"Sudah dua bulan lebih padahal, dan kau selalu saja menolakku,"
"Hahh aku hanya ingin hidup normal sebentar saja hyung,"
"Kau masih normal kok, yang beda hanya disini selalu ada dia dibelakangmu." Mark menunjuk Jisung yang sedang berdiri diluar sambil meminum milkshake. Si jangkung itu bertingkah seakan-akan Mark dan Renjun tak melihatnya.
"Kau tahu hyung? Jisung itu menyebalkan. Benar-benar menyebalkan. Dia hanya patuh pada Baba," Renjun menggigit potongan terakhir roti sandwichnya dengan lahap.
"Jadi setelah ini kau akan pulang kerumahmu? Ada pertemuan keluarga lagi?"
Renjun mengangguk, lalu menggeleng. "Biasa, katanya Mama merindukanku. Padahal setiap hari aku videocall dengannya. Kenapa ketika ada di negara yang sama dia malah jadi lebih sering merindukanku dibandingkan waktu aku masih di China atau di Jepang."
"Hahaha. Ya mungkin karena keputusan yang kau ambil, kalau diluar negeri sulit bertemu karena terhalang jarak, tapi saat melepas rindunya disana kalian bebas pergi kemanapun tanpa ketakutan. Kalau disini sulit bertemu dan tidak bebas karena banyak mata yang mengawasi Mamamu. Dan rumahmu memang tempat paling aman untuk bertemu, ditambah Jisung,"
Renjun meminum es nya sampai habis, perkataan Mark memang ada benarnya juga.
"Setelah ini ada yang ingin kau beli? Aku akan mengantarmu pulang,"
Renjun nampak berpikir. Yang ingin ia beli tentu saja banyak, tapi kali ini sepertinya ia akan membelikan Mama nya kue saja.
"Ke toko kue favorite Mama," jawab Renjun singkat.
"Oke! Ayo!"
.
.
.
"Hah aku kesal sekali! Kenapa harus kehilangan jejak mereka? Padahal hanya ku tinggal memilih kue saja. Menyebalkan." Haechan menyetir mobilnya sambil melahap donat yang tadi ia beli di toko kue yang sama dengan Renjun.
Haechan pikir mereka akan naik bus lagi, tapi ternyata tiba-tiba mereka hilang entah kemana. Ya salahkan dirinya juga sih yang terlalu asyik memilih roti dan kue.
Mungkinkah mereka naik taksi? Atau seseorang menjemput mereka?
Entahlah. Yang jelas lain kali Haechan akan mengikuti mereka lagi.
.
.
.
"Mark-hyung, sudah lama sekali tidak menyapamu," Jisung berbicara setelah mereka masuk ke dalam mobilnya.
"Yo Jisungie, bagaimana kabarmu? Hahaha pertanyaanku klasik sekali ya,"
Jisung tersenyum, "Tidak apa Hyung. Kabarku baik kok."
"Kita antar Mark-hyung pulang lebih dulu baru," perintah Renjun pada Jisung.
"Oke," jawabnya singkat.
"Oh ya, beberapa hari lalu aku dengar kau dipanggil Kepala Sekolah? Satu angkatan kelasku membahas hal itu setiap hari," tanya Mark. Hal yang sejak tadi ingin ia tanyakan namun sempat terlupa.
"Yaaa hanya insiden kecil sih, gara-gara si berandalan itu." Kesal Renjun.
"Nana maksudmu? Atau Haechan?"
"Keduanya itu memang berandalan, sebentar, Hyung memanggil Na Jaemin, Nana?"
"Yaa, kami cukup akrab sih. Itu nama kecilnya dan hanya beberapa orang yang memanggilnya begitu,"
"Kenapa nama kecilnya imut berbanding terbalik dengan kelakuannya yang seperti anak setan,"
"Hahaha, sebenarnya Jaemin itu anak baik.. hanya yaa begitulah,"
"Lalu Haechan?" tanya Renjun lagi. Mendengar nama Haechan disebut tiba-tiba Mark terlihat agak gugup.
