"Kupikir aku tak baik-baik saja setelah kehilangan cinta pertama. Tapi ketika ia datang serupa peri di hari hujan bulan Desember. Aku tahu detik itu juga, hatiku mulai berdetak cuma untuknya." ~Gesan Aji Mere
"Aku tahu keadilan Tuhan tidak bisa diin...
Belum berhasil kakiku masuk ke dalam toilet. Mere sudah lebih dulu menarik tubuhku dari belakang. Ia membantingku ke atas ranjang. Mengungkung tubuh istrinya lalu mendaratkan ciuman panas dan semakin panas setiap detiknya. Giliran aku yang terkesiap -lebih tepatnya belum siap.
Entah siapa yang memulainya. Aku dan Mere sudah siap berada dalam satu pertempuran. Hingga akhirnya.
"Aaaaah."
***
Wah Mere dan Fatma ngapain tuh? Penasaran?
Yuk intip bab terbarunya di Karya Karsa.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Jangan lupa tinggalkan komen ya. Biar kami semangat dan cepat update nya.