prolog

144 15 11
                                    

" Kau... Kukira kita sahabat Taiga, tapi kau.... " Teriakan keras membahana mengisi ruang kosong diantara mereka.

" Apa maksud ucapan bodoh mu itu? " Dengan bigung Kagami menoleh bingung membuat rambut merah gadarasi hitamnya bergoyang.

" Cih, sekarang kau mau berlagak bodoh eoh. " Nada mencemooh begitu kentara dari lawan bicaranya.

Bukannya merasa tersinggung Kagami malah bertambah tidak mengerti arah pembicaraan temannya ini. " Nee sebenarnya kau itu bicara mengenai apa? "

" Kau tak ingin mengaku ha! Kau, kau merebut semua yang kusuka taiga. Kau dengar kau merebut semuanya, perhatian aomine-kun, pelukan hangat kise-kun. Semuanya... Hiks.. Apa.. Apa yang sebenarnya kau inginkan dari ku taiga-chan... Kau kejam sangat kejam.. Hiks... Bahkan.. A.. Akashi-kun ikut kau rebut... Hiks... " Tangis tak terkendali dari temannya membuat Kagami menatap sedih meski ia tetap tak mengerti.

" Sepertinya kau salah paham, aku tak merebut siapa pun. Aomine, kise, Midorima, Murasakibara semuanya tetap sayang oadamu. Mungkin kau sudah salah paham dan lagi aku dan akashi_"

Plakk......

Perkataan Kagami terhenti seketika dengan tamparan keras dipipinya, bahkan jejak tangan sangat pelaku terlihat begitu jelas dipipi putih Kagami.

" Jangan menyebut nama Akashi- kun dengan mulut busuk mu itu! "

Tidak terima dengan tamparan dipipinya Kagami menoleh dengan tatapan tajam khas miliknya, ia juga mulai terbawa emosi.

" Sebenarnya kau ini kenapa, apa yang kau bahas sebenarnya? Rebut? Apa, apa yang aku rebut. Kau tau kau itu hanya salah paham, salah paham " Teriak Kagami menunding sang teman yang menatap dirinya semakin benci.

Senyuman sinis pun menggembang diwajah teman dihadapannya, Kagami tak mengerti arti senyuman itu tapi yang pasti itu bukan pertanda baik. " Salah paham eh~"

Cape meladeni tingkah aneh temannya Kagami beranjak pergi namun sebelum itu sang teman malah menahan tangannya menghentikan pergerakan Kagami. " Kau mau kemana Taiga chan kau harus mendapat pelajaran dari semua yang kau lakukan pada ku. "

" Kau aneh, kau aneh kau tau" Hardik Kagami namun diabaikan begitu saja.

" Kalian boleh bersenang-senang " Ucapan itu lirih namun begitu jelas terdengar di telinga Kagami, tak paham arti ucapan temannya Kagami hanya menggedikkan bahu singkat.

Tak lama empat orang berseragam sama memasuki ruangan, merespon baik ucapan temannya. Namun ada hal yang membuat Kagami tambah terkejut orang yang masuk adalah orang orang yang ia kenal.

" Sedang ap kalian disini? " Tanya Kagami bigung tapi yang ia dapatkan hanya senyuman mencurigakan.

" Kita akan bersenang senang taiga-chan~" Tanpa aba aba mereka mengerubungi Kagami, dan melakukan hal hal yang tak seharusnya.

" A apa yang kalian lakukan sialan, lepaskan aku, lepaskan! "

" Lepaskan aku, ahk... "

" Tenanglah taiga-chan, kita akan bersenang-senang " Tawa menggema diantara mereka. Kagami yang tak berdaya hanya dapat memberontak dan menangis sedangkan temannya hanya melihat dengan senyum sinis sebelum pergi meninggalkan ruangan laknat itu.

Suara erangan dan tangis Kagami terdengar bersaut sautan mengisi kesunyian senja.

" Akashi.. Hiks.... Sei.. Tolong aku... Hiks.. S.... Sei... Hiks... Hiks... Lepaskan.. Le... Pas...kan.... Hiks... Mama... Tai.. Taiga kotor ma.... Sei.... Kau dimana.... Tolong aku..... Hiks... Akh... Hiks... "

Sedangkan dibelahan bumi lainnya, terlihat kepala bersurai merah tengah mengerutkan dahinya, entah kenapa firasatnya mengatakan akan terjadi sesuatu yang buruk pada seseorang yang ia sayangi.

"Kau kenapa? "

" Tidak" Mungkin wajah dan mulut dapat berbohong tapi hati dan pikirannya begitu jujur. Firasat buruk yang ia rasakan dari seminggu kemarin tambah menjadi jadi.

"Ku harap semuanya akan baik baik saja.... "
































Tbc.....

SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang