misi penyelamatan

Start from the beginning
                                    

Bell juga tak lupa menyiapkan senjata di pakaiannya. Setelah itu bell keluar dari markas. Ia membawa motornya.

Zeus?, Pria itu masih dalam perjalanan untuk melaksanakan tugas dari bell. Bell sudah memberi tau Zeus kalau mereka akan langsung menyerang markas musuh.

Anggota Black rose langsung pergi bersama bell. Hanya bell yang menjadi queennya black rose. Sesampainya di markas musuh.

Bell menyuruh sebagian anggotanya langsung menyerang markas tersebut.

"Serang!". Perintah bell.

Anggota black rose yang sudah bell tunjuk tadi langsung saja menyerang markas musuh setelah bell memberi perintah.

Bell duduk diam diatas motornya sambil menyaksikan markas musuh di serang. Dalam segi apapun black rose adalah mafia yang paling di takuti karena mereka tidak punya belas kasihan dan sang pemimpin yang belum di ketahui identitasnya di rumorkan sangat kejam dan berdarah dingin.

Bell mendengar kalau salah satu anggotanya memberi informasi kalau mereka telah melumpuhkan musuhnya.

"Leader, kami sudah melumpuhkan semua musuh". Lapor salah satu dari mereka.

"Bagus". Ujar Bell.

Dia berjalan masuk kedalam markas musuh. Serangan demi serangan membuat lawan kewalahan.

Bell sampai di tepat di hadapan musuhnya. Musuhnya duduk dengan tenang meskipun markasnya di serang oleh orang yang berada di hadapannya.

"Lama tak jumpa Luis". Ujar Bell.

"Haha, ternyata itu kau Queen". Ujar Luis.

"Benar, bukan kah ini kejutan yang luar biasa kan Luis". Ujar Bell duduk di hadapan Luis.

"Aku sangat menyukai kejutan mu Queen, sepertinya kau tak berubah sama sekali". Ujar Luis.

"Tentu saja aku tidak akan pernah berubah". Ujar Bell. Mereka masih sangat santai.

"Bagaimana kalau kita menikmatinya sebentar, aku juga punya hadiah untuk mu". Ujar Luis menatap bell dengan penuh nafsu.

"Tentu saja". Jawab Bell.

"Bagaimana kalau kita bermain main sebentar". Ujar Luis.

"Aku tak Sudi bermain dengan mu dasar pria tua gila". Ujar Bell.

"Berani sekali kau meledek ku Queen. Akan ku beri kau pelajaran". Ujar luis.

Dia mengeluarkan pistol dalam sakunya. Bell sudah menduga kalau Luis cepat masuk dalam perangkap nya.

Bell terkekeh melihat wajah Luis yang merekah akibat amarahnya. Luis menyerang bell secara berturut turut. Dengan mudah bell menghindari serangan Luis.

"CK, pria tua ini tidak ingat umur nya". Ledek bell.

Ia sengaja memancing emosi lawan agar dapat melumpuhkan lawannya.

"Apa kau bilang". Ujar nya.

"Aku bilang kau lelaki tua gila yang tidak mengigat umurnya. Apa kau tuli". Ujar Bell.

"Kau!". Ujar nya. Luis kembali menyerang bell. Ia menembakkan pistol kearah Bell. Bell berlari. Sayangnya pistol itu tidak tembus ke tubuh bell karena Bell mengunakan baju Anti peluru.

 Sayangnya pistol itu tidak tembus ke tubuh bell karena Bell mengunakan baju Anti peluru

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Luis

Luis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bell

Bell terus menghindari serangan Luis. Dia tidak terluka sedikit pun. Luis yang semakin emosi menarik pelatuk dan membakkan kearah Bell.

Lagi lagi bell dapat menghindari serangan Luis. Saat bell lengah. Luis langsung menahan tangan bell. Dia memojokkan bell ke dinding.

"Sial". Umpat bell.

"Liat lah, mulut ini selalu saja mengumpat, sepertinya harus ke beri pelajaran agar mulut mu tidak pernah mengumpat lagi". Ujar Luis mengelus bibir bell.

Luis menatap bell dengan penuh nafsu. Bell mencoba melepaskan dirinya.

"Kau tidak akan bisa kabur sayang". Ujar Luis dengan nada yang terdengar menjijikkan di telinga bell.

"CK, sialan kau". Ujar Bell.

Bell melihat ada celah baginya untuk melepaskan dirinya dari Luis. Bell menendang selangkang pria itu.

Luis merasakan ngilu di bagian selangkangannya. Bell langsung saja menjauh dari Luis.

"Sialan kau Queen". Ujar Luis. "Akan ku bunuh kau sekarang juga". Ujar Luis.

"Coba saja jika anda ingin membunuh tuan ku, langkahi dulu mayat ku!". Ujar Zeus. Zeus langsung menembak Luis dengan pistolnya.

Zeus menembak Luis di bagian kepalanya dan jantungnya, Luis ambruk.

"Maaf kan saya yang datang terlambat lord". Ujar Zeus sambil berlutut.

"Berdiri lah. Itu tidak masalah". Jawab Bell.

Zeus langsung berdiri. Mereka pergi ke tempat para pengkhianat di tahan.

Bell dan Zeus melihat anggotanya yang di sekap. Bell dan Zeus mencoba membangunkan anggotanya yang pingsan,tetapi orang itu tidak bangun.

Zeus memeriksa denyut nadi anggota black rose. Ternyata pria itu sudah meninggal 3 jam yang lalu.

"Bagaimana?". Tanya bell

"Meninggal". Jawab Zeus.

Bell terkejut. Karena kelalaiannya, salah satu anggotanya tewas.

"Bawa dia ke markas dan kita makamkan dia". Ujar Bell.

"Yes my lord". Jawab Zeus. Zeus membawa mayat anggotanya.

Bell menyelusuri setiap ruangan yang ada di markas itu. Bell melihat ada ruangan labolatorium peneliti.

Langsung saja Bell masuk kedalam sana. Ia kaget melihat ada anak kecil yang terbaring lemah dan selang selang menempel di tubuhnya. Salah satu orang berpakaian jas Labor itu menyiksanya.

"Cepat bangun! Mau saya cambuk kamu ha". Ujar orang itu.

Anak laki laki itu terbangun. Di tubuhnya terdapat perban dan luka luka yang masih basah. Melihat itu bell tidak tega. Ia langsung menembak orang itu.

Dorr

Bell masuk kedalam ruangan itu. Ia melihat anak kecil itu ketakutan. Bell mendekati anak kecil itu perlahan dan memberikan tatapan hangat dan lembut..

"Hei kemari lah, aku tidak akan melukai mu". Ujar Bell.

Anak kecil itu mendekati bell. Bell menggendong anak laki laki itu karena Bell mendengar suara bom. Bell berlari sekuat tenaga keluar dari markas itu.

Bomm

Markas itu meledak. Bell berhasil keluar tepat waktu saat markas itu meledak. Bell memerintahkan anak buahnya untuk kembali ke markas.

"Sebaiknya kalian kembali kemarkas dan obati luka luka kalian, aku akan membawa anak ini pulang". Ujar Bell.

"Baik leader". Ujar semua anggota.

***

Quen Of MafiaWhere stories live. Discover now