siapa Lo sebenarnya?

Start from the beginning
                                    

"Yah, terlalu cepat. Tapi jika itu keinginan anda, saya akan langsung membunuh Anda". Ujar Bell. "Ada kata kata terakhir?". Tanya bell. Ia berjalan kearah pria itu dengan Katakana yang ia pegang.

"Cepat bunuh saya. Bunuh saya sekarang!". Ujar pria itu.

"Tidak ada kata kata terakhir. Ucapkan selamat tinggal". Ujar Bell. Ia langsung memegal kepala pria itu.

Ruangan itu menjadi mau anyir yang sangat menyengat. Bell sudah penuh dengan noda darah di seragam sekolahnya.

Bell meletakkan katakana itu ketempat nya lalu berjalan keluar dari sana. Bell berjalan menuju ke ruang pribadinya.

Ia langsung saja membersikan tubuhnya akibat darah pria itu.

Zeus, Gabriel dan yang lainnya masih berada di ruang santai. Mereka menunggu bell datang.

Gabriel masih bingung dengan semua ini. Ia masih bertanya tanya siapa bell sebenarnya.tak lama, bell datang dengan baju baru yang ia pakai.

Tidak lagi seragam sekolah. Bell duduk di samping Gabriel.

"Bell". Panggil Gabriel.

"Kenapa?". Tanya bell.

"Ada yang mau gw tanyain sama lo". Ujar Gabriel.

"Ikut gw". Ujar Bell.

"Oh oke". Jawab Gabriel.

Bell dan Gabriel pergi dari sana. Bell mengajak Gabriel ke ruang pribadinya, sesampainya di depan pintu ruang pribadi miliknya.

Bell dan Gabriel masuk kedalam. Bell menyuruh gabriel untuk duduk di sofa.

"Apa yang mau Lo tanyai?". Tanya bell.

"Siapa Lo sebenarnya?". Tanya Gabriel. Bell diam.

Lalu menghela nafas panjang. Seperti nya dia harus memberitahu kebenaran tentang jati diri nya sendiri kepada orang lain.

"Gw adalah ketua mafia sekaligus CEO dari grup A'Q crop". Jawab Bell jujur. Ia tidak bisa menyembunyikannya lagi.

"Lo ketua mafia?". Tanya Gabriel meyakinkan

"Iya, gw ketua mafia yang selama ini masih belum di ketahui sama orang orang". Jawab Bell.

"Nyokap sama bokap Lo tau?". Tanya Gabriel.

"Tau lah. Gw penerus mereka kecuali Agatha crops gw gak mau jadi penerusnya". Jawab Bell.

"Kenapa?". Tanya Gabriel.

"Ya gw males aja" jawab Bell enteng.

Gabriel melongo mendengar jawaban bell. "Mendingan kita pulang aja deh. Gw pengen tidur". Ujar Bell.

"Oke". Jawab Gabriel.

Mereka keluar dari ruang pribadi milik bell. Bell mendekati anggotanya.

"Gw pulang dulu, Zeus urus mayat orang itu". Ujar Bell.

"Yes my lord". Ujar Zeus.

Bell dan Gabriel pergi dari sana. Mereka berjalan menuju ke depan pintu markas.

Bell sangat lelah setelah menyiksa pria tadi. Pria tadi membuatnya emosi. Apa susahnya memberikan jawaban siapa yang menyuruh orang itu buat mengebunuh Daddy nya.

Lagian bell juga sudah memberikan kesempatan yang bagus. Tapi ya sudah, orang itu menolaknya.

Gabriel mengantarkan bell sampai ke depan mansion Agatha. Sesampainya di depan mansion Agatha bell turun dari motor Gabriel.

"Thanks ya, Lo mau masuk dulu gak?". Tanya bell.

"Gak usah, gw langsung pulang aja". Jawab Gabriel.

"Oke. Hati hati di jalan". Ujar Bell.

"Oke" ujar Gabriel.

Gabriel pergi dari sana. Barulah bell masuk kedalam mansion. Bell melihat mommy nya kedatangan tamu.

"Hai mommy" sapa bell.

"Hai sayang, kamu udah pulang. Kenapa baru jam segini baru pulang?". Tanya Clara.

"Tadi bell habis dari jalan jalan mom". Jawab Bell. Tidak mungkin bell menceritakan kalau ia juga habis dari markas.

"Jadi ini yang namanya bell, saya baru liat bell". Ujar teman Clara.

"Iya, selama ini bell di Prancis". Jawab Clara.

"Kamu habis jalan jalan sama siapa?". Tanya Clara.

"Sama Gabriel mom, dia teman sebangku bell. Tadi ban motor bell kempes terus bell di kasih tumpangan deh sama Gabriel". Jawab Bell.

"Gabriel itu anak Tante lho". Ujar elis- mamanya Gabriel.

"Eh benaran Tante". Ujar Bell.

"Iya,Gabriel baik kan sama kamu?". Tanya Elis.

"Iya Tante, Gabriel baik kok sama bell". Jawab Bell.

"Ya udah kamu ganti bajunya". Ujar Clara.

"Oke mom". Jawab Bell. Lalu bell pergi dari sana. Ia berjalan menuju ke kamarnya.

Bell tiba di depan pintu kamarnya. Ia langsung masuk kedalam kamarnya. Bell duduk di atas ranjangnya.

"Hari yang melelahkan". Ujar Bell.

Bell meletakkan tasnya di meja belajar. Bell teringat sesuatu, ia langsung berdiri dan mengambil laptopnya yang berada di laci.

Bell membuka laptopnya. Ia mengetik sesuatu.

"Seharusnya aku membunuh mereka semua saja". Ujar Bell, dirinya sangat pusing memikirkan masalah tentang musuh.

Semua informasi yang di berikan Zeus sedikit membantu bell. Bell sudah menyebarkan Mata mata di setiap markas musuh dan menyamar di sana.

Bell masih berkutat dengan laptopnya. Bell membaca semua informasi yang di berikan oleh anak buahnya.ada satu hal yang paling di takuti bell, ia takut kalau mereka mengetahui kalau keluarga Agatha adalah mafia.

Itu akan membahayakan mereka karena mereka mempunyai banyak musuh di luar sana.bell berdiri. Ia berjalan ke arah jendela kamarnya.

"Ini yang paling aku takuti, cepat atau lambat mereka akan tau siapa keluarga Agatha sebenarnya". Guman bell

***

Quen Of MafiaWhere stories live. Discover now