Chapter 1

2.9K 57 1
                                    

"Nggak bun, Key ga mau dijodohin," aku berdiri dan menatap kedua nya.

"Duduk key, nggak sopan bicara dengan orang tua seperti itu," Ayah yang sedari tadi hanya diam memeperhatikan menegurku.

"Sekali ini saja key, turuti permintaan bunda. Bunda tau kamu mungkin masih trauma tapi...."

"Key setuju. Udah ya key capek mau istirahat," Bunda terlihat salah tingkah karena merasa salah bicara, aku memang masih sensitif saat topik masa lalu ku di bicarakan.

Kututup pintu kamar dengan perlahan. Om Rei-nama calon suami ku- Bunda berniat menjodohkan ku dengan nya.

Om Rei memang tampan, pintar, dan kaya tidam ada yang kurang dari Om Rei hanya saja aku kurang dekat dengan om jauh ku itu dan juga aku bukan orang yang mudah mendekatkan  diri dengan orang asing.

Lagipula umurku masih 17 tahun dan tentu saja pernikahan belum terpikir kan oleh ku, yang kupikirkan sekarang hanya belajar, belajar, dan belajar pernikahan masih jauh dalam daftar hidup ku, tapi ya sudah lah itu tidak terlalu penting juga kan?.

*

Aku bangun dari tidur nyenyak ku jam 5 pagi, aku memang selalu bangun pagi. Setelah siap - siap aku turun untuk sarapan.

"Pagi bun, yah" sapa ku saat sampai di meja makan.

"Pagi key, ayo sarapan sini," bunda menarik kursi di sebelah nya menyuruh ku duduk.

"Iya bun, kak nathan mana bun?" Tanya ku saat sudah duduk manis di kursi.

"Biasa key palingan juga telat bangun," kakak ku yang satu itu memang tidak bisa jauh-jauh dari kata telat.

"Pagi yah, bun, key" sapa kak nathan saat turun ke ruang makan lalu duduk di sebelah ayah, didepan ku.

"Pagi kebo, tumben agak pagian bangun nya? Kesambet apa? '' tanya ku saat ia sudah duduk di kursinya, ia mendelik tak suka tapi lebih memilih diam karena ayah terlebih dulu bicara.

"Udah, makan dulu gih, berantem nya nanti aja" ucapan ayah kembali menutup mulut nya yang sempat terbuka dan aku hanya bisa tertawa tanpa suara melihat muka masam nya.

"Oh iya key nanti pulang kamu diambilin sama nathan ya? Rei sama nenek mau ke rumah,"

"Iya bun, tapi emang kak nathan nya mau ?" Tanya ku mengingat kak nathan paling males kalo di suruh jemput aku, gimana nggak males sekolah ku sama kampus nya kak nathan kan arah nya berlawanan.

"Emang nya dia bisa nolak?" Jawaban bunda membuat ku tersenyum puas.lumayan hemat ongkos.

Sorry kak nathan

Seperti biasa aku berangkat bareng ayah, sampai sekolaha aku pamit lalu turun dari mobil ayah.

"Hai key....kok lo hari ini cantik banget sih key?" Lena teman sebangku dengan ku sekaligus salah satu sahabat ku menyapa dengan senyum aneh saat aku duduk di kursi ku.

"Udah deh len gue tau kok, pr kan?" Tanya ku dengan malas.

"Ih lo tau aja key, baik banget sih lo" dan aku hanya bisa menatap malas pada lena yang sedang menyalin pr ku.

"Lagi nyalin pr len?" Tanya rara saat ia duduk di kursinya.rara.salah satu sahabat ku dari kecil.

"Iya nih ra, biasalah " jawab ku sambil bermain hp.

"Makanya len ngerjain tuh di rumah kek"

"Udah ra biar lo ceramahin sampe mulut lo ber busa juga dia nggak akan tobat" jawab chris dengan nada menyindir, sedangkan yang di sindir tidak merasa terganggu dan malah tetap melanjutkan kegiatan nya menyalin pr.

