1.

440 45 4
                                    

Peringatan, akan ada banyak typo yang bertebaran di chapter ini jadi dimohon pengertiannya. Terimakasih.









Happy Reading...






          ^_________^






"(Y/n) tunggu!!".

Seorang pemuda kurus dan manis itu mengejar (y/n) di belakang, ia sesekali menghentikan langkanya untuk mengambil napas karna terlalu lelah mengejar (y/n) yang sejak tadi tidak ingin berhenti atau sekedar menunggunya barang sebentar saja, (y/n) tanpa perduli terus berlari meninggalkan pemuda yang memanggilnya sejak tadi yang tertinggal jauh dibelakangnya.

"Dokyeom, cepatlah nanti kita terlambat!!" teriak (y/n) sambil menoleh untuk menatap kearah dokyeom yang tertinggal dibelakangnya.

"Ahh, Ahh.. A-aku menyerah, kau duluan saja. Aku akan menyusul mu nanti" teriak dokyeom juga dengan mendudukkan dirinya dikursi taman yang mereka lewati sambil mengatur napasnya.

"Dasar payah".

"Aku pergi duluan, kau jangan sampai terlambat sampai bertemu di kelas nanti" teriak (y/n) yang langsung kembali berlari meninggalkan dokyeom.

"Euy, aku bisa apa dia yang membuat ku terlambat tapi dia juga yang menyuruh tidak terlambat" gumam dokyeom sambil menatap kepergian (y/n) tadi.

(Y/n) akhirnya sampai di depan kelasnya dan beruntungnya ia saat ia sampai dirinya tak terlambat sama sekali, entahlah ia juga tidak tau kenapa dan lagi kelas juga masih kosong benar-benar kosong tidak ada orang dikelas ini sekarang. Ia langsung berjalan kedalam mencari tempat duduk untuk dirinya dan dokyeom nanti tanpa memperdulikan kelas yang terbilang sepi tidak seperti biasanya, setelah mendapatkanya ia langsung duduk sambil menunggu dokyeom yanga sepertinya masih berada ditaman kampusnya tadi.

"Biar ku tebak dokyeom pasti akan datang dengan dua minuman dingin ditangannya" gumam (y/n) sambil merapihkan rambutnya.

Dan tak lama dokyeom akhirnya datang dengan dua buah minuman dingin ditangannya bener dugaan (y/n) dokyeom benar-benar membawa dia minuman dingin ditangannya.

"Terimakasih, minumannya kuanggap sebagai tanda permintaan maaf karna hari ini kau hampir membuat kita terlambat" ucap (y/n) dengan mengambil minuman yang dokyeom berikan padanya tadi.

"Cih, yakk.. Apa tadi kau bilang karna diri ku?" tanya dokyeom.

(Y/n) hanya mengangguk pelan dengan menatap kearah dokyeom sambil meneguk minuman miliknya.

"Baiklah, kuanggap begitu saja. Aku sedang tidak berminat berdebat dengan mu" ucap dokyeom dengan memalingkan wajahnya.

"Hai, aku memang benar kan. Kita terlambat karna motor mu yang tiba-tiba mogok tadi" kata (y/n) menjelaskan situasi tadi pagi.

"Itu memang benar tapi apa kau tidak berpikir juga siapa yang bangun kesiangan tadi? Sampai kita terlambat seperti sekarang?" ucap dokyeom dengan menatap (y/n).

(Y/n) mengerjapkan matanya berulang kali saat mendengar perkataan dokyeom, ia juga sedikit berdeham untuk menghilangkan rasa gugupnya karna bagaimana pun mereka terlambat karna kesalahan mereka juga.

"Ekhem, tapi jika saja motor mu tidak mogok tadi kita tidak akan berlari seperti ini dan harus berlari untuk sampai kelas" ucap (y/n) tanpa menatap dokyeom.

"Itu sebabnya jika saja kau tidak memba.."

"Aish, ini masih pagi tapi kenapa kalian ribut sekali? Mengganggu saja" perkataan ini yang memotong perkataan dokyeom.

A.B.O LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang