"Siapa yang sudah membuat bell seperti itu". Ujar Joy.

Saat ini Joy berada di sebuah bar.dia meneguk alkohol 2 botol.teman Joy sudah mencoba untuk menghentikan gadis itu meminum alkohol.

"Joy.hentikan itu.lo udah minum banyak!". Ujar Hana yang sedang berusaha untuk menghentikan gadis di hadapannya untuk meneguk alkohol itu kembali.

"Apa sih,gw gak mabuk". Ujar Joy.

"Mabuk gak mabuk sama aja.lu udah ngabisin 4 botol". Ujar Hana.

"Gw masih pengen minum". Ujar Joy.

"Lo mau kena marah sama leader gara gara minum banyak". Ujar Hana membuat gadis itu berhenti meneguk alkohol itu.

Joy melihat kearah hana.gadis itu masih setia berdiri di hadapannya.

"Tadi pagi bell di tusuk sama anak geng motor". Ujar Joy meletakkan gelas anggur.

"What!, Kok bisa.gimana cerita nye". Ujar Hana terkejut.

"Bisa gak sih jangan teriak teriak.sakit kuping gw lama lama". Ujar joy.hana hanya menyengir.

"Pagi itu bell mau berangkat ke sekolah.pas di tengah jalan.tiba tiba aja tu geng motor ngalangin jalan bell.dia malah nantangin bell".jelas Joy."bell terluka karena nyelamatin pacar nya". Tambah Joy.

Hana sepertinya tau kenapa gadis di hadapannya meminum alkohol terlalu banyak.gadis ini sangat marah saat mengetahui itu semua.bell adalah leader yang sangat baik dan perhatian kepada para anggotanya.disaat para ketua mafia mengorbankan anak buahnya.bell malah mengorbankan nyawanya demi melindungi para anggotanya.itu lah yang membuat para anggotanya sangat menyayangi bell.

Bukan hanya Joy saja yang marah mendengar itu.zeus dan Alex juga sama marahnya dengan joy.kedua pemuda itu lebih memendam amarahnya.zeus berusaha mencari informasi terkait dengan geng motor yang menyerang bell tadi pagi.alex juga seperti itu.mereka berdua berusaha untuk mencari informasi geng motor itu.joy pergi dari bar setelah mengigat bahwa bonekanya masih ada di ruang penyiksaan,Joy ingin melampiaskan amarahnya kepada mereka.

"Gw ke markas dulu". Ujar joy.dia melangkahkan kaki jenjang nya kearah mobil.hana hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya.

"Anak itu benar benar membuatku darah tinggi saja". Omel Hana.

Joy sampai di markas.alex dan Zeus yang melihat Joy sudah pulang dari bar.joy berjalan menuju ke ruang bawah tanah.disana dia melihat Maya dan anak anaknya tertidur.

"Sepertinya tidur kalian sangat nyenyak". Ujar joy.mereka yang mendengar suara Joy langsung bangun dan ketakutan.

"A..apa y...yang ingin k..kamu lakukan". Ujar Maya terbata bata.

"Tidak ada.hanya ingin sedikit bermain main". Ujar joy.joy mendekati mereka.baru saja Joy ingin mengambil pisau.tiba tiba saja Zeus datang dan menghentikan aksi gadis itu.

"Joy". Ujar zeus.joy mengerti maksud dari Zeus langsung meletakkan pisaunya kembali.

"Sepertinya kalian selamat malam ini". Ujar Joy.

Joy pergi dari sana.zeus hanya menatap mereka sebentar lalu pergi dari sana.

Di lain tempat

Ian menangis karena Bell masuk rumah sakit dan di rawat.ian meminta kepada Clara agar membawanya ikut bersama mereka kerumah sakit untuk melihat kondisi bell,Clara menolak keinginan ian.ian tidak boleh ikut kerumah sakit.ian tetap memaksa.akhirnya mereka membawa Ian pergi bersama mereka.

Ian duduk di samping brankar bell sambil memegang tangan bell.saat ini bell masih belum sadar.

"Mama cepat bangun.mama gak boleh ninggalin Ian sendirian disini". Ujar Ian.gabriel yang berada di sana hanya menatap sendu. "Papa.mama gak akan pergi ninggalin kita kan". Ujar Ian.

Gabriel tersenyum tenang" mama gak akan ninggalin kita". Ujar Gabriel.

Gabriel menatap arloji di tangannya.sekarang sudah malam.ian harus pulang ke rumah.

"Ian sekarang pulang ya,udah malam". Ujar Gabriel

"Gak mau,Ian mau nemeni mama". Ujar Ian.

"Dengarin papa.mama pasti bangun.biar papa yang jagain mama".ujar Gabriel.

"Ya udah deh pa". Ujar Ian.

"Ya udah.kalau gitu om sama Tante pulang dulu ya El". Ujar Jeffri.

"Iya om,hati hati di jalan om,tante". Ujar Gabriel.

"Iya,kamu udah cocok jadi suaminya bell". Ujar Clara memegang pundak pria itu.gabriel malu saat Clara mengatakan itu.clara tersenyum melihat remaja itu malu.

Clara,Jeffri dan juga Ian pulang ke rumahnya.gabriel duduk di samping brankar bell.bell masih belum sadar dari tadi pagi.gabriel memandangi wajah bell.terlihat ukiran wajah bell yang sempurna.bell itu wanita yang sangat sempurna di mata gabriel.selain menjadi ketua mafia,bell juga seorang CEO yang terkenal.tanggung jawab Bell tidak main main.banyak tanggung jawab yang harus bell jalani sebagai ketua mafia dan sebagai CEO.gabriel membaringkan tubuh nya di sofa,dia memasuki alam mimpi.

Quen Of MafiaWhere stories live. Discover now