Play Like A Child

10 1 0
                                    

      Awalnya keluarga El laros mempunyai 2 anak, anak pertama mereka Ezza El laros yang seorang omega, dan anak kedua, Zeira El laros yang seorang beta. Karena tidak mungkin untuk seorang omega memimpin suatu perusahaan besar, maka Zeira dipilih sebagai penerus, ia harus bekerja keras karena hanya seorang beta, Zeira disiapkan agar menjadi penerus perusahaan yang kompeten secara ketat oleh keluarga El laros.

             Namun Zeira sejatinya adalah pembangkang yang penuh kebebasan, ia tak pernah menuruti perintah orang tuanya, di saat lulus sekolah menengah pun, Zeira pergi ke luar negri dan mengambil jurusan seni.

           Mengetahui mereka sudah tak bisa mengendalikan Zeira, keluarga El laros menyerah pada garis keturunan darah dan mengadopsi anak angkat. Namanya adalah Rein, seorang dominant alpha. Mereka mengajari Rein dengan sama seperti Zeira, namun sebelum Rein menginjak usia dewasa insiden itu terjadi.

           Insiden yang cukup besar hingga menjadi topik perbincangan media maya. Berita kematian pemimpin Kingdom company, Avlar El laros beserta istrinya. Tak cukup di situ berbagai perebutan kekuasaan dan saham terus bermunculan. Mereka mengaku-ngaku sebagai kerabat dekat dan akan memimpin perusahaan sekaligus mendampingi Rein hingga ia dewasa.

         Tentu berita hangat seperti itu selalu diliput setiap harinya, hingga seseorang membungkam awak media. Dia diam seolah tak terlihat selama ini, tapi siapa yang tahu ia mengumpulkan kekuatan untuk berdiri di puncak industri. Berpura-pura menjadi seseorang yang lemah lalu mengambil alih kursi berlabel CEO.

          Namun anehnya ia tak terlihat di berita sekali lagi, karena omega itu menggunakan Rein sebagai tamengnya. Di luar Rein El laros adalah jenius yang mampu menguasai perusahaan dalam usia muda. Namun sebenarnya ia hanya bidak catur milik kakak tirinya.

  ************

         Pagi-pagi sekali Raden pergi entah kemana, Ezza yang ditinggal sendirian segera meninggalkan apartemen untuk berkeliling di sekitar kompleks. Ia tak tau kenapa hari ini dirinya bersemangat untuk berjalan-jalan. Namun belum sempat ia menyentuh gagang pintu, pintu itu sudah terbuka terlebih dulu.

       "BRAKKKK!" Pintu itu terbuka dengan kasar.

        "AKU TAU KAU ADA DI SINI BOSS! CEPAT KELUAR-eh??!" Pria berambut pirang itu memandangi Ezza dari atas ke bawah "siapa kau? "

         "Mate boss mu" Jawabnya spontan

          "Ohh mate" Ia menghela napas sebelum terkaget "ehh? Mate? Boss punya mate? Orang yang bahkan belum pernah menyentuh seorang omega itu?" Ia terlihat bingung dan panik di saat bersamaan.

          "Ini pasti bukan sungguhan kan? Apa kalian melakukan prank atau semacamnya?" Pria itu mencari letak kamera tersembunyi di sana-sini.

           Ezza yang jengkel melepas kemejanya dan memperlihatkan tanda di lehernya. Namun pria itu menutup mata dan menjauh "hei astaga, jangan lepas baju mu, apakah kau tau aku sudah berjanji kepada istriku untuk tidak menjadi mata keranjang. Lagipula boss pasti akan membunuhku jika aku melihat mate nya yang setengah telanjang"

          "Baguslah kalau kau percaya" Ezza memakai kemejanya lagi dengan kesal. Ia lalu keluar dari kamar itu hingga sampai di depan pintu masuk apartemen. Dan dari perjalanan singkatnya itu, ia menyadari sesuatu.

          "Apa kau stalker?"

          Pria itu terkaget karena ia ketahuan, ia lalu berjalan dengan gugup mendekati Ezza "emm itu, aku hanya ingin menjaga keamanan, haha! Karena kau adalah mate boss. Aku akan menjadi bodyguard mu"

         Ezza memandang pria yang tengah gugup itu dengan mata tak peduli.

        Ezza berjalan mendekati toko yang sama persis dimana Raden melayani pelanggan bahkan membelikannya kue kemarin. Ia melihat-lihat sejenak sebelum membeli carang gesing dan roti bulat isi kacang hijau yang masih asing baginya.

Marking My EnemyWhere stories live. Discover now