--------------------------------------

"Key gue duluan ya" pamit rara saat jemputan nya datang.

"Iya, bilang sama handsome daddy hati - hati ya" jawab ku padanya.daddy nya rara emang ganteng banget, di umur nya yang sudah kepala 3 Wajah nya tetap terlihat gagah.

"Woi ngelamun nya udahan kali kesambet lu entar" suara disebelah ku membuat ku hampir jatuh dari tempat duduk.

"Kyaaaaa....apaan sih kak?" Jawab ku kesel melihat wajah puas nya.

"Hahahaha maap..maap ye..ayu ah jangan cemberut terus nanti calon suamimu kabur lagi" katanya sambil menaikan kedua alis nya.

"Iiih rese deh kak...udah ah ayok" jawab ku sambil menerima helm yang di berikan pada ku.

Sampai rumah ada mobil terpakir di halaman.seperti nya Om Rei udah dateng deh.

Betul saja saat aku masuk di ruang tamu kulihat bunda, ayah, kakek, nenek juga Om Rei terlihat berbicara santai. Tapi aku tak bisa melihat wajah nya karena posisi nya membelakangngi ku.

"Eh kalian udah dateng ayok duduk"
Bunda yang pertama kali memyadari kami.

"Eh iya bun" jawab ku sambil menarik kak nathan.

"Wah...key kamu sudah besar ya, makin cantik aja cucu oma ini"
Sambut oma saat melihat ku datang.

"Makasih oma"

"Loh kok, kamu duduk di situ key?"
Tanya bunda saat melihat ku duduk di samping kak nathan.

"Truss key duduk dimana?" Tanya ku sedangkan bunda hanya tersenyum misterius.

"Ya duduk di samping Rei lah key"
Jawab oma sambil tersemyum

"Kok bengong sih, sana gih masa nempel sama kakak terus sih" jawab kak nathan dengan senyum yang menurut ku menyebal kan.

"Ih apaan sih kak ? Narsis banget" dan akhir nya aku mengalah dengan duduk di samping Om Rei.

Nenek, kakek, ayah juga bunda asik berbicara tentang bisnis yang sama sekali tak kumengerti, Om Rei sesekali menaggapi sedangkan aku dan kak nathan hanya berpandangan merasa diacuhkan.

"Ehem, bun nathan banyak tugas nih. Nathan naik ya bun"

"Iya bun, key juga banyak tugas nih"

"Tumben kompak" jawab bunda sambil menatap kami bergantian.

"Ya iyalah bun"
Jawab ku dan kak nathan bersamaan.

"Yaudah, nathan sana gih ke kamar"
Ayah ikut bicara.

"Yah...kok cuma kak nathan, Key giman? "

"Oh iya key, Rei bakalan tinggal di sini selama kurang lebih 2 minggu. Kamu tunjukin kamar nya gih"

"Emang kamar mana yang di pake bun?" Tanya ku pada bunda.

"Kamar di sebelah kamar mu aja Key"

"Oh..ok Om Rei, Yuk" ajak pada om rei.

"Nah kamar om di...awww" aku terhuyung kedepan saar kakiku tersandung entah apa, untung Om Rei cepat nangkep akunya kalo nggak pasti malu banget jatuh di dpen nya.

"Ehem, kamr om disini. Disebelah kamar Key kalo nggak tau denah rumah nya tanya key aja"

"Hm iya makasih ya key, oh iya Lain kali pake yang warna putih aja warna biru terlalu mencolok" setelah mengatakan itu om Rei langsung masuk ke kamr nya

"Biru? Apaan yaag biru coba?"
Aku lalu masuk ke kamar lalu mengaca di cermin melihat penampilan ku, tidak ada yang aneh penampilan ku biasa saja, hanya saja baju ku sedikit tersingkap menampilkan sedikit bra ku yang berwarna Biru. Biru ?
Aku terbelalak menyadari sesuatu.

"Kyaaaaaa Om Rei Mesum!!!!!!!!"

Tbc

Just MarriedWhere stories live. Discover now