"Bukan begitu, Porsche. Vegas tak punya pilihan."

"Tak punya bagaimana?! dua hari ini aku sudah lelah, Kinn! aku tak mau terus membohongi Pete! kalau memang Vegas mau menjadikan orang lain sebagai permaisuri, lepaskan sahabatku! aku sendiri yang akan pulangkan dia!"

"Porsche, tenang. Kita tak tahu apa rencana Vegas kedepannya. Dia juga sudah dikurung seorang diri di ruangan Dignity of Hera sampai periode rut nya selesai. Tak satu pun yang diperbolehkan menemuinya termasuk Vivian. Itu semua permintaan Vegas."

"Persetan! kamu dengar ya, kalau sampai rut nya selesai dan dia ternyata memilih kepentingan takhta, jangan harap sepupumu itu akan bertemu dengan sahabatku lagi! portal utama tak bisa dia gunakan untuk menyeberang perbatasan, kan? maka aku akan bawa Pete pulang dan tak kembali kesini selamanya!"

"Porsche, dengarkan aku. Malam ini aku harus tetap menghadiri upacara penobatan Vivian di istana. Kalau kamu memang ingin memastikan kebenaran secepatnya, kamu bisa ikut denganku dan bicara pada permaisuri. Nanti juga aku akan ikut ayah untuk menemui kaisar."

"Kamu mau melihatku menggunduli rambut wanita jelek itu di depan semua orang? kalau mau, aku akan datang dan menjadi monyet gila disana!"

"Jangan begitu, sayang."

"Terserah!"

"Sayang, Porsche-"

Brak.

Dada kiri Pete terasa nyeri. Pria manis itu memberikan pukulan-pukulan kecil disana sambil berusaha menetralkan nafasnya. "Tidak, Pete. Bukan seperti itu. Vegas tak mungkin membiarkan orang lain menjadi pendampingnya. Vegas mencintai kamu, kamu harus percaya padanya." Sugesti itu ia ucapkan pada dirinya sendiri. "Aku tak akan percaya. Sebelum kulihat dengan mata kepalaku sendiri, semua ucapan Kinn dan Porsche tentang Vegas bisa jadi hanya kesalahpahaman." Pete pun bergegas masuk ke dalam kastil untuk menyiapkan dirinya. Mencari momen tepat dimana ia dapat menyelinap dan pergi ke istana.

*****

Tangan lentik Chay begitu lincah menggerakan pena hitam dalam genggamannya. Mencipta noktah di atas kertas yang tak lagi putih, bahagia dirasakannya saat hasil akhir pun didapatkan sesuai harapan.

 Mencipta noktah di atas kertas yang tak lagi putih, bahagia dirasakannya saat hasil akhir pun didapatkan sesuai harapan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hfft.. Kak Kim matanya cantik sekali.. Hwaa kakak, Chay rindu!"

Tok Tok Tok

Chay terlonjak kaget saat tiba-tiba saja jendela kamarnya ada yang mengetuk.

"S-siapa?!"

Tok Tok Tok

He's My Queen (VegasPete)Where stories live. Discover now