Gagal Move On...?

Start from the beginning
                                    

Satu berambut hitam pekat dengan tubuh yang berotot dan tangan kanan yang di penuhi dengan tato.

Sedangkan yang satunya memiliki tubuh yang cukup mungil dengan wajah uang manis dan cantik juga tampan dalam bersamaan. Rambut pirangnya semakin menambah kadar kecantikannya.

Tapi tunggu dulu..

Itu kan..

" Ohh di sana ada yang masih kosong Kookie. Kita kesana saja ya.." dengan suara imutnya namja manis itu menyeret namja tampan ke arah yang ditunjuknya.

Jungkook, pemuda tampan itu hanya mengikuti tarikan si manis. Taehyung. Melihat wajah ceria Taehyung membuatnya bahagia.

Sampai ia tidak sadar ada sosok yang menatapnya dalam diam, seolah tak percaya dengan apa yang ada di hadapannya.

" Permisi bolehkah kami bergabung? Meja yang lain sudah penuh?"

Jimin tersadar dari bengongnya dan mempersilahkan namja pirang itu duduk diikuti Jungkook yang akhirnya sadar.

Jungkook diam, dan memilih memanggil waitress.

" Kau mau pesan apa sayang? " Lembut sekali nada bicara Jungkook pada namja pirang disampingnya.

" Emm Tae pesan Strawberry cake, pudding Strawberry, sama jus strawberry." Kata Taehyung semangat.

Jungkook yang melihatnya gemas sendiri, refleks ia mengusap sayang kepala Taehyung bahkan mencium puncak kepalanya penuh cinta.

Mengabaikan namja di depannya yang sedari tadi memandangnya dengan tatapan yang sulit diartikan.

" 1 strawberry cake, 1 pudding Strawberry, 1 jus strawberry dan 1 coffe latte." Ulang Jungkook. Waitress mencatat dengan cepat.

" Ada lagi tuan? "

" Itu saja."

Waitress itu pun pergi lagi, mengerjakan pesanan pelanggan sebelumnya. Fokus Jimin teralih pada namja pirang yang asyik menatap dekorasi kafe yang benar benar indah. Dan Instagram able.


" Kookie disini indah ya, ternyata rekomendasi dari Seokjin hyung tidak mengecewakan. " Celetuk Taehyung memecah keheningan di antara mereka.

Sebenarnya sih cuman Jimin saya yang merasa begitu. Jungkook sih biasa saja. Malah ia merasa bahagia dengan melihat Taehyung bahagia.

Sesekali tangannya mengusap perut Taehyung yang tertutup sweater baby blue dengan lembut.

Taehyung tersenyum kecil, meletakan tangannya di atas tangan Jungkook yang masih betah nangkring di perutnya.

" Seokjin hyung kan paling tahu selera kita sayang. " Balas Jungkook. Pemuda itu agaknya lupa kalau mantannya ada di depannya.

" Permisi ini pesanan kalian, maaf atas keterlambatannya." Waitress itu dengan cepat dan rapi menata pesanan di atas meja.

Ternyata pesanan Jimin di gabung dengan pesanan Jungkook dan Taehyung. Mungkin untuk menghemat waktu juga.

" Selamat menikmati. " Waitress kembali pergi setelah melakukan pekerjaannya.

Taehyung langsung memakannya dengan lahap.

" Enakkkk..." Pekik Taehyung. Pipi gembulnya bersemu merah, menambah kadar kebucinan seorang Jeon Jungkook.

" Kalau begitu di habiskan ya sayang ku. "

Lagi. Jimin melihat bagaimana Jungkook benar benar terjatuh pada sosok di sampingnya. Bahkan mampu mengabaikan eksistensinya.

" Jungkook ..." Panggil Jimin lirih.

Jungkook mengalihkan atensinya ke arah Jimin. Bibirnya bungkam tapi tatapannya seolah mengisyaratkan ' apa ' pada Jimin yang malah membeku.

Taehyung memilih diam. Sejujurnya dia tahu kalau di depannya ini mantan dari suaminya. Maka dari itu Taehyung meimilih untuk tidak mencoba akrab dengan mantan masa lalu Jungkook.

" Dia kekasihmu ya? " Tanya Jimin. Memastikan bahwa hubungan mereka masih tahap pacaran dan bukan seperti yang apa ia bayangkan.

" Bukan. " Jimin tersentak kecil. Dalam hati ia bersorak bahagia sekali mendengar jawaban Jungkook.

" Tapi dia istriku Jeon Taehyung. "

Deg

Bunga yang mekar dengan indah, layu dengan cepat detik berikutnya. Angan yang terbang tinggi lalu di jatuhkan dengan realita. Hati Jimin berdenyut ngilu. Tapi ia juga bahagia melihat mantannya bahagia.

" Ohh begitukah? Selamat ya untu kalian berdua. Aku senang mendengarnya. "

Bibir boleh tersenyum. Mata boleh terpejam untuk menutupi emosi. Tapi yang melihatnya tak bisa dibohongi kalau senyum itu palsu.

Jungkook memilih diam. Tidak peduli juga sih sebenarnya. Beda dengan Taehyung yang tersenyum manis.

" Terima kasih. " Balas Taehyung. Menyuap suapan terakhir dari puddingnya.

Bahkan dengan cepat ia menghabiskan jus strawberry nya. Sampai pipinya ikut menggembung lucu.

Cup

Jungkook mengecup pipi merona itu. Lalu terkekeh saat melihat pipi Taehyung semakin memerah.

" Sudah selesai? "

Taehyung mengangguk pelan. Tangannya sedikit mengusap kedua matanya yang mulai mengantuk.

" Mau pulang Kookie, ngantuk. "

Jungkook mengangguk, lalu menuju kasir membayar pesanan mereka dan kembali kemeja, ternyata Taehyung sudah tertidur duluan.

Jungkook akhirnya menggendong Taehyung ala koala. Hal itu tak luput dari mata pengunjung yang lain.

Ada yang gemas, iri tapi ada juga yang acuh. Memilih fokus dengan urusan masing-masing.

" Jungkook.. apa kau bahagia sekarang? "

Jungkook menatap Jimin cukup lama, lalu pergi membawa Taehyung di gendongannya. Meninggalkan Jimin yang membeku dengan hati yang hancur.

.
.
.

I hope your happy
I wish you all the best, really
Say you love her baby, just not like you loved me
And think of me fondly when your hands are on her
I hope your happy, but don't be happier

.
.
.

" Ya aku bahagia sekarang. Dan sebentar lagi juga aku akan jadi seorang ayah. Taehyungku tengah hamil sekarang."





End.

Sorry kalo feel nya kurang dapet... Kurang bikin baper.. kurang dari ekspektasi kalian..🤣🤣🤣

Mumpung ide masih mengalir jadinya langsung gercep di tulis takut lupa sama idenya..

Semoga kalian suka..
👋👋👋💜💜💜💜

MY UNIVERSE × KOOKV ONESHOOTWhere stories live. Discover now