Mending aku langsung milih Kak Hee aja dari awal- batin Ssera.

Ssera berjalan ke salah satu rak, dia gatau itu rak buku apa, dia asal ngambil buku, tapi gak sengaja berpegangan tangan sama seseorang.

"Eh!"-kaget Ssera refleks menarik tangannya.

"Sorry! gak sengaja"-ucap si cowok.

"Lo mau ngambil buku itu?"-lanjutnya.

"Ngga kok- tadi Ssera asal ngambil aja"

"Oh jadi nama lo Ssera ya?"

"I-iya"

Gatau kenapa jantung Ssera berdegup kencang, dia tiba tiba teringat pesan Kak Hee tentang berbicara dengan orang asing.

"S- Ssera buru buru-"

Mata Ssera membulat kala si cowok menarik dan menggenggam tangannya, lalu menatap Ssera. Entah mengapa membuat Ssera mematung dan kesadarannya hilang. tatapannya kosong.

"Nice"-cowok itu memasang smirk.

.

Hee lagi duduk di sofa, matanya natap tv, tapi pikirannya tetep ke Ssera yang belum pulang padahal udah malem.

Cklek.

"Lama banget perginya"-ucap Hee.

"Ya kan main dulu"-jawab Ni-ki.

Lebih kaget waktu Hee liat Ni-ki gendong Ssera ala bridal style.

"Ssera kenapa?"

"Ketiduran dimobil"-jawab Ni-ki sesantai mungkin.

Lalu tiba tiba Jungwon datang.

"Ini juga abis dari mana nih?"-tanya Hee.

"Abis bayar paket shop*e di Indoapril"

Lalu Jungwon menatap Ni-ki sambil tersenyum.

Flashback on

Ssera membuka matanya perlahan, dia duduk disebuah kursi, disatu ruangan tapi ruangannya gelap. cuma ada sedikit cahaya dari jendela yang ketutup gorden.

"AAKKK-HMMPPHH!!!"

Ssera refleks teriak saat ada benda kenyal basah dan hangat menyentuh lehernya, namun bibirnya langsung dibekap entah oleh tangan siapa.

"Setelah sekian lama, akhirnya gua bisa ketemu juga sama lo"

"Ini adalah sebuah kebetulan yang menyenangkan"

Beberapakali lelaki itu mengendus leher Ssera, tak lama dia mengeluarkan taring pamvirnya.

"ARGH!"-ringgis lelaki itu saat tangannya digigit Ssera.

"TOLONG TOLONGG!!!-"

PLAK!!

BRAK!!

tiba tiba pintu utama terbuka, menampakkan Ni-ki yang berdiri dengan nafas memburu.

"Sialan!"-umpat lelaki itu.

"KAKAKKK!!!"-triak Ssera.

Saat Ni-ki akan mendekat lelaki itu mengeluarkan pisau dan meletakkannya di depan leher Ssera.

"Tetep diem disitu, atau dia bakalan mati"

Ni-ki gabisa berbuat apa apa, dia bingung harus ngapain. tiba tiba telepati dari Hee datang.

"Dimana? udah jam 8"-Hee.

"Lagi dijalan Kak"-Ni-ki.

Tapi yang bikin lebih kaget adalah, tiba tiba Jungwon ada di belakang si pamvir.

"AKK!!"

Si pamvir tampak kesakitan, karena sentuhan dari Jungwon, lalu tiba tiba dia hilang.

Jungwon menghela nafas lelah.

"Lu kan bisa tim travel, kenapa malah bengong?"

"Gua lupa"

Jungwon hanya menggeleng pelan, lalu membantu membuka tali yang mengikat tangan Ssera.

"Kak Uwon, hiks"-Ssera memeluk Jungwon erat, badannya terlihat bergetar.

Namun tiba tiba badan Ssera ambruk, dan ditahan oleh Jungwon.

"Kenapa lo ngelakuin itu?"-bingung Ni-ki.

"Kalo dia sampe crita sama Kak Hee bahaya, bisa bisa lo yang kena hukuman ntar"

"Ohiya"-Ni-ki menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Melihat itu membuat Jungwong memasang smirk, lalu terkekeh sambil menggeleng pelan.

"Kok lo jadi bego gini si Rik?"

Ni-ki hanya diam.

"Kok lu tau gua ada disini?"

"Gps hpnya Ssera nyala"

Ni-ki menghela nafas lega.

"Nih lo bawa Ssera, gua balik duluan"

Flashback off

Ni-ki berjalan ke kamar Ssera, dan menidurkan Ssera setelah sampai di kamarnya.

"Maafin gua ya"-ucap Ni-ki pelan.

jeda.

"Gua ga bisa jagain lo"

"Gua janji bakal lebih hati hati lagi"-sambungnya.

.

"SSERA CEPETAN!"-triak Jungwon dari bawah.

"SEBENTAR KAK!"-balas Ssera.

Jungwon berdecak sambil menatap jam tangannya.

Sunoo, Jungwon, Ni-ki menunggu Ssera dibawah tangga.

"Ck gua duluan aja dah"-Jungwon.

"Gua ikut"-Sunoo.

"Oke pegangan"-Jungwon.

Lalu mereka pergi secepat kilat.

"SSERAAA"

"Iya Kak tunggu"

Terdengar langkah Ssera. lalu muncul lah Ssera di atas tangga.

Tiba tiba pipi Ni-ki bersemu.

Padahal tiap hari pake baju sekola, kok hari ini rasanya cantik banget ya?- Ni-ki.

Namun sialnya saat turun dari tangga, Ssera tersandung kakinya sendiri.

"AAKK!-"

Dan untunglah Ni-ki siap menangkap Ssera dari bawah. wajah Ssera yang kaget kini sangat dekat dengan wajah Ni-ki yang sedang blushing.

"Lo tu kebiasaan banget si!"-dorong Ssera pelan.

"Maaf Kak"-Ssera melengkungkan bibirnya kebawah.

"Ayok ah! kita dah telat ini"

Genggam tangan Ssera trus jalan.

Sampe diluar Ni-ki langsung naikkin motornya, karena mobil udah dipake sama hyung line.

"Nih pake"-ngasi helm ke Ssera.

Tapi cuma diliatin sama Ssera.

"Kenapa?"-tanya Ni-ki.

"Nanti rambut Ssera berantakan"

Ni-ki cuma berdecak, lalu makein helmnya dikepala Ssera.

"Ishh gamau kak"-rengek Ssera.

"Pake atau jalan kaki?"

"Iyaiya"

Lalu Ssera naik ke atas jok motor Ni-ki, dan langsung ngelingkarin tangannya diperut Ni-ki.

"Ngapain lo meluk meluk gua?"

"Jaga jaga, Kak Ni-ki kan kalo bawa motor suka ngebut"

"Modus banget si, singkirin ga tangan lo"

Ssera cuma diem, dan perlahan ngelepasin tangannya. ya ngambek dia.

Ni-ki yang ngeh langsung berdecak, dan narik sebelah tangan Ssera kedepan perutnya.

"Gitu doang ngambek, baperan"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 01, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Fullmoon; HeeseungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang