"TERJEBAK DI DUNIA LAIN"

2 1 0
                                    

Seminggu yang lalu aku bersama keluargaku pindah ke rumah baru. Rumah itu cukup asri dengan banyak pohon rindang di sekitarnya, tentunya Mama yang memilih tempat itu, katanya dia membutuhkan tempat yang jauh dari polusi dan keramaian, kami sekeluarga pun setuju dan kini di sinilah kami berada.

Rumahku dan rumah tetangga memang agak berjauhan, sehingga kita bisa benar-benar merasa nyaman melakukan apa saja tanpa mengganggu orang lain.

Malam ini aku duduk di teras bersama Kakak perempuanku, Gea. Seperti biasa kita mengobrol tentang apa saja. Tiba-tiba dia menyentuh lenganku, tatapannya fokus ke semak-semak di samping rumah.

"Gio, kau melihat sesuatu di sana?" tanyanya sambil menunjuk ke arah semak yang gelap gulita.

"Mana bisa aku melihatnya, memangnya Kakak melihat sesuatu?" tanyaku balik sambil menyesap _espresso_ kesukaanku.

"Tadi seperti ada cahaya keluar dari sana," jawabnya sambil ikut menyesap _capuccino_ nya.

"Mungkin ada seseorang yang lewat dengan senter," ujarku sekenanya, Kak Gea mengangguk-angguk setuju.

Sekelebat bayangan tiba-tiba saja kembali lewat di dekat semak-semak itu.

"Gi."

"Kak," ucap aku dan Kak Gea bersamaan. Lalu aku dan Kak Gea saling pandang.

"Kamu lihat?" tanya Kak Gea. Aku mengangguk pelan.

"Ayo kita lihat ke sana," ajak Kak Gea.

Aku langsung menggeleng. "Gak usah macem-macem deh, Kak," ucapku memperingati.

"Ini udah malem."

"Tapi aku kepo, Gi." Tanpa mendengarkanku lagi, Kak Gea berjalan begitu saja mendekati semak-semak itu.

Dengan terpaksa aku harus mengikutinya juga. Aku berdiri tepat di samping Kak Gea. Perlahan-lahan kami mendekati semak-semak itu.

Semakin dekat rasa gugup semakin menguasi tubuh kami. Keringat dingin sudah membasahi keningku dan Kak Gea.

Saat jarak kami tinggal satu meter lagi. Tiba-tiba saja....

"AAA!" Aku berteriak begitu pula Kak Gea.

"Gio?! Gea?!" Aku bisa mendengar Mama memanggil kami

"Mamaaa!" teriakku. "Ayo kasih tahu mama!" ajakku sambil menyeret tangan Kak Gea.

"Bentar!" Tiba-tiba aku dibuat terhenti karena melihat gelagat Mama yang aneh.

"Mama?" ucapku pelan setelah berada di depan Mama. Mama sama sekali tidak melihat ke arahku.

"Mama kenapa?" tanya Kak Gea. Aku hanya bisa menggeleng pelan, Mama terlihat masih berusaha mencariku dan Kak Gea, padahal kami tepat di depannya.

"Mama?!"

Mama masih mengabaikan. Masih terus berjalan ke arahku. Aku dan Kak Gea berjalan mundur perlahan karena ketakutan. Dan tiba-tiba, Wush! Mama menembus tubuhku.

Aku dan Kak Gea ternganga oleh kejadian itu. Aku segera mengecek tubuhku dan menyadari bahwa aku sudah berada di dunia yang berbeda.

Sontak aku dilanda kepanikan, begitu juga dengan Kak Gea. Aku melihat sekitar. Ada yang aneh. Tidak ada manusia lagi selain aku dan Kak Gea. Ini bukanlah dunia yang aku kenal. Langit berwarna putih dihiasi awan kelabu tetapi cahaya yang dihasilkan berwarna biru gelap. Keheningan meliputi sekitarnya. Tiba-tiba keheningan itu pecah oleh suara langkah kaki.

_Tap-tap!_

"Gi, kamu dengar suara gak? tanya Kak Gea. Kak Gea menepuk bahuku seolah ingin memastikan bahwa dia tidak salah dengar. Aku pun menjawab pertanyaan Kak Gea dengan gemetar.

LABIRIN AKSARA (ANTOLOGI CERPEN)जहाँ कहानियाँ रहती हैं। अभी खोजें