TW: Major Character Death
Semua yang dia bisa lihat hanyalah merah. Merah... merah... api.... Api yang panas. Apa dia sendiri masih hidup? Dia bahkan tidak yakin apakah dia masih bisa bernapas dengan benar; seluruh paru-parunya penuh terisi asap tebal.
Dia ingat jatuh, jauh dari ketinggian ke dalam kobaran api besar di Kamar Kebutuhan. Semua visi yang telah lalu datang Kembali kepadanya. Dia ingat mencari Potter dan teman-temannya di sana untuk menangkap dan membawa mereka ke Pangeran Kegelapan demi memulihkan Kembali nama keluarganya. Hanya bermodalkan tongkat yang dipinjamnya dari Ibunya, dia menyeret dua temannya, Crabbe dan Goyle untuk menguntit Potter dan telah sampai di Kamar Kebutuhan. "Mudah, hanya bawa Potter dan keluarganya akan mendapatkan kembali rahmat Pangeran Kegelapan." pikirnya pada awalnya.
Tapi semuanya telah kacau setelah semua konfrontasi yang dialaminya dengan Potter dan kedua pengikutnya. Itu semua dimulai dari teriakan Golyle ketika Crabbe mulai mengayunkan tongkatnya dan menyulap Fiendfyre besar. Api itu segera menelan segala benda-benda yang berada dalam Kamar Kebutuhan dengan rakus ke dalamnya.
Dia tidak tahu berapa lama dia menutup mata ketakutan sampai dia merasakan sebuah tangan telah menyambar dan mengangkatnya sampai mereka terbang di atas semuanya. Ketika dia membuka matanya, dia telah melihat Potter yang dengan serius mengendarai sapu dengan dia di belakangnya; melewati barang-barang yang menjulang tinggi di Kamar Kebutuhan yang terbakar. Tapi dia tidak kuat lagi. Semuanya terlalu banyak untuknya kali ini.
Di belakangnya dia melihat Weasley dengan Goyle dan Granger dengan-
Di mana Crabbe? Dia bertanya internal. Draco menjelajahi matanya ke seluruh area api Kamar Kebutuhan. Crabbe. Itu Crabbe! Temannya yang satu itu bergantung pada sisi barang-barang yang menumpuk, api mengelilinginya; Granger telah berusaha untuk meraihnya. Tapi-
Crabbe tidak berhasil meraih tangan Granger. Jatuh!
"Crabbe!" tidak tidak tidak tidak tidak-
Dia sangat ingin meraihnya. Crabbe, salah satu teman paling setianya, dia telah kehilangannya. Seketika sekelebat ingatan menghampirinya. Dia ingat ketika mereka pertama kali bertemu di acara ulang tahun keenam Draco. Mereka bertemu dan hanya setahun sebelum Goyle bergabung bersama mereka.
Dia dulu hanyalah anak yang pendiam, Crabbe itu. Dia hanya akan mengikuti Draco berkeliling dan melakukan kenakalan-kenakalan yang biasa dilakukan anak-anak. Ya, mereka berdua akan mengikuti Draco, tapi Crabbe akan yang menjadi paling enggan untuk itu. Pernah suatu kali Draco dan Goyle berencana untuk mengejar burung merak di halaman Malfoy Manor untuk hanya melihat seberapa mereka bisa berlari. Draco tahu Crabbe melakukan itu dengan terpaksa. Dia tetap mengikuti mereka, tapi di penghujung hari, dia telah melihat Crabbe menghampiri burung-burung merak dengan waspada dan dengan mengejutkan merak- merak itu mendekatinya dengan senang hati lalu Crabbe mengelus bulu mereka dengan lembut.
Crabbe selalu menjadi yang paling lembut dan Draco merasa bersalah karena dia telah memaksanya melakukan hal-hal yang tidak dia inginkan. Dia telah melakukan segala buruk selama hidupnya dan hanya memaksa Crabbe masuk ke dalamnya. Jika ada yang pantas mati, itu dia bukan Crabbe.
Tanpa dia sadari semua telah terlambat; Crabbe sudah mati dan itu adalah salahnya. - Salahnya salahnya salahnya salahnya.
"Malfoy!" itu Potter yang memanggil. Tapi mengapa seperti terdengar sangat jauh?
Draco merasa seperti melayang, apakah dia? Tidak ada pegangan. Tidak ada pijakan. Dan tanpa disadari, api Fiendfyre bergejolak di bawahnya dan melahap tubuh dan jiwanya.
JE LEEST
Another Time
FanfictieDraco selalu dari saudara-saudaranya. Rambut pirangnya hanya salah satu dari yang lainnya. Tidak seperti anak-anak lain yang lebih suka bermain dengan bebas, Draco lebih suka menghabiskan waktunya menyendiri dengan buku bagus untuk dibaca. Tanpa dia...
