[Thirteen]°Duka Pt.2°

686 46 0
                                    

HELLO EVERYONE, ENJOY WITH THIS CHAPTER.

WARNING : HARAP BIJAK MEMILIH BACAAN!

Jangan lupa kasih vote, komen dan share ceritanya. Tysm💕

Ada typo? Tolong koreksi.

Play music 🔊 : Alan Walker, CORSAK & Huang Xiaoyun - Sad Sometimes

[13]. °Duka Pt.2°

▪️▪️▪️

Pagi hari ini jenazah Nicho akan segera dimakamkan. Semua sudah masuk ke mobil masing-masing hanya orang tua Nicho, Jasmine dan Damien yang ikut dalam ambulance. Ambulance langsung melaju menuju tempat pemakaman diikuti mobil-mobil mewah dan mobil polisi dibelakangnya.

Leon kali ini sedikit tersenyum tipis ketika mengingat kejadian beberapa jam yang lalu saat dirinya berada di kamar bersama Angela sebelum mandi. Sama dengan Angela yang tidak bisa menutupi senyumnya itu. Untung saja Angela sekarang tengah memakai kacamata dan masker jadi si Leon tidak bisa melihat dirinya yang tengah tersenyum.

Berbeda dengan suasana mobil Junior. Dalam mobil Junior kali ini Carla satu mobil dengan sang kakak. Tadinya Peter dan Monica menyuruh Carla satu mobil saja seperti kemarin tetapi Carla menolak dengan keras. Akhirnya, Junior membawanya masuk ke dalam mobilnya setelah berbicara dengan Peter bahwasanya dia tidak masalah Carla ikut dengannya.

Stella yang berada di belakang Junior itu tengah melamun. Kejadian semalam membuatnya tidak tenang. Bahkan saat Junior berbicara dengannya, jawaban Stella tidak nyambung dan itu sanggup membuat Junior penasaran dengan apa yang di pikirkan Stella.

Carla melirik sekilas Stella yang berada di belakang itu sembari tersenyum sinis. Step by step posisi Stella di hati Junior akan ke geser oleh dirinya. Carla sangat yakin dengan rencananya itu.

"Dasar cewek kampung!" Batin Carla.

"Jun, nanti setelah pemakaman kamu jadikan antar aku ke rumahnya pamanku sebentar?" Tanya Stella.

"Ya jadi lah baby. Kan pamanmu itu pamanku juga kalau kamu lupa." Jawab Junior sembari tersenyum.

"Abang mau kemana nanti?"

"Mau ketemu sama calon paman abang. Kenapa?"

"Kok abang tega sih biarin kak Jasmine nangis terus. Malah mau pergi aja lagi pas pemakaman bang Nicho selesai."

"Hey, abang itu bukan biarin kakakmu nangis terus. Mengingat masih ada bang Damien di samping kakakmu pasti semuanya akan baik-baik saja. Toh, abang juga masih mantau kak Jasmine kok."

"Tapi bang, abang tetep gak boleh gitu. Masa abang bela-belain ketemu sama orang asing sih daripada luangin waktu buat keluarga!"

"Kamu ini cerewet sekali ya, lama-lama abang cubit nih."

"Tapi emang bener kan? Lagian abang juga belum tentu jadi nikah sama kak Stella."

Deg.

Stella yang mendengar itu jantungnya seperti ingin loncat dari tempatnya. Si Carla memang keterlaluan sekali bicaranya. Mendengar itu Junior langsung sedikit tersinggung dengan ucapan Carla barusan. Gadis remaja disebelahnya ini seperti peramal yang sok tau tentang kehidupan percintaanya.

"Carla, abang gak suka ya kamu terlalu sok tau tentang percintaan abang. Lagian abang gak bakal mau nikah kalau bukan sama kak Stella!" Tegur Junior yang membuat Carla kesal.

"Lihat aja lo Stella. Bakalan gue balas senyum sinis lo itu!" Batin Carla.

"Canda bang. Gurau aku tu nah." Sahut Carla.

I Can(t) Love You Anymore [DEWASA]Where stories live. Discover now