"Emm.. yaa Haechan ya, dia itu anak yang penuh ambisi memang. Dan dia cukup di segani siswa lain karena jabatan ayahnya. Kau pasti sudah bertemu dengan ayahnya kan?"
Renjun hanya mengangguk.
"Si Haechan itu memang sedikit merepotkan sih, dia sepertinya sangat tidak suka padaku. Tapi aku tidak peduli sih, selagi dia tidak melewati batas. Ku rasa masih bisa ditangani, benar kan Jisung-sshi?"
Jisung melirik Renjun lalu mengangguk.
"Pokoknya kalau ada kesulitan di sekolah hubungi saja aku, oke?" Mark melepas seatbeltnya ketika Jisung menghentikan mobil yang mereka tumpangi didepan sebuah rumah mewah.
"Lain kali mampir kesini ya, kita main game sama sama seperti dulu," tawar Mark.
Renjun hanya mengangguk sambil tersenyum.
.
.
.
"Menurutmu, apakah akan aman jika aku berinteraksi dengan Mark-hyung di sekolah?" tanya Renjun tentu saja pada Jisung yang ada dikursi kemudi.
"Kalau sekedar bertegur sapa mungkin tidak apa. Asal jangan terlihat terlalu akrab, aku curiga kalau Haechan mulai penasaran denganmu,"
Bukan Jisung tidak tahu, ia tahu Haechan itu cerdas. Dan ia pun tahu kalau sejak tadi namja itu mengikuti mereka sampai di cafe. Untung saja Jisung cepat menyadarinya dan mencari celah yang pas untuk menghilang dari Haechan.
"Ck. Anak itu memang benar-benar menyebalkan,"
.
.
.
.
"Injunieee anak mama sudah datang ulululu," Wendy membuka kedua tangannya lebar saat melihat anak kesayangannya itu muncul dari pintu depan.
Ia sengaja menunggu Renjun karena tak sabar memeluk erat si mungil kembarannya itu.
"Mama jangan memelukku terlalu erat ish, nanti kalau aku remuk bagaimana?" rengek Renjun manja.
Wendy terkekeh gemas. Andai saja ia bisa melihat anaknya ini setiap hari tentu saja ia tidak akan melakukan hal itu.
Bayangkan, sudah satu negara tapi mereka tetap harus terpisah. Terkadang Wendy lebih memilih Renjun untuk tinggal di luar negeri saja.
"Mama seharusnya sekalian saja menyimpan Renjun di kotak kaca lalu diawetkan, biar dia tidak mengomel terus."
"YA! SIAPA YANG MENGOMEL?!" Renjun melotot ke arah kakak sekaligus musuhnya itu.
"Tuh kan dia mulai lagi," Lucas berucap malas.
"Sudah ya, semua anak Mama harus akur. Coba saja kalian seperti Jisung yang terus diam dan tak berulah. Yaampun Mama bisa cepat tua kalau kalian disatukan setiap hari,"
"Maa, aku mau membawa boneka moominku yaa," pinta Renjun pada Wendy.
"Oh iya tentu saja sayang, bawa yang paling besar sekalian dengan tokonya," kekeh Wendy.
"YA MAMA!"
"Sst berhenti berteriak, ayo kita makan malam. Jisung jangan coba kabur kali ini,"
Jisung tersenyum kikuk saat hendak keluar dari ruang makan. Wendy keburu menangkap gerakannya jadi sekarang ia terpaksa harus ikut dalam makan malam mereka.
Walaupun ini sudah biasa terjadi, hanya saja Jisung masih tetap merasa asing dan tidak enak hati.
Rainy day, 22.2.2023
YOU ARE READING
Chaebol Prince(ss) [JAEMREN]
FanfictionMenyamar jadi orang miskin? Hobinya Huang Renjun. Bukan tanpa alasan, bukan karena hanya ingin hidup normal saja dibalik hartanya yang berlimpah. Siapa sangka ada rahasia dibalik itu semua yang bahkan tidak Renjun ketahui? Dan seseorang yang selama...
Follow you like a robot
Start from the beginning
![Chaebol Prince(ss) [JAEMREN]](https://img.wattpad.com/cover/279658790-64-k12657.jpg)