-You Are My Fate (S2)-
Setelah selesai rekaman dan pemotretan. Seluruh member Seven Boys pulang ke dorm masing-masing. Sebelum semua orang masuk ke kamar masing-masing. Namjoon memerintahkan mereka untuk berkumpul terlebih dahulu.
"Semuanya terima kasih banyak atas kontribusi kalian. Aku harap setelah ini kita bisa menjadi lebih kompak lagi dan bisa menjalani tugas lebih baik lagi," ucap Namjoon lalu mereka pun saling bertepuk tangan untuk mengapresiasi kinerja mereka.
"Oke, jangan lupa jam 8 malam nanti untuk kembali belajar choreo untuk tampil di SBS, mengerti?" ucap Namjoon lalu disahuti semangat oleh yang lainnya.
"Ngomong-ngomong, Taehyung. Yoonjung pergi kemana?" tanya Seokjin penasaran.
"Benar, aku dari tadi belum melihatnya," sahut Hoseok.
"Itu ... aku tidak tahu," sahut Taehyung.
"Yoonjung pergi? Kemana dia? Pergi seenaknya sendiri," gerutu Yoongi.
"Dia memutuskan untuk pergi. Mungkin sedang mencari tempat tinggal baru," ucap Taehyung.
"Baguslah kalau begitu," sahut Yoongi, membuat seluruh pasang mata tertuju ke arahnya.
"Yoongi-ah." Seokjin menegur sikap Yoongi.
"Maksudku, dia mungkin tidak nyaman dengan kita. Maka baguslah kalau dia pergi mencari tempat tinggal sendiri," jelas Yoongi.
Jimin tiba-tiba berdiri, membuat yang lain menatapnya heran. "Tapi ini terlalu mendadak. Aku tahu dia dalam masalah. Jika terjadi sesuatu dengannya bagaimana?"
Taehyung merenung. Ia juga merasa kepergian Yoonjung adalah salahnya. Tapi, Taehyung tidak tahu alasan di balik kesalahannya.
"Untuk apa kalian mencemaskannya? Bukankah itu urusannya?" tanya Namjoon, lalu diangguki setuju oleh Yoongi.
"Hyung, kau tidak punya hati nurani, ya?" kesal Jimin.
"Ah, maaf. Maksudku, kenapa kalian begitu mencemaskannya? Bukankah kita baru pertama kali mengenalnya? Dan kau Taehyung. Kau dengannya sepertinya sudah pernah bertemu berkali-kali. Apa kau memiliki perasaan padanya sampai kau secemas ini? Aku mungkin bisa memaklumi Taehyung," tanya Namjoon.
"A-aku ...." Taehyung hendak menjawab. Namun, Jimin memotongnya.
"Dia perempuan, hyung. Jika terjadi sesuatu dengannya di jalan bagaimana? Dan juga, memangnya salah mencemaskan keadaan orang lain?" protes Jimin.
"Jimin-ah, kenapa kau begitu sensitif?" tanya Namjoon heran.
"Hei, sudah-sudah. Kenapa kalian ribut?" lerai Seokjin, membuat semua orang terdiam.
"Sebaiknya untuk sekarang kalian beristirahat lah. Kita tidak tahu rencana kita kedepan akan seperti apa. Bagaimana jika jadwal kita padat lagi seperti bulan lalu?" ucap Seokjin lagi. "Bersikap profesionallah mulai dari sekarang."
Seokjin beranjak pergi, diikuti Yoongi dan Namjoon. Kini, yang tersisa di ruang tamu hanya Taehyung, Jungkook, Jimin dan Hoseok.
"Tidak bisa begini. Kita harus melakukan sesuatu," ucap Jimin.
"Aku tahu, hyung. Tapi tidak seharusnya kau marah dengan Namjoon hyung tadi," sahut Jungkook.
![](https://img.wattpad.com/cover/245171342-288-k62158.jpg)
YOU ARE READING
You Are My Fate (S2)
FanfictionMusim terus saja berlalu. Dan aku sudah terhenti disini. Aku memeluk kenanganku yang tak bisa menyerah untuk ku lepaskan. Takdir kita yang tak bisa kita tebak. Meski kau menghentikanku, aku sama sekali tak bisa melepaskanmu lagi. Maafkan aku karena...