01.00 am

3.6K 1K 231
                                    


eh ini kan udah mau ending nih ye, vommentsnya yang gencer dong diks agar aku semakin semangat untuk melanjutkannya ^____________^

NTAR KLO GW GAK SEMANGAT TRUS GW GANTUNGIN LU SEMUA SETAHUN LAGI GIMANA *bercanda


────────── e i g h t e e n ──────────

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

────────── e i g h t e e n ──────────


Zoe's POV

Dadaku sesak. Aku kesulitan bernapas. Bahkan untuk menggerakan kakiku saja aku kesulitan. Disinilah aku, terjebak di dalam sebuah balok berkayu dengan dua pintu yang  kututup serapat mungkin sampai tidak ada celah. Alhasil udara yang kudapatkan disini hanyalah pengap, sempit, dan keruh. 

Kepalaku berdesakan dengan banyak baju-baju yang digantung. Sebagian baju itu ada yang sudah dan ada yang belum kupakai. 

Lagi, dadaku kembali sesak. 

Lima belas menit kupakai hanya untuk berdiam diri di dalam lemari. Bagiku ini bukan cara supaya aku bisa selamat. Melainkan hanya satu-satunya cara agar aku tidak ketahuan oleh yang di luar sana. 

Berkali-kali aku menutup mulut dan berusaha untuk tidak membuat suara sekecil apapun. Meskipun pada dasarnya aku tidak tahu sampai kapan aku harus diam seperti ini. Tapi bahkan sebenarnya akan lebih baik jika diriku harus mati membusuk di dalam lemari ini daripada aku harus bertemu sosok mereka dan dibunuh atas tangan mereka. 

Aku menyaksikan semuanya. Aku menyaksikan dari awal. Dari sejak bagaimana lampu rumah ini padam secara tiba-tiba, lalu aku mendengar suara pintu berdecit, yang mana aku yakin suara itu berasal dari pintu gudang yang posisinya persis berada di ujung tangga. Kemudian yang aku dengar setelah itu adalah suara langkah kaki seseorang. Dari suara langkahnya ia seperti sedang berjalan hilir mudik melewati kamarku. Aku refleks menutup mulutku, bahkan rasanya ingin menangis saat itu juga.

 Aku seperti pernah melihat kejadian ini di ceritanya seseorang. 

Lalu aku ingat teringat sesuatu.

Renjun juga mengalami hal ini kan? 

Sebelum akhirnya ia hilang dari meeting dan sampai sekarang aku bahkan tidak tahu bagaimana kabarnya. 

Tapi tunggu dulu, selang lima menit kemudian, aku mendengar bunyi pintu rumahku diketuk dengan kencang dan seseorang meneriaki namaku hingga aku sadar bahwa pemilik suara itu adalah Renjun.

Aku tidak salah menduga. Renjun datang ke rumahku. Ia datang secara tiba-tiba, sama seperti namanya yang tiba-tiba baru saja terlintas dipikiranku. Kudengar Renjun meneriaki namaku berkali-kali sampai pada akhirnya aku mendengar bunyi nyaring dan keras seperti pintu yang baru didobrak secara paksa. 

The Meeting | nct 00lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang