MINE

201 16 1
                                    

"Senpai..."

Tawa deidara terhenti seketika. Bahunya tegang.

Hidan yang siap berdebat melawan perkataan si pirang disampingnya kini menatapnya heran dengan perubahan sikap mendadak. Menaikan satu alisnya, Hidan menoleh kebelakangnya hanya untuk menemukan sosok pria bertopeng konyol, Tobi.

Ada yang berbeda, pikirnya. Biasanya si pirang akan langsung kesal dan siap-siap membentak pria bodoh itu setiap dia menyelanya atau sudah memanggilnya dari jauh dengan nada yang dibuat-buat. Yah jika tidak, dia akan langsung membentuk burung kecil yang segera ia arahkan pada tobi sebelum pria itu berbicara panjang lebar tidak jelas.

Namun kali ini, teman pirangnya itu hanya mematung. Tidak sekalipun melirik. Mengesampingkan semua keanehan yang ada, Hidan membalas perkataan pria bertopeng itu. "Apa yang kau inginkan freak?!"

Tobi yang mendengar Hidan berbicara kasar, mulai bergetar ketakutan secara mendramatisir. "Huaaa, Hidan-san jangan sakiti Tobi.." tangisnya kencang sembari melindungi wajahnya yang bertopeng seakan Hidan benar-benar akan melayangkan pukulan.

"Aku tidak akan menyia-nyiakan waktuku untuk memulai pukulan denganmu, dasar makhluk bodoh tidak berguna!"

Seakan tidak memperdulikan perkataan Hidan, Tobi mendekat memeluk Deidara erat juga berteriak histeris, "Tolong aku senpai... Hidan-san akan menyakitiku".

Hidan melewatkan memperhatikan perubahan Deidara, bagaimana mata si pirang membola lebar sebelum menundukan padangannya. Bibirnya bergetar yang kemudian digigitnya dan tangan terkepal erat.

Ia sepenuhnya terfokus pada tindakan Tobi. Melihat pria itu bertingkah seperti anak bodoh setiap waktu selalu membuatnya sangat kesal. Hidan membencinya dan menganggapnya tidak berguna sama sekali.

Apa yang dipikirkan Leader-sama saat menjadikan orang tolol itu sebagai bagian dari Akatsuki, yang dikenal sebagai kelompok yang memiliki penjahat peringkat S dan terkenal kejam? Kelompok yang ingin menjadikan dunia tidak berguna ini menjadi lebih baik dengan menguasani dunia ninja menggunakan para Biju.

Oke.. Hidan tidak peduli juga sebenarnya dengan visi misi Akatsuki. Namun setidaknya sebagai kelompok yang paling ditakuti semua ninja dan orang-orang lemah lainnya, Tobi akan merusak citra yang dibangun Akatsuki.

Terlebih dia benar-benar seorang beban.

"Orang tidak berguna sepertimu benar-benar membuang waktuku! Bahkan jika aku ingin mengorbankan seseorang kepada Dewa Jashin, aku tidak akan memilih orang tolol sepertimu. Itu akan menjadi penghinaan untuk Tuhanku!" Raung Hidan mulai emosi.

Tobi menghela nafas tenang mendengarnya, melongkarkan pelukannya pada tubuh kaku si pirang.

"Tapi mungkin aku akan memotong-motong setiap bagian tubuh menjijikanmu. Mencincangnya dan akan kuberi pada babi-babi kelaparan diluaran sana!".

Tobi menangis kencang dengan suara cempreng yang memekakkan setiap telinga. Hendak mempererat pelukannya kembali untuk perlindungan, tapi tersungkur jatuh saat Deidara berbalik cepat dan mendorong pria aneh itu dengan kasar. Menimbulkan "Ouchh" keras dari makhluk malang itu.

"Berhenti main-main dengannya Hidan!". Seketika Hidan berhenti. Ada racun dalam perkataannya.

Hidan tertegun memandang Deidara. Biasanya si pirang akan ikut tertawa, ikut mengolok-ngoloknya dan mempersembahkan si tolol itu untuk karya seninya yang berharga, meledakkannya jika bisa hingga terbunuh berkeping-keping dan pada akhirnya mendatangkan Pain-sama untuk mengurus kesenangan mereka.

"Apa maumu Tobi?", Tanyanya dingin tanpa melirik sedikitpun pada sosok itu.

Hidan menaikan alisnya lebih tinggi. Deidara membalas tatapannya kosong.

DARKHOLE : OBITO X FEM DEIDARAWhere stories live. Discover now