ᴄʜ. 36 - sᴇᴄᴛᴜᴍsᴇᴍᴘʀᴀ

672 70 0
                                    

Kau adalah tawa yang diam-diam melukai dirinya sendiri.
Rerize

"Vieze?"

Viezella tersentak dari lamunannya membuat Hermione mengernyit.

"Kau mendengarkanku?" tanya Hermione

"Ahh, ya. Maafkan aku, Hermione. Aku hanya sedikit tidak enak badan jadi sedikit sulit untuk fokus." jawab Viezella

"Kenapa kau tidak mengatakannya dari tadi?" tanya Hermione

"Kalau tahu begitu aku tidak akan membuatmu semakin cemas dengan menceritakan apa yang terjadi di The Burrow."

"Kau harus istirahat. Bagaimana jika kau semakin parah?" tanyanya lagi

"Tidak apa-apa. Aku masih bisa menahannya." jawab Viezella

"Bagaimana hubunganmu dengan Ron? Kau masih tidak berbicara dengannya?" tanya Viezella

Hermione kemudian mendengus kesal dan mengangguk.

"Ya, dia menyebalkan. Dia selalu bermesraan dimana pun dan itu membuatku muak." jawab Hermione

"Kami sudah tidak berbicara selama berminggu-minggu dan dia tidak pernah berinisiatif untuk mengajak bicara."

"Dia hanya memperdulikan pacarnya dan melupakan teman yang sudah bersamanya selama enam tahun ini." kesalnya lagi.

"Mungkin dia butuh waktu. Dia masih berada di masa-masa menyenangkan. Hal baru membuatnya lupa dunia." jawab Viezella

Gadis itu bangkit dan berdiri mengulurkan tangannya pada Hermione.

"Kau tidak perlu memikirkannya. Aku yakin dia akan kembali pada kita dengan sendirinya" lanjut Viezella

Hermione menatap sebentar. Gadis itu menghela nafas dan akhirnya tersenyum.

"Ya, kau benar" jawabnya sembari menggapai tangan Viezella.

Viezella tersenyum tipis dan berjalan menuntun Hermione.

"Nah, kita akan kemana sekarang?" tanya Hermione

"Hm, mungkin ke tempat yang tenang dimana kita bisa menjernihkan pikiran burukmu itu" jawab Viezella membuat Hermione menggeleng.

~✿~

Viezella berjalan kembali keasrama sendirian setelah kelas selesai. Gadis itu menuruni tangga lalu menatap Draco tampak berjalan naik di sebrang tangganya.

Viezella menatap datar sebentar lalu dengan segera mengikuti lelaki itu. Dia melihat Draco masuk kedalam Kamar Kebutuhan.

Gadis itu segera menyusul kala melihat pintu kamar itu akan segera tetutup kembali. Viezella meneliti ruangan itu. Ruangan yang penuh dengan berbagai macam benda.

Gadis itu segera menghela nafas dan mencari keberadaan Draco. Dia berhenti diantara tumpukan benda tinggi dan bersembunyi dibaliknya.

Draco tampak membuka sebuah kain yang menunjukkan sebuah lemari. Viezella melirik mencoba mengamati lemari itu

Dia sudah membaca informasi lemari itu. Lemari yang digunakan pelahap maut pada perang pertama dulu. Lemari itu digunakan untuk kabur ke lemari yang satunya.

Viezella memperhatikan Draco memasukkan seekor burung kedalam. Lelaki itu membaca mantra lalu menghela nafas.

Draco membuka kembali lemari itu membuat burung tadi menghilang. Draco kembali menutup lemari itu dan kembali merapalkan mantra tadi.

𝐇𝐀𝐏𝐏𝐈𝐍𝐄𝐒𝐒 || 𝐃𝐑𝐀𝐂𝐎 𝐌𝐀𝐋𝐅𝐎𝐘Where stories live. Discover now