoo.

"Aman bang, tenang aja." Kata yakin, jeongwoo mengangguk lega,

"btw, yang keberapa bang?." Tanya lelaki itu berniat bergaul.

Jeongwoo terkekeh sebentar, "anak pertama." Jawabnya, si lelaki ber-oh ria.

Have Fun  - JeongharuWhere stories live. Discover now