17: Mad At You (Persefone Soojung)

673 94 12
                                    

Yizhan - Mad At You
By : Persefone Soojung
.
.
.



Pemuda tampan itu mengerutkan dahi saat cahaya matahari menyinari wajahnya. Dia mengerang pelan sebelum membuka mata. Pemandangan yang pertama dia lihat adalah wajah manis pemuda lain yang kini berkedip-kedip polos menatapnya. Secara otomatis pemuda yang baru bangun itu tersenyum, membuat pemuda di depannya juga tersenyum.

"Selamat pagi, Yibo." sapa pemuda itu mencium pipinya.

"Pagi, Sunshine . Aku tidak tahu matahari bisa sedekat ini," kata pemuda bernama Wang Yibo itu. Pemuda manis yang lain, Xiao Zhan tertawa pelan lalu beranjak dari ranjang Yibo sambil menarik tangan sang kekasih.

"Ini masih pagi, Zhan. Rapatku dimulai jam sepuluh nanti." erang Yibo masih enggan beranjak dari ranjang empuknya. Yibo tidak menyadari kalau ekspresi wajah Xiao Zhan berubah.

"Kau ada rapat?"

"Iya, Baby. Rapat tentang akreditasi universitas. Mungkin aku pulang agak telat nanti. Apa tidak-"

"Kau lupa hari ini?" potong Xiao Zhan. Yibo mengerutkan keningnya. "Aku baru sadar kau tidak mengatakan sesuatu padaku pagi ini." lanjutnya.

"Aku sudah mengatakan selamat pagi padamu. Apa aku harus menciummu sekarang, Baby ?"

"Bukan itu! Kau harusnya mengatakan selamat yang lain padaku, Wang Yibo."

Yibo menelan ludah. Sepertinya dia melupakan salah satu hari penting dalam hubungan mereka. Mata tajamnya melirik kalender duduk yang ada di meja samping ranjang.

"Aku menunggu, Wang Yibo. Aku harap kau tidak melupakan hari ini." Xiao Zhan melipat tangan di depan dada, menunggu Yibo mengucapkan kata-kata yang harus dia ucapkan. Sementara Yibo kini sedang menggigit bibir bawahnya. Otaknya berpikir dengan cepat mencari kata-kata yang harus diucapkan. Namun nihil, dia benar-benar tidak ingat tentang hari ini.

"I love you ?" ucap Yibo ragu.

"Oh My Goodness ! Aku tidak percaya kau melupakan hari ini!" Xiao Zhan berjalan cepat menuju pintu kamar. Membukanya dengan kasar dan menutup pintu itu dengan kasar juga. Yibo menghela napasnya, lalu turun dari ranjang dan segera mengikuti Xiao Zhan.

"Zhan, maafkan aku. Aku salah karena lupa dengan hari ini. Jangan marah ya?" Yibo berusaha membujuk Xiao Zhan.

"Kalau begitu tidak usah datang ke rapat itu. Kau harus pergi denganku hari ini."

"Tidak bisa, Zhan. Kalau aku tidak pergi, bagaimana dengan akreditasi universitasku?"

"Kau lebih mementingkan itu?"

"Zhan, listen. Kita bisa pergi besok. Aku janji akan menyelesaikan semua hari ini."

"Tapi tanggal kita pertama bertemu itu hari ini. Bukan besok." Yibo speechless mendengar perkataan Xiao Zhan. Jadi ini hari di mana mereka pertama bertemu? Sekitar dua belas tahun yang lalu?

"Oh God . Itu tidak penting untuk dirayakan, Zhan." erang Yibo membuat Xiao Zhan semakin emosi mendengarnya.

"Apa kau bilang? Ini tidak penting? Jadi bertemu denganku itu tidak penting?" Xiao Zhan menaikkan volume suaranya. Yibo menghembuskan napas dan mencoba mengontrol emosinya. Sifat childish Xiao Zhan mulai keluar.

"Bukan begitu, Baby. Tapi_"

"Kalau aku tidak penting. Kenapa kau memintaku untuk menjadi kekasihmu?"

"Xiao Zhan! Berhentilah bersikap seperti anak kecil!"

Xiao Zhan tersentak saat Yibo sedikit berteriak kepadanya. "Kalau begitu carilah orang lain yang tidak bersikap seperti anak kecil. Jangan berkencan dengan anak kecil sepertiku." Suara Xiao Zhan bergetar menahan emosi. Yibo sadar dia membuat satu kesalahan lagi, tapi dia memilih diam. Dia ingin menyadarkan Xiao Zhan. Dia ingin Xiao Zhan bersikap layaknya orang dewasa, bukan seperti remaja yang baru pertama kali berkencan.

DECALCOMANIEWhere stories live. Discover now