1. Some One I Hate

1.1K 42 1
                                    

Sebelum kalian baca cerita ini?
Aku mau kasih tau kalau cerita ini hanya sampai 10 Chapter. Selebihnya akan di pindahkan ke versi PDF.

untuk kalian yang mau baca PDF-nya secara langsung?

Kalian bisa pesan melalui :

- Instagram : gsnctarea_ (Dm Insta)
- Whastapp : 085777297491 (Only Chat)

Dengan Format Pembelian :

Judul PDF           :
Alamat Email    :
Bukti Transaksi :

Pembayaran melalui :

- BCA : 5750675559 An. Khairani Azzahra
- Cimb Niaga : 705278454300 An. Khairani Azzahra
- Nobu : 10511259415 An. Khairani Azzahra
- Shopee Pay : 081513926010
- Dana : 081513926010
- Ovo : 081513926010
- Gopay : 081513926010

⚠️ Khusus pembayaran melalui Shopee Pay, Dana, Ovo & Gopay +3.000 u/biaya admin

Warning! Pdf akan dikirim apabila Bukti Transfer sudah dikirim!

Harga PDF : Rp. 65.000
Halaman      : 167 halaman.

Keterangan lebih lanjut? Silahkan lihat Chapter Info!
***

Lee Haechan, merupakan seorang wanita yang gak pernah takut kepada seseorang. Prinsip yang ia pegang, semua orang tuh sama aja. Dia cuma boleh takut sama orang tuanya, dan sama Tuhan yang menciptakan dia. Bagi dia, selama dia dan orang itu masih sama-sama tinggal di dalam satu planet, Haechan gak akan pernah takut sama orang itu.

Orangnya yang friendly, dan sikapnya yang sangat-sangat jail, terkadang membuat orang lain di buat kesal oleh dirinya. Namun dia acuh akan hal itu. Toh niatnya kan emang buat bercandaan. Dia juga gak takut kalau orang lain bakalan main fisik kedia.

Pokoknya ya mah, intinya nih ya.... Haechan itu gak pernah takut sama manusia manapun! Tidak memandang usia, gender, serta kekayaan. Bagi dia, selama dia gak salah, dan tingkahnya gak di luar batas, dia bakalan terus maju.

Sampai akhirnya Haechan bertemu dengan seorang pria. Pria yang sukses membuat Haechan takut pada manusia. Atau manusia yang pertama, yang sukses membuat Haechan takut. Bahkan Haechan memutuskan untuk tidak terlibat dengan pria itu.

Katakanlah Haechan berlebihan. Namun pria itu benar-benar membuat Haechan bisa mengendalikan dirinya. Memang Haechan masih suka berbicara, atau bahkan bersikap jahil kepada pria ini. Namun Haechan gak pernah di luar batas, apabila dirinya sedang bersama pria ini.

Na Jaemin, pria yang berhasil membuat Haechan memiliki ketakutan terhadap manusia. Pria yang saat ini memandang status sebagai bos-nya Haechan di perusahaan, dan Haechan sebagai sekertarisnya.

Awalnya, Haechan gak takut sama Jaemin. Soalnya Haechan udah menemukan spesies yang kayak Jaemin. Bodohnya, Haechan menganggap kalau Jaemin ini satu spesies dengan yang Haechan temui. Tapi ternyata ia salah!

Sampai akhirnya Haechan membuat kesalahan, yang benar-benar membuka sisi asli seorang Na Jaemin. Sisi yang gak pernah Haechan temukan pada pria lainnya, ketika mereka sedang marah.

Dan saat ini! Tepatnya hari Minggu, 7 Agustus 2019, jam 7 malam. Haechan dan Jaemin tinggal dalam 1 rumah. Ah tidak! Lebih tepatnya dirinya yang menumpang di rumahnya Jaemin.

Kalian tau hal konyol apa yang baru saja Haechan tau? Hal konyol itu adalah, ternyata orang tuanya dan orang tua Jaemin adalah seorang teman baik. Baik ibunya dan ibunya Jaemin. Serta ayahnya dan ayahnya Jaemin adalah teman baik sewaktu kuliah.

Dan ya! Keluarga Haechan itu merupakan keluarga manca negara. Yang mana di dalam keluarganya tidak memiliki kebangsaan yang sama! Ayahnya yang lahir di Chicago, dan memiliki status kebangsaan Amerika. Ibunya yang lahir di Thailand, dan memiliki status kebangsaan Thailand. Abangnya yang lahir di Makau, dan  memiliki status kebangsaan Makau. Dan dirinya yang lahir di Korea, dan memiliki status kebangsaan Indonesia.

Dan karena keluarganya yang memiliki status kebangsaan yang berbeda, serta memiliki bisnis di 4 negara kelahiran mereka. Alhasil dirinya sering berpisah dengan orang tuanya, dan juga sang abang yang juga memegang kendali perusahaan keluarga yang berada di Makau, membuat Haechan benar-benar tinggal sendirian di Indonesia.

