Chapter 1

53.1K 2.6K 24
                                    

Langit-langit aneh yang kulihat tidak berubah sama sekali.

Aku memejamkan mataku sekali lagi, berharap aku bisa kembali ke dunia nyata.

Tapi, Tak Ada yang berubah rasa lemah di tubuh serta rasa sakit di kepala tak menghilang sama sekali.

Aku membuka mataku lagi untuk kesekian kalinya.

Aku tidak tau dimana aku berada, ruangan ini di penuhi dengan berbagai alat medis serta infus yang terpasang rapi di lengan kananku.

Saat aku melihat tangan ku, aku tau bahwa hal yang mungkin sangat mustahil terjadi sekarang terjadi pada diriku sendiri.

Aku Bertransmigrasi

Tubuhku mengecil,

Bahkan wajahku pun berubah.

Aku pikir ini hanyalah mimpi di saat aku pertama kali tersadar, dan pasti aku akan terbangun ke dunia nyata.

Jadi aku memilih melanjutkan tidurku, tapi tidak setiap kali aku tersadar aku pastinya akan merasakan lemah dan sakit pada kepala.

Aku mulai tahu ini bukanlah mimpi, ini benar benar transmigrasi yang hanya terjadi di dunia novel. Jadi apakah duniaku dulu adalah sebuah novel juga?

Aku tidak tahu itu,
Karena aku hidup dan memiliki darah dan daging. Aku bisa bernapas dan memiliki perasaan bahkan jika dunia ku yang asli adalah novel itu tetaplah dunia nyata bagiku.

Aku tidak perduli lagi, apakah jika aku mati aku bisa balik ke dunia nyata?

Tapi, kemungkinan besar ragaku udh mati di Karena kan kebakaran saat itu.

"Huft.." aku melepas infus yang terpasang di di lenganku lalu pergi ke kamar mandi.

Disana aku melihat wajah baruku, yang tadi kupikir hanyalah mimpi.

Tubuhku memang mengecil, dan aku tidak mengetahui berapa umur tubuhku yang sekarang.

Apa aku harus berpura pura lupa ingatan?

Bukankah itu terlalu klise?

Aku gak perduli, aku males berpura-pura amnesia. Lebih baik aku jujur dan pergi dari sini.

Karena tubuh ini sekarang adalah tubuhku.

Tapi aku harus mengetahui siapa nama dari pemilik asli tubuh ini.

Aku keluar dari kamar mandi dan pergi keluar dari kamarku.

Seperti yang kuduga kamarku berada di lantai atas seperti nya kamarku ada di lantai 3.

Aku berjalan menuju lift yang tersedia lalu menekan tujuan untuk sampai ke lantai 1.

Bahkan jika darah bekas infusku masih bercucuran deras aku tak perduli.

Aku hanya menatap datar darah di lantai yang tercucur dari lenganku.

Aku hanya ingin kembali seperti kehidupan ku sebelumnya walaupun dengan tubuh yang berbeda.

Ding

Pintu Lift Terbuka Memperlihatkan Ruang tamu, serta Suara tawa dan canda dari keluarga yang terdiri dari seorang ayah, ibu, seorang lelaki berusia 26 tahun dan sepasang pemuda kembar berusia 17 tahun dan seorang remaja laki laki berusia sekitar 15 tahun.

Aku sedikit mengernyitkan keningku, apakah mereka keluarga dari tubuh yang kutempati ini.

Mereka Sepertinya keluarga yang harmonis, apakah tidak apa-apa jika dia tiba-tiba bilang bahwa dirinya bukanlah putra asli mereka dan bahwa anak mereka sudah meninggal.

Enter the NovelWhere stories live. Discover now