"Gw beruntung punya Lo el. Lo selalu jadi sandaran buat gw". Ujar bell.

"Gw yang lebih beruntung karena dapatin Lo bell. Lo wanita yang hebat". Ujar Gabriel.

Gabriel melepaskan pelukannya. Dia menangkap wajah bell. Lalu menghapus air mata bell.

"Sekarang kita pulang ya". Ujar Gabriel. Bell menganggukkan kepalanya.

Mereka kembali masuk kedalam markas. Di sana bell berpamitan dengan anggotanya.

"Kalian tetap jaga keamanan di sini. Jangan sampai lengah karena kita musuh tidak tau kapan mereka akan bertindak". Ujar bell.

"Baik leader".ujar mereka.

"Kalo gitu gw pulang dulu". Ujar bell.

"Hati hati leader". Ujar mereka.

Bell menganggukkan kepalanya. Mereka keluar dari markas.

Bell naik keatas motor gabriel. Mereka akan pergi ke mansion agatha. Selama di perjalanan mereka hanya diam. Tidak ada yang bersuara.

Sempai nya di depan mansion agatha. Mereka turun dari motor. Mereka memasuki kedalam mansion.

Bell melihat mommy dan Daddy nya khawatir.

"Mom,dad". Panggil bell.

Clara dan Jeffri menoleh kearah bell. Mereka langsung memeluk bell.

"Kamu kemana aja ha,mommy sama Daddy khawatir". Ujar Clara.

"Maafin bell mom, dad. Bell pergi ke markas karena ada urusan mendadak mom.dad". Jelas bell.

"Jangan bilang kamu udah tau tentang semua ini". Tebak jeffri.bell menganggukkan kepalanya.

"Kalian gak perlu khawatir. Bell udah cari informasi,nya,dan untuk sekarang kalian harus menjauh dari jangkauan mereka". Ujar bell.

"Lalu bagaimana dengan kamu sayang". Ujar clara. Bell terdiam sejenak lalu dia tersenyum.

"Aku bakalan baik baik aja kok mom, dad. Kalian besok harus berangkat ke Prancis". Ujar bell.

"Kamu ikutkan sama mommy". Ujar clara. Bell menggelengkan kepalanya.

"Bell harus tetap di sini sebagai umpan biar mereka ga bakalan tau dimana jejak mommy sama Daddy". Jelas bell.

"Bell. Lo jangan mengorbankan diri Lo sendiri bell". Ujar Gabriel.

"Lo kayak gak tau siapa gw aja El, gw bisa gak bakalan terluka kok". Ujar bell." Sekarang mommy sama Daddy siap siap ke Prancis. Tiketnya udah bell pesan". Ujar bell.

"Baik lah kalau kamu memaksa. Tapi kamu harus janji sama Daddy kalo kamu gak akan terluka". Ujar Jeffri.

"Iya daddy. Bell janji". Ujar bell.

"Ian bakalan ikut sama mama kan". Ujar ian. Bell berjongkok kearah Ian.

"Kamu harus ikut sama nenek dan kakek sayang, kamu ga bisa ikut sama mama". Jawab bell.

"Kenapa ma?". Tanya ian. Wajah anak laki laki itu cemberut dan itu membuat bell gemas.

"Ini bahaya sayang. Mama janji, mama bakalan nyusul kalian ke Prancis kalo semua urusan mama udah selesai ya". Jawab bell.

"Janji". Ujar Ian.

"Janji". Jawab bell.

Gabriel hanya bisa diam. Sepertinya keputusan bell sudah bulat. Clara dan Jeffri menyiapkan baju baju yang akan mereka bawa ke Prancis.

Gabriel tidak tau jalan pikiran bell. Entah apa yang akan bell lakukan. Bell duduk di sofa.

Gabriel juga duduk di samping bell. Cowok itu menyandarkan kepalanya di pundak bell

Quen Of MafiaWhere stories live. Discover now