Dan karena itu juga, Haechan di perintahkan oleh orang tuanya, untuk tinggal bersama anak dari teman baiknya. Haechan kira, anak dari teman baik orang tuanya adalah seorang wanita. Maka dari itu Haechan setuju saja. Ia pikir dirinya bisa jadi teman baik, dan gak terlalu sendirian di kota metropolitan ini.

Tapi ternyata ia salah! Ternyata ia tinggal di sebuah apartemen yang di tinggali oleh seorang pria. Dan yang lebih parahnya lagi, seorang pria yang akan tinggal bersama dengannya adalah seorang Na Jaemin! Seorang bos di mana ia bekerja.

Karena jujur saja! Haechan belum pernah berkunjung ke apartemen milik Jaemin. Jaemin selalu melarang, dan tidak pernah mengizinkan semua orang untuk tau di mana apartemeb tempatnya tinggal. Jadi, selama ia bekerja, ia tidak tau di mana apartemen Jaemin.

"Ngapain di depan pintu aja? Gak mau masuk ke dalam?" Tanya Jaemin, yang masih setia berdiri di hadapan Haechan, dan menatap Haechan beserta dengan koper yang ia pegang.

Haechan tersentak. Lamunannya langsung buyar, begitu mendengar kalimat yang terlontar dari mulut Jaemin. "Gimana mau masuk, kalau lo aja nge-blokir jalan gue." Sarkas Haechan kepada Jaemin.

Jaemin tersentak. Ia lamgsung memberikan space untuk Haechan lewat. Dan setelah Haechan lewat, barulah dia menutup pintu apartemennya.

"Jadi, di mana kamar gue?" Tanya Haechan, setelah tiba di dalam apartemen sang bos.

"Cuma ada satu kamar." Ujar Jaemin, yang berjalan acuh melewati Haechan.

Netra Haechan membelalak, begitu mendengar ucapa Jaemin. "Bercanda." Ujar Jaemin dengan tatapan yang datar.

Haechan menggeram kesal. Bisa-bisanya manusia di hadapannya ini bercanda, tapi ekspresi wajahnya tetap lempeng. Alias datar dan gak ada ekspresinya sama sekali.

"Kamar kamu ada di sebelah kamar-ku." Ujar Jaemin, yang langsung pergi meninggalkan Haechan.

"Tch!" Decihan tak suka yang Haechan lontarkan, begitu Jaemin pergi dari hadapannya.

Setelah meluapkan kekesalan yang ia hadapi. Haechan langsung pergi ke kamarnya. Kamar yang berada tepat di samping kamar Jaemin.

Sebenarnya, ia gak suka berdekatan sama Jaemin. Apalagi kamarnya yang ada di samping kamar Jaemin. Tapi dia gak bisa milih! Lebih tepatnya dia gak punya pilihan, untuk memilih kamar mana yang ia tempati. Karena kelihatannya, kamar yang ada di apartemen ini hanya 2. Alhasil, mau tidak mau ya dia terima.

Sampai di kamar, Haechan langsung membuka kopernya, dan merapihkan semua barang yang ada di dalam kopernya, ke tempat semestinya.

Sekitaran menghabiskan waktu kurang lebih 15 menit, Haechan pun telah menyelesaikan acara rapi-rapinya.

"Hhhhh." Helaan nafas lega, begitu dirinya telah menyelesaikan pekerjaannya. Di lirik lah jam yang tenyata sudah memasuki jam makan malam.

Dia lapar, tapi dia malas untuk keluar kamar. Rasanya sangat malas untuk bertemu, dan berurusan dengan bosnya yang bernama Na Jaemin.

Sampai akhirnya pintu kamarnya di ketuk dari luar. Mau tidak mau Haechan menyahut. Dengan langkah malas, Haechan beranjak untuk membukakan pintu kamarnya.

"Kenapa?" Tanya Haechan, menatap Jaemin dengan tatapan datarnya.

"Udah masuk jam makan malam." Ujar Jaemin, yang membuat alis Haechan saling bertaut satu sama lain.

"Aku tau." Jawab Haechan sekenanya.

"Gak makan?" Tanya Jaemin.

"Nanti." Balas Haechan.

"Sekarang aja." Paksa Jaemin.

Karena Jaemin ini tuan rumah, jadi Haechan tidak punya pilihan selain mengiyakan. "Oke." Jawab Haechan, yang langsung keluar dari kamarnya, dan berjalan menuju dapur.

"Aku sudah membelikan makanannya. Jadi, kamu gak perlu masak." Ujar Jaemin.

"Terus makanannya ada di mana?" Tanya Haechan.

"Loby. Tolong ambilin ya." Pinta Jaemin dengan menampilkan senyuman yang sangat mengesalkan menurut Haechan.

'Dia Tuan Rumahnya Chan!' Kalimat yang selalu di ingat Haechan, sebelum amarahnya meledak.

"Makasih." Ujar Jaemin, begitu melihat Haechan yang berjalan keluar dari apartemennya.

MORE THAN HELP - JAEMHYUCK/NAHYUCKWhere stories live. Discover now